Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
Konten dari Pengguna
Makna Yeremia 29 Ayat 11 sebagai Pengharapan dari Tuhan Yesus
23 September 2021 11:30 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Yeremia 29 ayat 11 tidak hanya menjadi prinsip Tuhan Yesus , namun juga pengharapan untuk kehidupan manusia. Ayat Alkitab tersebut memuat jaminan Allah terhadap masa depan umat Nasrani.
ADVERTISEMENT
Kendati demikian, makna Yeremia 29 ayat 11 harus dilihat dari dua sisi, yakni konteks manusia dan Allah. Di mana konteks Allah mengacu pada pertolongan, sementara konteks manusia merujuk pada usaha.
Agar lebih memahami makna ayat Alkitab ini, mari simak penjelasan berikut!
Makna Yeremia 29 Ayat 11
Sebelum membahas makna Yeremia 29 ayat 11, ada baiknya untuk mengetahui bunyi dari ayat Alkitab tersebut. Berikut bunyi Yeremia 29 ayat 11 yang terdapat pada Perjanjian Lama:
“Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman Tuhan, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.”
Pdt. Purim Marbun, M. Th (2021) dalam buku Making Life Better menjelaskan, ayat tersebut adalah kalimat penegasan bahwa sebagai anak-anak Tuhan memiliki pengharapan akan masa depan yang lebih baik.
ADVERTISEMENT
Masa depan umat Kristiani sudah dijamin oleh Tuhan Yesus Kristus. Tuhan telah merancangkan masa depan terbaik yang penuh dengan harapan serta damai sejahtera. Yeremia 29 ayat 11 memiliki makna yang cukup mirip dengan beberapa ayat Alkitab berikut:
“Banyaklah rancangan di hati manusia, tetapi keputusan TUHANlah yang terlaksana,” (Amsal 19:21)
“Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN. Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu,” (Yesaya 55:8-9)
Namun seperti yang dikatakan sebelumnya, ayat Alkitab tersebut juga harus dilihat dari konteks manusia. Konteks yang dimaksud mengacu pada upaya yang dilakukan untuk mengerjakan tugas atau tanggung jawab.
Selain berharap kepada Tuhan Yesus, umat juga harus mengerjakan bagiannya dengan sungguh-sungguh dan tulus. Kerjakan tanggung jawab dengan rajin dan gigih. Ketika menghadapi masalah, umat harus berserah kepada Tuhan Yesus.
ADVERTISEMENT
Sejatinya, ajaran untuk mengerjakan tanggung jawab sendiri dimuat dalam Alkitab, tepatnya Mazmur 27 ayat 3-5 yang berbunyi:
“Percayalah kepada TUHAN dan lakukanlah yang baik, diamlah di negeri dan berlakulah setia, dan bergembiralah karena TUHAN; maka Ia akan memberikan kepadamu apa yang diinginkan hatimu. Serahkan hidupmu kepada TUHAN dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak.”
Setelah menjalankan kewajiban kita, Tuhan Yesus akan melakukan porsi-Nya dengan memimpin, menuntun, dan menyelesaikan setiap masalah yang dihadapi umat secara luar biasa. Masalah itu akan tuntas dengan sempurna karena kuasa Tuhan.
(GTT)