Konten dari Pengguna

Makna Hadits Allah Itu Indah dan Cara Menerapkannya dalam Kehidupan

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
31 Desember 2021 9:37 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Illustrasi Allah itu indah. Foto: Adobe Stock
zoom-in-whitePerbesar
Illustrasi Allah itu indah. Foto: Adobe Stock
ADVERTISEMENT
Islam adalah agama yang Allah datangkan untuk mengatur segala urusan dalam kehidupan umat manusia agar tertata rapi dan indah. Sebagaimana diterangkan dalam salah satu hadits, bahwasannya Allah itu indah dan menyukai keindahan.
ADVERTISEMENT
Hadits Allah itu indah ini berasal dari Abdullah bin Mas’ud yang kemudian diriwayatkan kembali oleh Imam Muslim. Rasulullah Shallalahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
((لا يدخل الجنة من كان في قلبه مثقالُ ذرة من كبر)). قال رجل: إن الرجل يحب أن يكون ثوبه حسناً ونعله حسنةً. قال: ((إن الله جميلٌ يحب الجمال، الكبر بطر الحق وغمط الناس)) رواه مسلم.
Artinya: “Tidak akan masuk surga orang yang dalam hatinya ada kesombongan seberat biji debu. Ada seorang yang bertanya: Sesungguhnya setiap orang suka (memakai) baju yang indah, dan alas kaki yang bagus, (apakah ini termasuk sombong?).
Rasulullah shallalahu ‘alaihi wa sallam bersabda, Sesungguhnya Allah Maha Indah dan mencintai keindahan, kesombongan itu adalah menolak kebenaran dan merendahkan orang lain.” (HR. Muslim)
ADVERTISEMENT

Makna Hadits Allah itu Indah

Imam an-Nawawi menjelaskan makna hadits di atas dalam kitab berjudul Syarh shahih Muslim. Dijelaskan bahwa semua urusan Allah Ta’ala itu indah dan baik. Dia juga memiliki nama-nama yang Maha Indah serta sifat-sifat yang Maha Bagus dan Sempurna (Asmaul Husna).
Illustrasi Allah itu indah. Foto: Adobe Stock
Sementara menurut Imam Ibnul Qayyim dalam kitab berjudul Tauhid al-‘ilmi al-khabari al-Itiqadi, ia berkata, “Keindahan Allah Ta’ala ada empat tingkatan, yaitu: Keindahan zat, keindahan sifat, keindahan perbuatan dan keindahan nama. Karena itu, nama-nama Allah semuanya Maha Indah, sifat-sifat-Nya semua Maha Sempurna, dan perbuatan-perbuatan-Nya mengandung hikmah, kemaslahatan (kebaikan), keadilan, dan rahmat (kasih sayang).
Adapun keindahan zat dan apa yang ada padanya, maka ini adalah perkara yang tidak bisa dicapai dan diketahui oleh selain-Nya. Semua makhluk tidak memiliki pengetahuan tentang itu kecuali (sedikit) pengetahuan yang dengan itulah Dia memperkenalkan dirinya kepada hamba-hamba yang dimuliakan-Nya.
ADVERTISEMENT
Sesungguhnya keindahan-Nya itu terjaga dari (segala bentuk) perubahan, terlindungi dengan tabir selendang dan sarung (kemuliaan), sebagaimana hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dari Allah (hadits qudsi), Kebesaran itu adalah selendang-Ku dan keagungan itu adalah sarung-Ku.” (Tauhid al-‘ilmi al-khabari al-Itiqadi)

Cara Menerapkan Hidup Indah Sesuai Ajaran Islam

Illustrasi Allah itu indah. Foto: Adobe Stock
Menurut Rifyal Luthfi MR. dalam buku Indahnya di Balik Skenario Tuhan, langkah awal untuk menerapkan hidup indah sesuai ajaran Islam adalah mandi. Rasulullah SAW bersabda: “Sudah selayaknya bagi seorang Muslim mandi satu kali setiap minggu membersihkan kepala dan seluruh tubuhnya.” (HR. Muslim)
Selain itu, yang perlu diperhatikan agar hidup rapi dan indah sesuai syariat adalah mencukur atau merapikan bulu yang berlebihan di tubuh, memotong kuku, bersiwak, serta memakai pakaian bersih dan wewangian. Penting juga untuk selalu mengatur jadwal sedemikian rupa dalam kegiatan sehari-hari.
ADVERTISEMENT
Selain menghias diri, umat Islam juga dianjurkan untuk menghias batin. Caranya adalah dengan bersabar dan bersyukur. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al Baqarah ayat 45-46:
Dan mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan salat. Dan (salat) itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk, (yaitu) mereka yang yakin, bahwa mereka akan menemui Tuhannya, dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya.” (QS. Al Baqarah: 45-46)
(NDA)