Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.8
Konten dari Pengguna
Makna Matius 7 Ayat 21 tentang Konsekuensi Nabi Palsu
27 Desember 2021 11:04 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Matius 7 ayat 21 memuat konsekuensi perbuatan nabi-nabi palsu. Ayat Alkitab ini disampaikan dengan tegas agar umat Nasrani berhati-hati dan menjauhi nabi palsu yang dibahas dalam Matius 7 ayat 15.
ADVERTISEMENT
Sebelum menyampaikan konsekuensi tersebut, Alkitab menjelaskan wujud nabi palsu yang menyamar layaknya domba. Alkitab juga menegaskan bahwa nabi palsu dapat dikenali melalui buah-buahnya.
Buah yang baik akan menghasilkan buah yang baik. Begitu juga dengan pohon tidak baik yang akan menghasilkan buah yang tidak baik pula. Adapun pohon yang tidak menghasilkan buah baik akan ditebang dan dibuang ke dalam api.
Kembali fokus Matius 7 ayat 21, konsekuensi tersebut menyinggung tentang kelayakan umat Nasrani untuk masuk ke dalam sorga. Selain itu, ketaatan umat kepada perintah Tuhan Yesus Kristus juga turut disinggung. Untuk lebih jelasnya, mari simak makna Matius 7 ayat 21 lewat artikel berikut.
Bunyi Matius 7 Ayat 21 dalam Alkitab
Sebelum membahas makna Matius 7 ayat 21, ada baiknya untuk membaca ayat Alkitabnya terlebih dahulu. Berikut beberapa ayat Alkitab dalam Matius 7 perikop “Hal Pengajaran yang Sesat”:
ADVERTISEMENT
(15) "Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas.
(16) Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka. Dapatkah orang memetik buah anggur dari semak duri atau buah ara dari rumput duri?
(17) Demikianlah setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, sedang pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik.
(18) Tidak mungkin pohon yang baik itu menghasilkan buah yang tidak baik, ataupun pohon yang tidak baik itu menghasilkan buah yang baik.
(19) Dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan dibuang ke dalam api.
(20) Jadi dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka.
(21) Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.
ADVERTISEMENT
(22) Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?
(23) Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"
Makna Matius 7 Ayat 21 dalam Alkitab
Mengutip buku FKKP : Kehendak Allah karangan Watchman Nee, dkk. (2020), Matius 7 ayat 21 bukan menunjukkan realitas Kerajaan Surga saat ini, namun manifestasi Kerajaan Surga yang akan datang.
Ayat Alkitab tersebut menegaskan bahwa untuk memasuki Kerajaan-Nya, umat Nasrani harus melakukan dua hal. Pertama, menyerukan nama Tuhan Yesus Kristus, sebagaimana dijelaskan dalam Roma 10 ayat 14:
ADVERTISEMENT
“Sebab, barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan, akan diselamatkan.”
Kedua, umat Nasrani harus melakukan kehendak Bapa di surga. Artinya, umat tidak boleh berontak atau keluar dari jalan-Nya. Umat harus terus mengikuti jalan dan kehendak-Nya setiap saat.
(GTT)