Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten dari Pengguna
Makna Kata yang Dicetak Miring dan Penulisan Huruf Kapital Bahasa Indonesia
29 Maret 2022 11:37 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Banyak hal yang harus diperhatikan dalam kaidah penulisan bahasa Indonesia , seperti penulisan huruf kapital dan kata yang dicetak miring. Setiap kaidah penulisan ini memiliki fungsi dan tujuan masing-masing.
ADVERTISEMENT
Merujuk buku Metode Penulisan Karya Ilmiah (2017), makna kata yang dicetak miring adalah untuk menuliskan tiga hal, yakni nama buku , majalah, atau surat kabar yang dikutip dalam karya tulis, memberikan penegasan, pengkhususan, atau menarik perhatian, serta menuliskan istilah asing.
Sedangkan penulisan huruf kapital digunakan dalam banyak hal dalam penulisan. Namun pada umumnya, masyarakat menuliskan huruf kapital sebagai huruf pertama awal kalimat atau dalam penulisan nama.
Meskipun telah banyak digunakan, masih banyak orang yang melakukan kesalahan ketika menggunakan kata cetak miring dan huruf kapital dalam penulisan. Padahal, keduanya merupakan hal yang sangat penting dalam pembuatan karya tulis.
Penggunaan Kata yang Dicetak Miring dan Penulisan Huruf Kapital
Penggunaan kata yang dicetak miring dan penulisan huruf kapital penting untuk dipahami agar terhindar dari kesalahan berulang. Mengutip buku Modul Pembelajaran Bahasa Indonesia (2022), berikut cara penulisan kata yang dicetak miring dan huruf kapital.
ADVERTISEMENT
1. Penulisan huruf miring
Contoh: Ibu sedang membaca majalah Femina.
Contoh: Buatlah kalimat duka cita.
Contoh: Ungkapan wilujeng sumping dalam bahasa Sunda berarti ‘Selamat Datang’.
2. Penulisan huruf kapital
Contoh: Kita harus bekerja keras.
Contoh: Adi bertanya, “Kapan kita berangkat?”
ADVERTISEMENT
Contoh: Allah, Yang Maha Kuasa.
Contoh: Mahaputra Yamin.
Contoh: Wakil Presiden Adam Malik.
Contoh: Amir Hamzah.
Contoh: suku Jawa.
Contoh: bulan Agustus.
Contoh: Asia Tenggara.
ADVERTISEMENT
Contoh: Republik Indonesia.
Contoh: Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Contoh: Bacalah majalah Bahasa dan Sastra.
Contoh: Dr. atau Doktor.
Contoh: Besok Paman akan datang.
(DND)