Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Makna Idul Fitri, Momen Umat Muslim Kembali Menjadi Suci
2 Mei 2022 6:31 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Dalam hitungan hari, seluruh umat Muslim akan berpisah dengan bulan Ramadhan untuk menyambut Hari Raya Idul Fitri 1433 H. Ini adalah hari kemenangan bagi umat Islam. Apa sebenarnya makna Idul Fitri bagi kaum Muslimin?
ADVERTISEMENT
Idul Fitri merupakan hari besar umat Muslim yang diperingati pada hari pertama bulan Syawal. Ini adalah momen istimewa untuk merayakan kemenangan setelah berpuasa Ramadhan sebulan penuh. Tak heran jika Hari Raya Idul Fitri selalu disambut dengan penuh sukacita.
Dianjurkan bagi setiap Muslim mengawali hari yang fitri ini dengan menunaikan sholat Id. Kemudian, serangkaian tradisi kerap dilakukan, mulai dari menyambung silaturahmi hingga menyantap hidangan khas lebaran bersama keluarga, sahabat, dan orang-orang terdekat.
Di luar kegembiraan tersebut, umat Muslim hendaknya memahami apa makna Idul Fitri yang sesungguhnya. Dengan begitu, Idul Fitri tidak sekadar menjadi perayaan saja, tetapi juga kesempatan untuk kembali kepada fitrah dan menjadi pribadi yang lebih beramal kepada Allah SWT.
ADVERTISEMENT
Arti dan Makna Idul Fitri
Idul Fitri merupakan puncak dari pelaksanaan ibadah puasa. Itu sebabnya Idul Fitri memiliki makna yang tidak lepas dari tujuan kewajiban berpuasa, yaitu menjadi manusia yang bertakwa.
Mengutip buku Dakwah Cerdas: Ramadhan, Idul Fitri, Walimatul Hajj, dan Idul Adha tulisan Udji Asiyah, kata "Id" berasal dari akar kata aada - yauudu yang artinya kembali. Sedangkan, kata "fitri" memiliki arti bersih dari segala dosa, kejelekan, dan kesalahan.
Jadi, makna Idul Fitri adalah kembali pada keadaan suci atau bebas dari segala dosa sehingga berada dalam kesucian (fitrah) seperti terlahir kembali. Fitri yang dimaksud di sini adalah fitrah manusia dalam memiliki naluri beragama, yaitu Tauhid.
Allah berfirman, “Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah Yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.” (QS. Ar Ruum: 30)
ADVERTISEMENT
Idul Fitri juga menjadi kesempatan bagi seorang umat untuk memperbaiki diri dari dosa-dosa yang dilakukan selama satu tahun ke belakang. Sebagaimana yang diriwayatkan dari Abu Hurairah RA bahwa Rasulullah bersabda:
“Siapa yang menegakkan Ramadhan dengan iman dan ihtisab, Allah telah mengampuni dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Di samping itu, makna Idul Fitri juga bisa diartikan sebagai kemenangan umat Muslim. Kemenangan karena telah melawan hawa nafsu selama bulan Ramadhan dan mengisinya dengan berbagai amal salih. Pepatah Arab mengatakan:
“Hari raya bukan milik orang yang berpakaian baru, akan tetapi hari raya adalah milik orang yang ketakwaannya bertambah dan kian jauh dari kemaksiatan.”
Berbagi di Hari Raya Idul Fitri
Idul Fitri ditandai dengan rasa sukacita dan bahagia sebagai bentuk syukur kepada Allah SWT atas segala petunjuknya sehingga tetap berada di jalan-Nya.
ADVERTISEMENT
Itulah mengapa saat hari raya, umat Muslim dianjurkan menunjukkan empati yang sedalam-dalamnya kepada sesama manusia, terutama terhadap mereka yang kurang beruntung seperti fakir miskin. Caranya dengan memenuhi kewajiban membayar zakat fitrah.
Allah berfirman, “Mereka yang tetap berderma baik dalam keadaan lapang atau sempit, dan mereka yang mampu menahan marah, lagi pula bersifat pemaaf kepada sesama manusia...” (QS. Ali Imran: 34)
(ADS)