Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Makna dan Keutamaan Sabar Dalam Islam
23 Desember 2020 17:44 WIB
·
waktu baca 2 menitDiperbarui 23 Maret 2023 17:31 WIB
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
“Jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu amat berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu”.
Lantas apa yang dimaksud sabar dalam Islam?
Makna Sabar
Sabar (al-shabru) menurut bahasa artinya adalah menahan diri dari keluh kesah. Menurut M. Quraish Shihab, sabar adalah menahan diri atau membatasi jiwa dari keinginannya demi mencapai sesuatu yang baik atau luhur. Lawan dari sabar adalah keluh-kesah.
Menurut Sukino dalam jurnal Konsep Sabar dalam Alquran dan Kontekstualisasinya dalam Tujuan Hidup Manusia, sabar adalah: “Menahan diri dari sifat kegundahan dan rasa emosi, kemudian menahan lisan dari keluh kesah serta menahan anggota tubuh dari perbuatan yang tidak terarah”.
Beliau juga menulis konsep sabar yang perlu diterapkan dalam kehidupan manusia , yaitu:
ADVERTISEMENT
Keutamaan Sabar dalam Islam
Allah SWT memerintahkan makhluk-Nya untuk sabar bukan tanpa alasan. Terdapat berbagai manfaat sabar dalam Islam. Apa saja?
Allah berjanji akan menganugerahkan pahala kepada umat-Nya yang sabar. Hal ini dijelaskan dalam Al Quran surat An Nahl ayat 96 yang berbunyi:
"Apa yang ada di sisimu akan lenyap, dan apa yang ada di sisi Allah adalah kekal. Dan Kami pasti akan memberi balasan kepada orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan".
ADVERTISEMENT
Ketika dihadapkan pada musibah, kita seringkali merasa sedih, bahkan emosi. Namun apabila kita sabar dan memahami bahwa semua yang terjadi adalah kehendak Allah SWT, kita bisa mengambil hikmah dari ujian hidup.
Allah SWT berfirman:
“Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Musa dengan membawa ayat-ayat Kami, (dan Kami perintahkan kepadanya): ‘Keluarkanlah kaummu dari gelap gulita kepada cahaya terang benderang dan ingatkanlah mereka kepada hari-hari Allah’. Sesunguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi setiap orang penyabar dan banyak bersyukur.” (QS Ibrahim:5).
(ERA)