Konten dari Pengguna

Makna Al Malik dan Cara Meneladaninya

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
19 Januari 2021 18:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Al Malik. Foto: wikimedia commons
zoom-in-whitePerbesar
Al Malik. Foto: wikimedia commons
ADVERTISEMENT
Al Malik merupakan salah satu Asmaul Husna yang mencerminkan keagungan Allah SWT. Mengutip dari Understand Quran, malik berasal dari Bahasa Arab yang artinya memiliki kekuatan atau kemampuan dan memiliki kontrol atau otoritas.
ADVERTISEMENT
Dalam Asmaul Husna, Al Malik sering dipahami sebagai sifat Allah yang secara mutlak merajai seluruh alam. Artinya, Allah SWT adalah raja dari semua raja di alam semesta.
Al Malik sendiri muncul beberapa kali dalam Alquran dengan berbagai variasi. Di antaranya adalah malakat (menguasai) dan mulku (mendominasi/kekuasaan).
Al Malik disebut dalam Alquran surat Al Mu'minun ayat 116 yang berbunyi:
فَتَعٰلَى اللّٰهُ الْمَلِكُ الْحَقُّۚ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۚ رَبُّ الْعَرْشِ الْكَرِيْمِ
a ta'ālallāhul-malikul-ḥaqq, lā ilāha illā huw, rabbul-'arsyil-karīm
Artinya: “Maka Maha tinggi Allah, Raja yang sebenarnya, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Tuhan (yang memiliki) 'Arsy yang mulia.”
Makna dari sifat Al Malik adalah Allah SWT tidak membutuhkan siapapun atau apapun. Sebaliknya, segala sesuatu membutuhkan-Nya.
ADVERTISEMENT
Sebab Dia-lah yang mengendalikan segala urusan makhluk-Nya. Allah SWT adalah raja yang sebenarnya, pemilik seluruh alam baik yang di atas (langit) maupun yang di bawah (bumi).
Lalu bagaimana cara meneladani sifat Al Malik?

Beribadah kepada Allah SWT

Ilustrasi sholat. Foto: Freepik
Dengan meneladani Al Malik, seorang Muslim akan memahami bahwa dirinya tidak dikuasai apapun atau siapapun kecuali Allah SWT. Kita adalah milik Allah SWT, maka Dia-lah yang berhak memerintah atau melarang sesuatu. Dengan demikian, seorang muslim harus menjalankan ibadah sesuai petunjuk-Nya.

Menjadi Pemimpin yang Baik

Seorang pemimpin harusnya memiliki sifat Al Malik. Artinya ia memimpin dengan baik, tidak sombong, dan tidak sewenang-wenang. Sebab, sifat sombong dan kesewenang-wenangan adalah perilaku yang dibenci Allah SWT.
ADVERTISEMENT

Tidak Sombong

Allah adalah penguasa mutlak atas segala hal. Umat Islam harus menyadari bahwa kekuasaan manusia sangatlah terbatas. Oleh sebab itu, manusia tidak boleh angkuh dan sombong atas apa yang dimiliki.
(ERA)