Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Makna dan Sejarah Gelar Dzun Nurain yang Disandang Utsman bin Affan
7 Oktober 2021 17:14 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dzun nurain adalah gelar mulia yang diberikan kepada Utsman bin Affan. Beliau merupakan khalifah ketiga dalam pemerintahan Islam yang memimpin setelah masa kekhalifahan Umar bin Khatab.
ADVERTISEMENT
Secara bahasa , dzun nurain artinya pemilik dua cahaya. Menurut Al-Mahlab bin Abi Shafrah, gelar dzun nurain diberikan kepada Utsman karena ia telah menikahi dua puteri Nabi Muhammad yaitu Ruqayyah dan Ummi Kultsum.
Dalam beberapa riwayat disebutkan bahwa, tidak ada satu pun sahabat Nabi, kecuali Utsman, yang diberikan gelar tersebut. Gelar mulia ini diberikan Rasulullah SAW atas kehendaknya sendiri. Bagaimana sejarah dan maknanya? Untuk mengetahuinya, simak penjelasan berikut.
Makna dan Sejarah Gelar Dzun Nurain
Dzun nurain adalah gelar yang sangat disukai Utsman bin Affan. Gelar ini didapatkannya setelah ia menikahi puteri kedua dan ketiga Rasulullah SAW.
Mengutip buku Utsman bin Affan RA oleh Abdul Syakur, Utsman bin Affan menikah dengan Ruqayyah setelah turunnya wahyu Allah kepada Nabi Muhammad. Namun, usia pernikahan mereka berjalan singkat. Tidak lama setelah keduanya hijrah ke Madinah, Ruqayyah sakit keras dan meninggal dunia.
ADVERTISEMENT
Utsman bin Affan yang sedang berduka pun datang ke rumah Rasulullah SAW. Saat itu, Umar bin Khathab juga datang kepada Rasulullah untuk mengadukan Abu Bakar dan Utsman yang enggan menikahi putrinya, Hafshah.
Ketika itu, Hafshah memang baru ditinggal suaminya, Khunais bin Hudzafah as-Sahmi yang gugur di medan perang. Mendengar penuturan sahabatnya itu, Rasulullah SAW bersabda:
"Akan menikahi Hafshah, seseorang yang lebih baik daripada Utsman, sedangkan Utsman akan menikah dengan wanita yang lebih baik daripada Hafshah." (HR. Bukhari).
Wanita yang dimaksud dalam hadits ini ialah Ummi Kultsum, puteri ketiga Rasulullah SAW. Ini menjadi awal mula Rasulullah memutuskan untuk menikahkan puterinya, Ummi Kultsum, dengan Utsman bin Affan.
Selain itu, dalam riwayat lain dikisahkan bahwa Utsman bin Affan datang ke kediaman Rasulullah SAW setelah bersedih ditinggal istri tercintanya, Ruqayyah. Kemudian Rasulullah bertanya kepada Utsman: “Mengapa aku melihatmu susah dan bersedih hati”
Utsman bin Affan pun menjawab, "Wahai Rasulullah, adakah orang yang mendapatkan musibah sebagaimana yang menimpaku? Putri Rasulullah meninggal dunia ketika menjadi istriku. Terputuslah keturunanku dan terputus pula hubungan pertalian keluarga antara aku denganmu."
ADVERTISEMENT
Ketika Utsman bin Affan masih berbicara, tiba-tiba Rasulullah bersabda:
"Wahai Utsman, ini Jibril As. Ia menyampaikan perintah dari Allah 'Azza wa Jalla kepadaku agar aku menikahkan kamu dengan saudara perempuan Ruqayyah, yakni Ummu Kultsum, dengan mahar yang sama dengan kakaknya, dan dengan cara bergaul yang sama dengan kakaknya.”
Akhirnya, Rasulullah pun menikahkan Ummi Kultsum dengan Utsman bin Affan. Dari peristiwa tersebut, Utsman mendapat gelar dzun nurain yang artinya pemilik dua cahaya. Dari gelar ini, Rasulullah seolah menggambarkan kedua puterinya sebagai cahaya hakiki.
Mengutip buku Bersedihlah Saat Hidupmu Jauh dari Allah karya Syafaat Slamet, pernikahan Ummi Kultsum dan Utsman bin Affan bertahan selama enam tahun. Keduanya tidak dikaruniai anak karena dalam waktu singkat Ummi Kultsum meninggal dunia.
ADVERTISEMENT
Kabar ini kembali menorehkan kesedihan di hati Utsman. Bahkan, kesedihannya juga dirasakan oleh Nabi Muhammad Saw. Beliau menyerukan, "Berikan anak perempuan kalian untuk dinikahkan dengan Utsman. Jika punya putri lainnya, akan aku nikahkan dia dengannya. Namun, semua putriku sudah menikah."
(MSD)