Konten dari Pengguna

Makna Hari Raya Tritunggal Mahakudus dalam Ajaran Kristen Katolik

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
20 Mei 2024 13:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Hari Raya Tritunggal Mahakudus. Foto: Unsplash.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Hari Raya Tritunggal Mahakudus. Foto: Unsplash.
ADVERTISEMENT
Hari Raya Tritunggal Mahakudus merupakan salah satu perayaan besar dalam Gereja Katolik Roma. Hari tersebut ditetapkan untuk memperingati doktrin Trinitas sehingga kerap disebut sebagai Minggu Trinitas.
ADVERTISEMENT
Minggu Trinitas diperingati pada hari Minggu pertama setelah Pentakosta. Berdasarkan kalender liturgi Indonesia, Pentakosta jatuh pada 19 Mei 2024. Artinya, Hari Raya Tritunggal Mahakudus diperingati pada 26 Mei 2024.

Sejarah Hari Raya Tritunggal Mahakudus

Ilustrasi Hari Raya Tritunggal Mahakudus. Foto: Unsplash.
Mengutip situs Sacred Heart Catholic Church, Hari Raya Tritunggal Mahakudus adalah perayaan khidmat atas keyakinan Trinitas. Awalnya, gereja-gereja di Barat tidak merayakan Tritunggal Mahakudus secara khusus pada satu waktu. Perayaan baru dilakukan pada awal abad ke-4 setelah munculnya pemikiran-pemikiran baru yang sesat.
Kala itu, aliran arianisme yang menyangkal keilahian Yesus menyebar di Eropa. Untuk mencegah tergerusnya ajaran Trinitas, gereja-gereja di Roma mempersiapkan kantor doa dengan kidung, tanggapan, kata pengantar, dan himne untuk dibacakan pada hari Minggu guna mewartakan Tritunggal Mahakudus.
ADVERTISEMENT
Kemudian, pada abad ke-14, Paus Yohanes XXII pun menetapkan perayaan Hari Raya Tritunggal Mahakudus sebagai pesta bagi seluruh gereja.

Makna Hari Raya Tritunggal Mahakudus

Ilustrasi Hari Raya Tritunggal Mahakudus. Foto: Unsplash.
Hari Raya Tritunggal Mahakudus sejatinya dirayakan untuk memperingati doktrin Trinitas yang dipahami sebagai Tuhan nan tiga. Dijelaskan dalam situs Kementerian Agama, ajaran tersebut tidak mengacu pada politeisme, melainkan penjabaran dari monoteisme.
Doktrin Trinitas tidak mengajarkan eksistensi tiga Tuhan, melainkan satu Tuhan dalam tiga wujud atau pribadi, yakni Bapa, Putra, dan Roh Kudus. Ajaran tersebut dilandaskan pada Yohanes 3:16-18.
Dalam memperingati Hari Raya Tritunggal Mahakudus, Trinitas harus dihadirkan dalam diri setiap jemaat. Berikut makna dari konsep Trinitas.

1. Bapa sebagai Pencipta

Umat Kristen memandang Tuhan sebagai Bapa yang menciptakan. Dia memanggil manusia sebagai putra-putrinya, sehingga mereka diwajibkan turut ambil bagian dalam cinta kasih penyelenggaraannya.
ADVERTISEMENT

2. Putera sebagai Gambaran Tuhan di Dunia

Konsep Putera merupakan gambaran Tuhan yang paling nyata dan tampak. Dalam konsep ini, umat Kristen percaya bahwa Tuhan hadir di dunia dalam wujud manusia yang bisa mengalami kemalangan.
Dia jugalah yang mewartakan dan mewujudkan rahasia penyelamatan dari Bapa sehingga umat Kristen dapat mengambil bagian dalam kehidupan Tritunggal.

3. Roh Kudus sebagai Kasih Bapa

Konsep Roh Kudus adalah penggambaran kristus yang datang dan hidup dalam gereja serta dalam diri setiap paroki. Roh itulah yang membimbing orang-orang Kristen menjalani hidup seperti yang dicontohkan Yesus.
Umat Kristen percaya dengan mengamalkan ajaran tersebut, mereka dapat menempuh jalan hidup yang penuh kasih menuju kehidupan yang kekal.
(GLW)