Konten dari Pengguna

Makna Hadis Keselamatan Manusia Tergantung pada Kemampuannya Menjaga Lisan

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
6 Desember 2024 13:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Rasulullah SAW mengajarkan banyak hal kepada umat Islam. Foto: Pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Rasulullah SAW mengajarkan banyak hal kepada umat Islam. Foto: Pexels.com
ADVERTISEMENT
Rasulullah SAW adalah suri teladan bagi umat Islam yang kehidupannya dipenuhi dengan kebijaksanaan dan kasih sayang. Beliau senantiasa mengajarkan nilai-nilai kebaikan untuk kemaslahatan umat.
ADVERTISEMENT
Salah satu ajaran Rasulullah SAW yang paling penting adalah bahwa keselamatan manusia tergantung pada kemampuannya menjaga lisan, sebagaimana tercantum dalam hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari. Lantas, apa makna dari ungkapan tersebut? Berikut penjelasannya.

Makna Keselamatan Manusia Tergantung pada Kemampuannya Menjaga Lisan

Salah satu ajaran Rasulullah SAW yang paling penting adalah bahwa keselamatan manusia tergantung pada kemampuannya menjaga lisan. Foto: Pexels.com
Al-Qur'an dan hadis selalu mengingatkan umat Islam untuk berhati-hati dalam berbicara. Sebab, kata-kata yang tidak terkontrol bisa menimbulkan masalah yang serius, baik untuk diri sendiri maupun orang lain.
Mengutip buku Kumpulan Hadits Cantik Pilihan Jilid 2 oleh Yana Adam, Rasulullah SAW dalam hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari pernah bersabda:
سلامة الإنسان في حفظ اللسان
Artinya:
"Keselamatan manusia tergantung pada kemampuannya menjaga lisan." (HR. Bukhari)
Makna dari ungkapan di atas adalah adalah bahwa hidup manusia sangat dipengaruhi oleh apa yang diucapkan. Hadis ini mengajarkan bahwa lisan yang tidak dijaga dengan baik bisa menimbulkan dampak yang negatif.
ADVERTISEMENT
Misalnya, kata-kata yang menyakitkan atau fitnah bisa menghancurkan hubungan, merusak kedamaian, atau bahkan menimbulkan permusuhan antar sesama manusia.
Pesan utama dari ungkapan ini adalah Anda perlu lebih berhati-hati dengan apa yang diucapkan. Dengan menjaga lisan, masing-masing individu bisa menghindari konflik dan masalah, serta menciptakan kehidupan yang lebih damai dan penuh manfaat.

Alasan Pentingnya Menjaga Lisan

Penting bagi umat Islam untuk menjaga lisannya. Foto: Pexels.com
Dalam buku Hikmah-Hikmah Nahjul Balaghah 3 karya Fathimah al-Ma’shumah dijelaskan bahwa ada beberapa alasan mengapa penting bagi umat Islam untuk menjaga lisannya, di antaranya:

1. Tanggung Jawab di Hadapan Allah

Setiap ucapan yang diucapkan akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah SWT. Dalam Al-Qur'an, Allah SWT mengingatkan manusia tentang keberadaan malaikat yang mencatat setiap perkataan baik maupun buruk. Berikut bunyi ayatnya:
ADVERTISEMENT
مَا يَلْفِظُ مِنْ قَوْلٍ اِلَّا لَدَيْهِ رَقِيْبٌ عَتِيْدٌ
Artinya:
"Tidak ada suatu kata pun yang terucap, melainkan ada di sisinya malaikat pengawas yang selalu siap (mencatat)." (QS. Qaf:18)
Ini menunjukkan betapa pentingnya berhati-hati dalam berbicara, karena setiap kata memiliki dampak dan akan dipertanggungjawabkan kelak.

2. Menghindari Dosa dan Kebinasaan

Rasulullah SAW juga menekankan pentingnya menjaga lisan lewat hadis-hadisnya. Menurutnya, berbicara tanpa berpikir dapat menyebabkan seseorang terjerumus ke dalam kebinasaan.
Dalam salah satu hadis, Rasulullah SAW memperingatkan bahwa banyak orang yang berbicara tanpa mempertimbangkan akibatnya membuat mereka terjerumus dalam dosa dan kerugian, baik bagi diri mereka sendiri maupun orang lain.

3. Membangun Hubungan Baik

Selain demi keselamatan akhirat, menjaga lisan juga penting untuk hubungan sosial yang baik. Ucapan yang baik dapat menciptakan suasana yang harmonis dalam kehidupan sehari-hari.
ADVERTISEMENT
Sebaliknya, ucapan yang buruk atau menyakitkan bisa merusak hubungan persaudaraan, pertemanan, dan hubungan antarindividu. Dengan menjaga lisan, Anda dapat menjaga keharmonisan dan memperkuat hubungan baik dengan orang lain.
(SAI)