Makna Amar Ma'ruf Nahi Munkar dan Cara Mengamalkannya

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
24 Februari 2021 18:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Amar Ma'ruf Nahi Munkar. Foto: Freepik
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Amar Ma'ruf Nahi Munkar. Foto: Freepik
ADVERTISEMENT
Amar Ma'ruf Nahi Munkar menjadi istilah yang banyak disebut dalam ceramah-ceramah agama. Sebab ini merupakan perintah Allah SWT dan wasiat Nabi Muhammad SAW yang penting untuk diingatkan dari waktu ke waktu.
ADVERTISEMENT
Secara bahasa, amar ma’ruf artinya memerintahkan kepada kebaikan. Sedangkan nahi munkar artinya mencegah atau menahan kemunkaran.
Mengutip Konsep Amar Ma’ruf Nahi Munkar Al-Ghazali dalam Kitab Ihya’ ‘Ulumuddin dan Relevansinya dengan Dakwah Zaman Modern di Indonesia tulisan Mar’atus Sholihah (2019: 41), konsep ini merujuk pada ajakan berbuat kebajikan dan kasih sayang dalam melaksanakan rencana-rencana perbaikan akhlak serta mencegah perbuatan-perbuatan kejahatan yang merusak akhlak.

Dalil Amar Ma'ruf Nahi Munkar

Dalam surat Al Imran ayat 104, Allah SWT memerintahkan umat-Nya untuk senantiasa mencegah kemunkaran dan mengajak berbuat baik. Ini merupakan prinsip dasar agama Islam yang harus diamalkan setiap Muslim. Siapapun yang melakukannya akan menggapai surga yang penuh kenikmatan.
“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar, merekalah orang yang beruntung.” (QS Al Imran ayat 104).
Alquran. Foto: Shutterstock
Perintah mengubah kemunkaran juga dijelaskan dalam hadits. Dari Abu Sa'id al-Khudriy Ra, ia berkata Rasulullah SAW bersabda:
ADVERTISEMENT
"Barangsiapa di antara kamu melihat kemunkaran, hendaklah ia mencegah kemunkaran itu dengan tangannya. Jika tidak mampu, hendaklah mencegahnya dengan lisan, jika tidak mampu juga, hendaklah mencegahnya dengan hatinya. Itulah selemah-lemahnya iman." (HR. Muslim, no. 49).
Dalam hadits tersebut Nabi Muhammad SAW memerintahkan siapa saja yang mengetahui adanya suatu kemunkaran untuk mengubahnya sesuai kemampuan, termasuk dengan hati. Tindakan yang dapat dilakukan dengan hati adalah memiliki rasa benci dan berpindah dari tempat terjadinya kemunkaran, sembari bertekad untuk mengubahnya dengan lisan atau tangan ketika memiliki kemampuan.

Cara Mengamalkan Amar Ma’ruf Nahi Munkar

Masih mengutip sumber yang sama, dalam fiqih Islam terdapat tiga tahapan dalam melaksanakan amar ma’ruf nahi munkar. Tahap yang paling dasar adalah menunjukkan sikap tidak suka terhadap perbuatan munkar.
ADVERTISEMENT
Misalnya dengan bermuka masam, membelakangi, dan lain-lain. Tujuannya adalah agar si pelaku menyadari bahwa perbuatannya salah.
Ilustrasi mengingatkan pelaku munkar. Foto: Freepik
Tahap kedua adalah memberi nasihat. Namun penting untuk diingat bahwa si pemberi nasihat harus menggunakan bahasa yang sopan dan lemah lembut. Jangan sampai tujuan mulia untuk mengubah kemunkaran ternodai dengan kata-kata kasar yang dapat menyakiti perasaan dan memancing amarah orang lain.
Pada tahap ketiga, seseorang melakukan tekanan agar perbuatan munkar bisa dihentikan. Ibnu Mas’ud dalam The Miracle of Amar Ma’ruf Nahi Munkar menulis meskipun diperbolehkan melakukan tekanan dengan pukulan, tetapi tidak diperkenankan memukul hingga menimbulkan keluarnya darah dari pelaku munkar tersebut.
(ERA)