Konten dari Pengguna

Makna 2 Korintus 12 Ayat 9 dalam Alkitab tentang Anugerah Kristus

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
25 Januari 2022 13:30 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi 2 Korintus 12 Ayat 9. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi 2 Korintus 12 Ayat 9. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Gambaran anugerah Kristus terpampang dengan jelas dalam Alkitab, tepatnya dalam 2 Korintus 12 ayat 9. Ayat Alkitab tersebut menyinggung tanggapan Tuhan kepada Rasul Paulus atas kesembuhan yang diminta olehnya.
ADVERTISEMENT
2 Korintus 12 ayat 9 sendiri merupakan bagian dari Surat Paulus yang Kedua kepada Jemaat di Korintus. Ayat itu berada di Perjanjian Baru Alkitab dengan perikop berjudul “Paulus Menerima Penglihatan dan Penyataan”.
Ayat Alkitab ini berhubungan erat dengan cobaan duri dalam daging yang dialami oleh Rasul Paulus. Bagi Anda yang ingin mengetahui makna dari ayatnya, ada baiknya untuk menyimak uraian berikut.
Ilustrasi 2 Korintus 12 Ayat 9. Foto: Unsplash

Bunyi Ayat Alkitab 2 Korintus 2 Ayat 19

Sebelum membahas makna 2 Korintus 12 ayat 9 lebih jauh, simak terlebih dahulu ayatnya di bawah ini:
(1) Aku harus bermegah, sekalipun memang hal itu tidak ada faedahnya, namun demikian aku hendak memberitakan penglihatan-penglihatan dan penyataan-penyataan yang kuterima dari Tuhan.
(2) Aku tahu tentang seorang Kristen; empat belas tahun yang lampau--entah di dalam tubuh, aku tidak tahu, entah di luar tubuh, aku tidak tahu, Allah yang mengetahuinya--orang itu tiba-tiba diangkat ke tingkat yang ketiga dari sorga.
ADVERTISEMENT
(3) Aku juga tahu tentang orang itu, --entah di dalam tubuh entah di luar tubuh, aku tidak tahu, Allah yang mengetahuinya--
(4) ia tiba-tiba diangkat ke Firdaus dan ia mendengar kata-kata yang tak terkatakan, yang tidak boleh diucapkan manusia.
(5) Atas orang itu aku hendak bermegah, tetapi atas diriku sendiri aku tidak akan bermegah, selain atas kelemahan-kelemahanku.
(6) Sebab sekiranya aku hendak bermegah juga, aku bukan orang bodoh lagi, karena aku mengatakan kebenaran. Tetapi aku menahan diriku, supaya jangan ada orang yang menghitungkan kepadaku lebih dari pada yang mereka lihat padaku atau yang mereka dengar dari padaku.
(7) Dan supaya aku jangan meninggikan diri karena penyataan-penyataan yang luar biasa itu, maka aku diberi suatu duri di dalam dagingku, yaitu seorang utusan Iblis untuk menggocoh aku, supaya aku jangan meninggikan diri.
ADVERTISEMENT
(8) Tentang hal itu aku sudah tiga kali berseru kepada Tuhan, supaya utusan Iblis itu mundur dari padaku.
(9) Tetapi jawab Tuhan kepadaku: "Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna." Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku.
(10) Karena itu aku senang dan rela di dalam kelemahan, di dalam siksaan, di dalam kesukaran, di dalam penganiayaan dan kesesakan oleh karena Kristus. Sebab jika aku lemah, maka aku kuat.
Ilustrasi 2 Korintus 12 Ayat 9. Foto: Unsplash

Makna 2 Korintus 12 Ayat 9 dalam Alkitab

Mengutip buku FKKP : Pengkajian – Kristalisasi Ulangan tulisan Watchan Nee, dkk. (2020), Alkitab menceritakan Paulus mengalami penyakit berupa duri dalam daging yang menghantam tubuhnya setiap waktu.
ADVERTISEMENT
Paulus kemudian memohon kesembuhan kepada Tuhan Yesus sebanyak tiga kali. Kendati demikian, Tuhan tidak mengambil duri itu darinya. Tuhan justru menanggapi permohonan Paulus dengan berkata bahwa anugerah dari-Nya sudah cukup.
Anugerah yang disebutkan dalam perkataan Yesus bukanlah sesuatu yang diberikan atau dilakukan oleh Tuhan. Anugerah itu adalah diri Tuhan Yesus sendiri di dalam diri Paulus yang menunjang, memberi tenaga, dan menguatkannya untuk menghadapi masalah.
Melalui penjelasan di atas, bisa disimpulkan bahwa anugerah Tuhan merupakan anugerah hidup, riil, dan merupakan perwujudan dari kepenuhan ke-Allahan bagi hidup umat Nasrani.
(GTT)