Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Makna Perumpamaan Gembala dan Domba dalam Yohanes 10
11 November 2021 13:31 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Yohanes 10 merupakan bagian dari Perjanjian Baru dalam Alkitab . Pasal ini memuat 42 ayat Alkitab dengan tiga perikop, yakni “Gembala yang Baik”, “Yesus Ditolak oleh Orang Yahudi”, dan “Yesus di Seberang Sungai Yordan”.
ADVERTISEMENT
Ada beberapa peristiwa yang dibahas dalam Yohanes 10. Peristiwa yang tercatat dalam ayat 1-39 mengambil latar di Kota Yerusalem. Sedangkan peristiwa pada ayat 40-41 berlokasi di seberang timur Sungai Yordan, tempat Yohanes Pembaptis pernah membaptis.
Menurut Witness Lee dan Yasperin dalam buku Pelajaran Hayat Yohanes, jika dibaca dengan teliti, Yohanes 10 sebenarnya merupakan sambungan dari Yohanes 9. Apabila digabungkan, kedua pasal tersebut akan menjadi kesatuan firman kudus.
Dalam kedua pasal itu, ada dua aspek utama yang diwahyukan mengenai diri Tuhan Yesus Kristus, yaitu Tuhan membuat orang buta melihat dan Tuhan menggembalakan orang-orang yang percaya kepada-Nya.
Di samping itu, Yohanes 10 memuat perumpamaan tentang gembala asli, gembala palsu, dan domba. Untuk mengetahui makna dari perumpamaan tersebut, simak artikel berikut.
Bunyi Yohanes 10 dalam Alkitab
Sebelum membahas perumpamaan dalam Yohanes 10, ada baiknya untuk membaca ayatnya terlebih dahulu. Berikut beberapa ayat Alkitab Yohanes 10:
ADVERTISEMENT
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya siapa yang masuk ke dalam kandang domba dengan tidak melalui pintu, tetapi dengan memanjat tembok, ia adalah seorang pencuri dan seorang perampok; tetapi siapa yang masuk melalui pintu, ia adalah gembala domba.
Untuk dia penjaga membuka pintu dan domba-domba mendengarkan suaranya dan ia memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya dan menuntunnya ke luar. Jika semua dombanya telah dibawanya ke luar, ia berjalan di depan mereka dan domba-domba itu mengikuti dia, karena mereka mengenal suaranya.
Tetapi seorang asing pasti tidak mereka ikuti, malah mereka lari dari padanya, karena suara orang-orang asing tidak mereka kenal." Itulah yang dikatakan Yesus dalam perumpamaan kepada mereka, tetapi mereka tidak mengerti apa maksudnya Ia berkata demikian kepada mereka.
ADVERTISEMENT
Maka kata Yesus sekali lagi: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya Akulah pintu ke domba-domba itu. Semua orang yang datang sebelum Aku, adalah pencuri dan perampok, dan domba-domba itu tidak mendengarkan mereka.
Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput. Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan. Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya;
Makna Yohanes 10 dalam Alkitab
Tuhan Yesus menceritakan perumpamaan tentang gembala dan kawanan domba dalam Yohanes 10. Perumpamaan tersebut ditujukan untuk orang Farisi dan Yahudi. Dalam perumpamaan tersebut, disebutkan perbandingan gembala asli dan palsu.
ADVERTISEMENT
Gembala asli akan masuk melalui pintu, memanggil nama, menuntun, dan melindungi kawanan domba. Gembala asli bahkan rela mengorbankan nyawanya untuk melindungi domba-dombanya.
Sementara itu, gembala palsu hanya mencari keuntungan saja. Apabila ada bahaya yang mengancam, dia akan lari dan meninggalkan domba tersebut.
Perumpamaan ini merujuk pada Tuhan Yesus Kristus sendiri yang merupakan gembala sejati bagi umat Kristiani. Tuhan Yesus memberikan perhatian, perlindungan, dan mengenal dekat seluruh umat-Nya layaknya gembala asli dan domba-dombanya.
Mengutip buku Janji: Makna Natal yang Sejati oleh Michael Ross-Watson, Yohanes 10 juga menegaskan bahwa Yesus sebagai gembala juga datang untuk memberikan hidup, yaitu kehidupan persekutuan dengan Allah yang kekal atau tidak pernah berakhir.
(GTT)