Makna Perlengkapan Upacara Tedak Siten, dari Jadah hingga Pala Pendem

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
15 April 2021 10:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Tedak Siten Siten: Instagram/ardinarasti6
zoom-in-whitePerbesar
Tedak Siten Siten: Instagram/ardinarasti6
ADVERTISEMENT
Tedak Siten adalah salah satu upacara adat dari tanah Jawa. Tradisi ini digelar untuk anak yang menginjak usia tujuh selapan atau 7 x 35 hari. Biasanya, Tedak Siten dilakukan di halaman rumah.
ADVERTISEMENT
Mengutip buku Moms and the City: Cerita Seru Mamud Masa Kini tulisan Joy Roesma dan Nadia Mulya (2014:298), Tedak Siten berasal dari kata tedak, yang artinya menapakkan kaki dan siten yang berarti bumi atau tanah.
Upacara Tedak Siten menjadi wujud penghormatan terhadap bumi dan orangtua agar mampu membimbing si kecil dalam menjalani hidup yang penuh rintangan. Upacara ini juga menandakan bahwa anak diperbolehkan menginjak tanah atau bumi.

Perlengkapan Tedak Siten

Mengutip buku Indonesia nan Indah Upacara Adat karya Maryani (2010:14-15), ada beberapa perlengkapan yang dibutuhkan dalam tradisi ini, di antaranya:
Tedak Siten Siten: Instagram/varshaadikumoro

Makna Perlengkapan Tedak Siten

Perlengkapan yang digunakan dalam upacara bukan hanya sekadar properti namun juga mengandung makna khusus. Berikut makna di balik properti Tedak Siten:
ADVERTISEMENT
Jadah
Jadah atau uli menggambarkan simbol kehidupan yang akan dilalui si kecil. Sementara itu, tujuh warnanya adalah gambaran kehidupan yang memiliki rintangan dan banyak pilihan. Dalam hal ini, si anak diharapkan mampu mengambil keputusan dan mengatasi rintangan tersebut.
Jajanan Pasar
Bukan sekadar makanan, jajanan pasar juga mempunyai makna tersirat. Jajanan melambangkan kondisi anak yang nantinya akan berinteraksi dengan berbagai karakter manusia. Anak diharapkan mampu bersosialisasi dengan baik.
Kurungan Ayam
Kurungan ayam mencerminkan dunia atau kehidupan bermasyarakat. Anak yang masuk ke kurungan menggambarkan ia masuk ke dalam lingkungan masyarakat luas. Anak diharapkan kelak mampu menyesuaikan diri dan mematuhi segala peraturan bermasyarakat.
Tangga
Tradisi Tedak Siten membutuhkan tangga yang terbuat dari tebu wulung atau tebu arjuna berwarna ungu. Tebu mencerminkan anteping kalbu atau ketetapan hati anak dalam mengejar cita-citanya agar lekas tercapai.
ADVERTISEMENT
Tumpeng
Tumpeng melambangkan permohonan orangtua kepada Tuhan YME agar putra atau putri mereka menjadi anak yang berguna kelak. Sayur kacang panjang di dalamnya menjadi harapan agar si anak berumur panjang, kecambah melambangkan kesuburan, dan kangkung mencerminkan anak yang mampu bertumbuh dan berkembang.
Pala Pendem
Pala Pendem atau umbi-umbian dalam Tedak Siten melambangkan harapan orangtua agar anak memiliki sifat andhap asor atau tidak sombong.
(GTT)