Makna Sakramen Ekaristi sebagai Sumber dan Puncak Kehidupan Umat Katolik

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
19 Mei 2022 17:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Sakramen Ekaristi. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Sakramen Ekaristi. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Sakramen Ekaristi dalam gereja Katolik adalah perayaan Misa. Ini merupakan sakramen paling penting bagi umat Katolik. Mereka menganggap Perayaan Ekaristi sebagai sumber dan puncak hidup para umat.
ADVERTISEMENT
Mengutip jurnal Perayaan Ekaristi Sumber dan Puncak Seluruh Hidup Kristiani oleh Don Bosco Karnan Ardjianto, gereja memandang Sakramen dan kehidupan sehari-hari umat Kristiani sebagai suatu kesatuan yang tidak terpisahkan. Ekaristi menjadi sumber kekuatan yang mengarahkan kehidupan umat Kristen.
Di sisi lain, gereja juga menganggap bahwa perayaan Ekaristi merupakan peristiwa perjumpaan dialogis-mutual yang menyelamatkan antara Allah dengan manusia.

Apa Itu Sakramen Ekaristi?

Ilustrasi Sakramen Ekaristi. Foto: Unsplash
Sakramen Ekaristi dianggap sebagai tindakan saling memberi dan saling menerima. Menerima Sakramen Ekaristi berarti mengambil bagian dari tubuh dan darah Yesus Kristus (Komuni Suci) serta turut serta dalam pengorbanan diri-Nya
Mengutip buku Sakramen-sakramen dalam Agama Katolik oleh Tim Nisi, dengan Sakramen Ekaristi, para umat dipersatukan dengan Yesus dan sesama karena menerima Yesus yang sama.
ADVERTISEMENT
Bagi umat Katolik, Sakramen Ekaristi merupakan tindakan pengudusan yang paling istimewa oleh Allah terhadap umat beriman. Ini juga menjadi tindakan penyembahan paling istimewa oleh umat terhadap Allah, serta sebagai suatu titik di mana umat terhubung dengan liturgi di surga.
Adapun yang dapat menjadi pelayan Sakramen Ekaristi hanya uskup atau imam. Keduanya bertindak selaku pribadi Kristus sendiri. Sedangkan, umat awam hanya dapat diberi wewenang sebagai pelayan Komuni Suci.

Tata Cara Perayaan Ekaristi

Ilustrasi perayaan Ekaristi. Foto: Unsplash
Mengutip buku Liturgi dan Ekaristi oleh Komisi Liturgi, perayaan Ekaristi selalu terdiri dari dua bagian pokok, yaitu Liturgi Sabda dan Liturgi Ekaristi.
Diawali oleh Ritus Pembukaan dan diakhiri dengan Ritus Penutup, keempat bagian itu harus ada dalam setiap Perayaan Ekaristi dan urutannya tidak boleh diubah.
ADVERTISEMENT

1. Ritus Pembuka

Inti pokok Ritus Pembuka adalah mempersiapkan hati dan diri sebelum menerima sabda Tuhan dan Ekaristi Kudus. Pada bagian ini, umat akan diajak bertaubat setelah disapa dengan salam dan pengantar singkat.
Ritus Pembuka diawali dengan Tanda Salib. Tanda Salib yang sama juga akan dibuat saat umat menerima berkat imam di akhir Misa Kudus. Ritus pembuka diakhiri dengan Doa Pembuka yang diucapkan oleh imam.

2. Liturgi Sabda

Pada hari Minggu atau Hari Raya, akan dibacakan tiga bacaan dari kitab suci. Bacaan dibagi mengikuti siklus tiga tahunan, yaitu tahun A (bacaan Injil dari Injil Matius), B (bacaan Injil dari Injil Markus), dan C (bacaan Injil dari Injil Lukas).
Pada bagian ini, peragaan boleh dilakukan asalkan sudah dipersiapkan dan sesuai dengan tema. Ini bisa menjadi bagian dari renungan atau homili yang menyimbolkan perayaan atas keselamatan Tuhan.
Ilustrasi perayaan Ekaristi. Foto: Unsplash

3. Liturgi Ekaristi

ADVERTISEMENT
Liturgi Ekaristi terdiri dari tiga bagian, yaitu:

4. Ritus Penutup

Ritus Penutup diawali dengan berkat dan pengutusan, yaitu salam “Tuhan bersamamu” atau “Tuhan sertamu”, kemudian dijawab umat dengan “Dan bersama rohmu” atau “Dan sertamu juga”.
Bagian ini diakhiri dengan perarakan keluar. Seluruh umat memberi hormat kepada altar, sementara imam dan para pelayan meninggalkan altar diiringi nyanyian atau lagu secara instrumental.
(ADS)