Konten dari Pengguna

Makna Filipi 2 Ayat 7 dalam Alkitab yang Ditulis oleh Rasul Paulus

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
31 Desember 2021 13:09 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Filipi 2 Ayat 7 dalam Alkitab. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Filipi 2 Ayat 7 dalam Alkitab. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ketika mendekam di balik jeruji besi, Rasul Paulus sempat menuliskan surat untuk jemaat di Filipi. Surat yang digubah bersama Timotius itu disebut juga dengan Surat Paulus kepada Jemaat di Filipi. Bunyi surat tersebut dapat dilihat dalam salah satu ayat Alkitab, yakni Filipi 2 ayat 7.
ADVERTISEMENT
Filipi 2 ayat 7 dalam Perjanjian Baru merupakan bagian dari Pasal Filipi 2 yang memuat 30 ayat Alkitab. Pasal ini memiliki empat perikop yang bertajuk “Nasihat Supaya Bersatu dan Merendahkan Diri Seperti Kristus”, “Tetaplah Kerjakan Keselamatanmu”, “Mengenai Timotius”, dan “Mengenai Epafroditus”.
Kembali berbicara mengenai Filipi 2 ayat 7, ayat Alkitab ini termasuk dalam perikop “Nasihat Supaya Bersatu dan Merendahkan Diri Seperti Kristus”. Ayat tersebut memuat makna mendalam mengenai kedatangan Tuhan Yesus ke dunia yang menjadi sama dengan manusia.
Untuk membahas maknanya lebih mendalam, mari simak ulasan berikut.
Ilustrasi Filipi 2 Ayat 7 dalam Alkitab. Foto: Unsplash

Bunyi Filipi 2 Ayat 7 dalam Alkitab

Makna Filipi 2 ayat 7 masih berhubungan dengan ayat-ayat sebelumnya. Agar lebih mudah memahami maknanya, ada baiknya untuk membaca ayat Alkitab dalam perikop “Nasihat Supaya Bersatu dan Merendahkan Diri Seperti Kristus” terlebih dahulu:
ADVERTISEMENT
(1) Jadi karena dalam Kristus ada nasihat, ada penghiburan kasih, ada persekutuan Roh, ada kasih mesra dan belas kasihan,
(2) karena itu sempurnakanlah sukacitaku dengan ini: hendaklah kamu sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan,
(3) dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri;
(4) dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga.
(5) Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus,
(6) yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan,
ADVERTISEMENT
(7) melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.
(8) Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
(9) Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama,
(10) supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi,
(11) dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa!
Ilustrasi Filipi 2 Ayat 7 dalam Alkitab. Foto: Unsplash

Makna Filipi 2 Ayat 7 dalam Alkitab

Filipi 2 ayat 7 berkaitan erat dengan ayat sebelumnya, yaitu ayat 6. Ayat Alkitab tersebut menjelaskan bahwa Tuhan Yesus dalam rupa Allah tidak menganggap kesetaraan sebagai milik yang perlu dipertahankan. Sebaliknya, Ia justru mengosongkan diri sendiri dan menjadi sama dengan manusia.
ADVERTISEMENT
Mengutip buku FKKP : Pengalaman akan Kristus karangan Watchman Lee, dkk. (2020), kata “mengosongkan diri” dalam ayat tersebut merujuk pada keputusan Tuhan Yesus untuk melepaskan ke-Allahan-Nya. Yesus yang tidak terbatas rela menjadi manusia yang terbatas dan mengambil rupa sebagai hamba.
Tuhan Yesus Kristus juga tetap merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati. Dia rela mengorbankan diri-Nya di kayu salib untuk membebaskan manusia dari belenggu dosa dan roh maut. Sebagaimana dijelaskan dalam buku Jawaban Inspiratif oleh Bigman Sirait.
(GTT)