Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Makna Desain Istana Garuda di IKN dan Pemilihan Warnanya
12 Agustus 2024 15:00 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Desain Istana Garuda menjadi bahan perbincangan netizen di media sosial baru-baru ini. Banyak yang bilang kalau desainnya terkesan gelap dan mistis. Sebenarnya, apa makna di balik desain tersebut?
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Antara, makna desain Istana Garuda nampak memeluk Ibu Kota Nusantara (IKN ). Nyoman Nuarta selaku desainer membuat desain tersebut karena terinspirasi sosok burung Garuda yang menjadi lambang negara Indonesia.
Dengan sayapnya yang kokoh, burung garuda dapat memeluk dan melindungi bangsa Indonesia. Kebetulan, bangunan Istana Garuda tersebut dibuat dari baja yang tahan terhadap perubahan cuaca, sehingga menampilkan kesan yang penuh dengan kewibawaan.
“Jadi kalau itu menjadi aura mistis dan segala macam, ya itu terserah masing-masing lah, tapi kita membuat istana itu agar berwibawa. Kita butuh wibawa itu,” kata Nyoman dikutip dari Antara, Minggu (11/8).
Tidak hanya itu, Nyoman Nuarta juga mempertimbangkan makna filosofis di baliknya. Agar tidak salah menafsirkan, simak penjelasan tentang makna desain Istana Garuda selengkapnya dalam artikel berikut.
ADVERTISEMENT
Makna Desain Istana Garuda dan Pilihan Warnanya
Desain Istana Garuda merupakan hasil kreasi orisinal milik Nyoman Nuarta. Ia mengaku tidak meniru desain bangunan yang ada di seluruh dunia.
Sebagai perancang, Nyoman ingin memberikan yang terbaik untuk Tanah Air. Menurutnya, dengan membuat karya orisinal, ia telah menjungjung tinggi harga diri bangsa Indonesia.
Kendati demikian, tetap ada segelintir masyarakat yang kurang menyukai desain milik perancang Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana (GWK) tersebut. Mereka menyebut bahwa desain Istana Garuda terkesan gelap dan mistis. Alih-alih mirip garuda, bangunan tersebut justru lebih mirip dengan kelelawar.
Meski mendapatkan kritik pedas, Nyoman tak begitu memedulikannya. Menurutnya, kesan yang diberikan masyarakat terhadap desain Istana Garuda dihasilkan dari interpretasi yang beragam. Jadi, tak masalah apabila ada yang mengkritik desainnya.
ADVERTISEMENT
Namun, Nyoman menegaskan bahwa kritik tersebut hendaknya disampaikan dengan benar dan bersifat konstruktif. Masyarakat juga diminta untuk tidak mengaitkan desain tersebut dengan isu ras, suku, dan agama tertentu.
Tidak hanya struktur bangunan, warna desain Istana Garuda juga menjadi sorotan netizen. Mereka menganggap bahwa kerangka bangunan Istana Garuda memiliki nuansa yang gelap dan suram.
Merespons hal tersebut, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa hal tersebut wajar. Karena Nyoman Nuarta selaku perancang sudah mempertimbangkan warna bangunannya dengan matang. Ia memilih baja berwarna hitam yang seiring waktu bisa berubah menjadi hijau.
“Kalau menurut apa, Pak Nyoman Nuarta, itu kalau nanti kena oksidasi berubah jadi hijau seperti GWK,” jelas Basuki.
Jadi, warna hitam tersebut bukanlah warna final. Sebab, Istana Garuda dirancang dari perunggu yang diberi cairan khusus. Jadi, butuh waktu cukup lama untuk mengalami perubahan warna tersebut.
ADVERTISEMENT
(MSD)