Makna Kidung Agung 1 Ayat 15 yang Membahas tentang Pujian Kepada Pasangan

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
13 Juli 2022 9:48 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Kidung Agung. Foto: pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Kidung Agung. Foto: pixabay
ADVERTISEMENT
Kidung Agung adalah salah satu kitab yang sulit untuk ditafsirkan. Ada yang menafsirkannya sebagai kitab percintaan antara Salomo dan Sulamit, dan ada pula yang menafsirkannya sebagai kitab syair puji-pujian antara Allah dan umat-Nya.
ADVERTISEMENT
Ada banyak bahasan dalam Kidung Agung, salah satunya tentang pujian. Dalam Kidung Agung 1 ayat 15 Salomo mengatakan, “Lihatlah, cantik engkau, manisku, sungguh cantik engkau, bagaikan merpati mata engkau.”
Mengutip buku Berani Bermimpi karya Jonar Situmorang (2009), ayat tersebut menyajikan pujian yang sangat indah dan memesona yang ditujukan kepada seorang kekasih. Dikatakan bahwa pujaan hati itu sangat cantik, sehingga layak mendapatkan pujian yang baik.
Pujian termasuk aspek terpenting dalam menjalin komunikasi dengan pasangan. Agar lebih memahaminya, berikut penjelasan tentang Kidung Agung 1 ayat 15 selengkapnya yang bisa Anda simak.

Makna Kidung Agung 1 Ayat 15

Pujian merupakan apresiasi yang dapat memberikan penerimaan dan motivasi dalam diri seseorang. Biasanya, pujian meninggalkan rasa senang dan puas di dalam hati.
Ilustrasi Kidung Agung. Foto: pixabay
Kidung Agung 1 ayat 15 mengajarkan umat Kristen untuk selalu memberikan pujian kepada orang terkasih, baik itu sahabat, keluarga, ataupun pasangan. Jika diberikann dengan tulus, pujian ini bisa membuat mereka merasa senang dan dihargai.
ADVERTISEMENT
Pujian yang tepat mampu meningkatkan rasa percaya diri seseorang. Dalam hubungan romansa, pujian ini bisa membuat pasangan Anda merasa dicintai dengan tulus.
Ketika dipuji, sebaiknya Anda mengucapkan terima kasih dan memanjatkan syukur kepada Tuhan. Sebab, Dia sudah menganugerahkan segala berkat-Nya kepada Anda.
Kemudian, kembalikan pujian tersebut kepada orang yang sudah memuji Anda. Berikan apresiasi dan tunjukkan kepadanya bahwa Anda juga menyukai karakter dan kepribadiannya.
Hal ini sebagaimana dicontohkan oleh Salomo kepada Sulamit dalam Kidung Agung 1 ayat 15-17. Salom, memuji si gadis Sulam kekasihnya dengan mengatakan: "Lihatlah, cantik engkau, manisku, sungguh cantik engkau, bagaikan merpati matamu.”
Ilustrasi Kidung Agung. Foto: pixabay
Tidak hanya kecantikan jasmaninya, Salomo juga memuji kecantikan rohani Sulamit (inner beauty) yang terpancar dari tatapan matanya. Ia mengatakan, "Bagaikan merpati matamu". Pujian ini merujuk pada sorotan mata si gadis Sulam yang jernih, tulus, murni, tanpa pamrih, tidak bercacat-cela bagaikan mulusnya seekor merpati.
ADVERTISEMENT
Si gadis Sulam pun gantian memuji sang gembala dengan mengatakan: "Lihatlah, tampan engkau, kekasihku, sungguh menarik; sungguh sejuk petiduran kita. Dari kayu aras balok-balok rumah kita, dari kayu eru papan dinding-dinding kita." (Kidung Agung 1 : 16-17) .
Pohon aras banyak tumbuh di daerah Libanon. Kayunya yang pahit dan keras membuatnya dijauhi oleh serangga, sehingga membuat kayu ini tidak mudah lapuk, tahan lama, dan cocok untuk balok-balok rumah.
Si gadis Sulam memuji ketampanan jasmani sang gembala. Ia juga memuji ketampanan rohaninya yang terpancar dalam kerja kerasnya membangun rumah tinggal idaman.
(MSD)