Konten dari Pengguna

Makna Mazmur 133 dalam Alkitab tentang Persaudaraan dan Persekutuan Rukun

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
28 Oktober 2021 13:01 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Mazmur 133. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Mazmur 133. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Ayat Alkitab dalam Mazmur 133 disebut dengan pujian orang kudus. Menurut Witness Lee dan Yasperin dalam buku Bilangan Ulangan, pujian tersebut kerap kali dinyanyikan oleh orang Israel ketika mendaki Bukit Sion untuk menyembah Allah.
ADVERTISEMENT
Secara garis besar, Mazmur 133 menghadirkan gambaran yang indah dari keesaan umat Tuhan Yesus Kristus. Keesaan tersebut harus dijaga oleh umat Nasrani dengan datang menyembah Allah di tempat yang dipilih-Nya.
Di samping itu, Mazmur 133 juga membicarakan kehidupan persekutuan yang rukun. Karena itulah, perikop dalam pasal 133 ini dilengkapi dengan judul “Persaudaraan yang Rukun”.
Untuk memperdalam pemahaman mengenai makna Mazmur 133 dalam Alkitab, Anda bisa menyimak pembahasan singkatnya di bawah ini.
Ilustrasi Mazmur 133. Foto: Unsplash

Bunyi Mazmur 133

Sebelum membahas makna ayat Alkitab Mazmur 133, simak bunyi ayatnya terlebih dahulu:
(1) Nyanyian ziarah Daud. Sungguh, alangkah baiknya dan indahnya, apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun
(2) Seperti minyak yang baik di atas kepala meleleh ke janggut, yang meleleh ke janggut Harun dan ke leher jubahnya.
ADVERTISEMENT
(3) Seperti embun gunung Hermon yang turun ke atas gunung-gunung Sion. Sebab ke sanalah TUHAN memerintahkan berkat, kehidupan untuk selama-lamanya
Ilustrasi Mazmur 133. Foto: Unsplash

Makna Mazmur 133 dalam Alkitab

Mazmur 133 menggambarkan kehidupan persekutuan dan persaudaraan rukun dengan dua zat, yaitu minyak yang baik dan embun gunung. Penggunaan minyak kerap kali disinggung dalam Alkitab.
Mengutip buku Firman Hidup 55 karya Bambang Mulyono Y. Pdt, minyak dalam Perjanjian Lama sering digunakan untuk pengurapan seseorang yang hendak memangku jabatan istimewa. Misalnya, 1 Samuel 10 ayat 1 yang menjelaskan bahwa Samuel menuangkan minyak atas kepala Saul yang hendak menjadi raja Israel.
Selain itu, minyak juga menjadi alat keselamatan penyembuhan dari Allah terhadap orang sakit. Sebagaimana tercatat dalam Yakobus 5 ayat 14, di mana ada perintah untuk mengoleskan minyak dalam nama Tuhan kepada orang sakit.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, embun gunung merupakan istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan kesegaran dalam kehidupan. Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa hidup rukun adalah hal yang berharga seperti minyak. Hidup rukun juga bisa mendatangkan suasana yang damai, sejuk, teduh, layaknya embun.
Menurut Ari Suksmono dalam buku Menerima dan Mengimpartasikan Urapan, Mazmur 133 juga mencerminkan kekuatan dari kebangunan rohani yang asli. Di mana Tuhan akan memberikan pengurapan berkat apabila umat saling menghasihi, menyatukan hati, dan hidup rukun.
(GTT)