Konten dari Pengguna

Makna Kejadian 3 Ayat 15 tentang Penghukuman Allah Kepada Manusia

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
1 Februari 2023 13:45 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi alkitab. Foto: pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi alkitab. Foto: pixabay
ADVERTISEMENT
Kejadian 3 ayat 15 merupakan perjanjian pertama dalam Alkitab yang mengacu pada pekerjaan Tuhan Yesus di kayu salib. Perjanjian ini mengandung isi yang syarat akan makna.
ADVERTISEMENT
Mengutip buku Penyelamatan Allah Dilihat dari Kejatuhan Manusia susunan Witness Lee (2019), ada empat persona yang dibicarakan pada Kejadian 3 ayat 15, yakni Engkau, perempuan, keturunan ular, keturunan perempuan. Semua itu memiliki kisah dan peranannya masing-masing.
Kejadian 3 menyingkap tentang cara Allah dalam menanggulangi kejatuhan manusia. Allah tidak langsung menghakimi manusia ketika mereka melakukan kesalahan, tapi justru menolongnya melalui jalan keselamatan.
Kejadian 3 ayat 15 menempati derajat yang penting dalam Alkitab. Bagaimana pembahasannya? Simaklah penjelasan berikut untuk mengetahui jawabannya.

Makna Kejadian 3 Ayat 15

Ilustrasi alkitab. Foto: pixabay
Pada dasarnya, Kejadian 3 ayat 15 membahas tentang penghukuman yang Tuhan tegakkan. Dia menghukum ciptaan-Nya yang memberontak kepada-Nya.
Hukuman tersebut terbagi menjadi dua kategori, yakni kepada perempuan dan ular serta kepada manusia. Bunyi Kejadian 3 ayat 15 yaitu: "Aku akan mengadakan permusuhan, keturunannya akan meremukkan kepala, dan engkau akan meremukkan tumitnya."
ADVERTISEMENT
Tuhan hendak membangun permusuhan antar manusia dengan ular. Kata "meremukkan kepala" di sini mengacu pada tindakan menghancurkan otak dan pikiran yang selalu mengarah pada hal-hal buruk.
Penghukuman Allah merupakan imbas dari kesalahan yang dilakukan oleh manusia pada suatu masa. Sebelum itu, manusia melalui dua tahapan lainnya, yakni percobaan dan penghakiman.
Tidak ada jalan lain untuk mendidik manusia mengatasi dosa tersebut, kecuali melalui konfrontasi. Manusia harus memilih jalannya sendiri, mengarah pada rangkulan Allah atau ajakan iblis.

Makna Kejadian 3 Ayat 1-14 dalam Alkitab

Ilustrasi membaca Alkitab. Foto: pixabay
Selain ayat 15, ada ayat lain dalam Kejadian 3 juga membahas tentang tahapan kejatuhan manusia. Dikutip dari buku Pengantar Perjanjian Lama 1 Taurat dan Sejarah susunan W.S. Lasor (2011), berikut penjelasannya:
ADVERTISEMENT

Kejadian 3:1-7

Ayat ini menggambarkan tentang ular, binatang paling cerdik yang dalat melakukan berbagai cara untuk menggoda manusia. Ular memberikan bisikan kepada perempuan yang berada di taman Eden (Hawa) dan berhasil memengaruhinya.
Tipu muslihatnya menyebabkan perempuan itu meragukan firman Allah dan kebaikan-Nya. Akhirnya, perempuan tersebut pun melanggar perintah Tuhannya dengan mengambil buah yang dilarang untuk dimakan. Perbuatannya ini diikuti oleh laki-laki yang diciptakan bersamanya (Adam).
Sebelum kejatuhan perempuan dan laki-laki tersebut ke dalam dosa, semuanya berada dalam keadaan yang sangat harmonis dan intim. Namun setelahnya, timbul perasaan malu atas ketelanjangan mereka.

Kejadian 3: 8-13

Kelima ayat ini memaparkan tentang satu mutilog yang bernuansa penghakiman. Tuhan datang sebagai hakim untuk mengadili manusia dan memintanya untuk bertanggung jawab atas apa yang diperbuat.
ADVERTISEMENT
Mutilog yang padat tersebut terkesan lancar, tetapi nyatanya tidak seimbang karena manusia berada pada posisi yang salah. Mereka melarikan diri dari hadirat Allah dengan penuh ketakutan.

Kejadian 3: 14

Tuhan mengutuk dan merendahkan ular yang mengabaikan perintah-Nya. Karena penghukuman tersebut, manusia menganggapnya sebagai lambang keburukan dari makhluk yang telah memfitnah Allah.
(MSD)