Konten dari Pengguna

Makna Manusia Sebagai Khalifah, Tugas Utama yang Diberikan oleh Allah SWT

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
1 September 2021 15:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi laki-laki sebagai pemimpin di keluarganya. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi laki-laki sebagai pemimpin di keluarganya. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Sebelum menciptakan alam semesta dan isinya, Allah telah menetapkan visi manusia sebagai khalifah di muka bumi. Maksudnya, manusia diciptakan oleh Allah sebagai hamba-Nya yang menjalankan tugas-tugas khusus yang dikehendaki-Nya.
ADVERTISEMENT
Namun, ini bukan berarti Allah tidak mampu menjalankan tugas-Nya. Mengutip buku Ilmu Pendidikan Islam karya Dr. Uci Sanusi, dkk., gelar khalifah yang diberikan merupakan ujian bagi umat manusia sekaligus sebagai penghormatan baginya. Hal ini selaras dengan firman Allah dalam surat Al-An’am ayat 165:
وَهُوَ الَّذِيْ جَعَلَكُمْ خَلٰۤىِٕفَ الْاَرْضِ وَرَفَعَ بَعْضَكُمْ فَوْقَ بَعْضٍ دَرَجٰتٍ لِّيَبْلُوَكُمْ فِيْ مَآ اٰتٰىكُمْۗ
"Dan Dialah yang menjadikan kamu sebagai khalifah-khalifah di bumi dan Dia mengangkat (derajat) sebagian kamu di atas yang lain, untuk mengujimu atas (karunia) yang diberikan-Nya kepadamu."
Agar lebih memahaminya, berikut penjelasan tentang makna diciptakannya manusia sebagai khalifah di muka bumi yang bisa Anda simak.

Makna Manusia Sebagai Khalifah

Ilustrasi pemimpin. Foto: Shutterstock
Tugas manusia sebagai khalifah di muka bumi dapat dimaknai secara luas dengan interpretasi yang berbeda. Khalifah yang berarti pemimpin, dapat dimaknai sebagai tugas manusia dalam memimpin dirinya, keluarga, masyarakat, dan negara.
ADVERTISEMENT
Sedangkan makna khalifah sebagai pengganti, yaitu tugas manusia menggantikan orang-orang terdahulu yang selalu mengabdi kepada Allah SWT. Makna ini dapat diwujudkan dengan mengikuti semua perintah-Nya dan menjauhi semua larangan-Nya.
Mengutip buku 3T: Taubat, Tasbih, Tahajud oleh Zaini Ali Akbar, bukti wujud tugas kekhalifahan bagi manusia dapat diwujudkan dengan amal ibadah yang dilakukan. Hendaknya manusia memulai segala amal ibadah dengan memohon perlindungan kepada Allah SWT agar dijauhkan dari tipu daya syaitan yang terkutuk. Ini dilakukan dengan membaca lafadz ta'awwudz dan basmalah.
Kemudian bisa juga diwujudkan dengan menjalankan setiap amanah yang diberikan kepadanya. Karena jika tidak, sungguh manusia itu sangat zalim dan bodoh. Allah SWT berfirman dalam Surat Al-furqan ayat 72 yang artinya:
ADVERTISEMENT
“Sesungguhnya Kami telah menawarkan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung; tetapi semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir tidak akan melaksanakannya (berat), lalu dipikullah amanat itu oleh manusia. Sungguh, manusia itu sangat zalim dan sangat bodoh,"
Ilustrasi pemimpin. Foto: Shutterstock
Amanah yang dititipkan kepada setiap manusia hendaknya dilaksanakan dengan baik. Manusia adalah makhluk paling mulia di antara makhluk ciptaan Allah yang lainnya. Allah ciptakan manusia dalam sebaik-baiknya bentuk, dilengkapi dengan berbagai potensi dan fitrah untuk mengemban amanah tersebut.
Waidi menyebutkan dalam bukunya yang berjudul Embun Jiwa: Bikin Hidup Lebih Hidup, tugas ini merupakan perwujudan dari pelaksanaan pengabdian kepada-Nya. Selain itu, peran kekhalifahan juga dapat diterapkan dengan menjadi pemimpin yang baik bagi diri sendiri, keluarga rumah tangga, masyarakat, dan negara.
ADVERTISEMENT
(MSD)