Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Manakah Keadaan yang Perlu Dimonitor pada Prosedur Pemantauan Respirasi?
1 November 2024 11:33 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pemantauan respirasi atau pernapasan adalah intervensi yang dilakukan untuk mengumpulkan dan menganalisis data. Dengan begitu, dapat dipastikan kepatenan dan keefektifan pertukaran gas.
ADVERTISEMENT
Lalu, manakah keadaan yang perlu dimonitor pada prosedur pemantauan respirasi? Hal tersebut mencakup laju pernapas hingga tanda-tanda distres pernapasan.
Simak penjelasan di bawah ini untuk mengetahui terkait prosedur pemantauan respirasi.
Keadaan yang Perlu Dimonitor pada Pemantauan Respirasi
Pemantauan respirasi memungkinkan dokter untuk menerapkan pengobatan lanjutan pada pasien . Ada sederet parameter yang dilihat dokter dalam pemantauan respirasi. Parameter tersebut dapat memastikan pernapasan yang efektif dan kesehatan pasien secara keseluruhan.
Manakah keadaan yang perlu dimonitor pada prosedur pemantauan respirasi?
Disadur dari artikel ilmiah berjudul Monitoring Breathing Frequency, Pattern, and Effort oleh J Brady Scott dan Ramandeep Kaur, 4 Respiratory assessment and monitoring oleh Heather Baid, dkk., dan beberapa sumber lain, berikut beberapa keadaan yang perlu dimonitor pada prosedur pemantauan respirasi:
ADVERTISEMENT
Standar Prosedur Operasioal Pemantauan Respirasi
Dalam pelaksanaan pemantauan respirasi, tenaga kesehatan harus mengikuti standar prosedur operasional. Disadur dari pak-rsdmpalu.com, berikut beberapa standar prosedur operasional dalam pemantauan respirasi:
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Gangguan Respirasi
Sistem pernapasan atau respirasi pada manusia adalah sistem yang digunakan untuk menghirup oksigen dari udara serta mengeluarkan karbon dioksida dan uap air. Tujuan manusia melakukan respirasi adalah agar mendapatkan energi.
Namun, terkadang terjadi gangguan pada organ-organ di sistem pernapasan. Gangguan tersebut dapat berupa penyakit atau kelainan yang menyebabkan terganggunya proses pernapasan.
Dirangkum dari artikel ilmiah berjudul Diagnosa Penyakit Saluran pernapasan dengan Menggunakan Support Vector Machine (SVM) oleh Zeth A. Leleury dan Berny P. Tomasouw, Universitas Pattimura, berikut ini beberapa penyakit yang bisa terjadi pada saluran pernapasan:
1. Tuberkulosis
Tuberkulosis (TBC) adalah infeksi pada paru-paru karena bakteri Mycobacterium tuberculosis. Infeksi ini umumnya terjadi di bagian atas paru-paru.
Umumnya, pasien yang mengalami TBC merasakan gejala berupa:
ADVERTISEMENT
2. Asma
Asma merupakan gangguan pada pernapasan berupa penyempitan saluran pernapasan karena reaksi terhadap suatu rangsangan tertentu. Gejala awal yang dirasakan penderita asma, yaitu:
3. Sinusitis
Sinusitis adalah peradangan yang terjadi pada organ sinus. Sinus merupakan rongga udara yang terdapat di daerah wajah dan terhubung dengan hidung.
Peradangan pada sinus dapat menyebabkan penimbunan lendir di rongga sinus dan menjadi tempat pertumbuhan bakteri. Adapun gejala yang dirasakan penderita sinus, yaitu:
ADVERTISEMENT
4. Bronkitis
Bronkitis menyerang organ paru yang merupakan organ tubuh sangat penting untuk manusia. Umumnya penderita bronkitis akan merasakan gejala berikut:
5. Pneumonia
Gangguan respirasi selanjutnya adalah pneumonia yang sering disebut dengan paru-paru basah. Ini adalah infeksi atau peradangan pada salah satu atau kedua paru-paru. Umumnya, gejala pneumonia, yaitu:
ADVERTISEMENT
6. Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA)
Infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) adalah infeksi parah pada bagian sinus, tenggorokan, saluran udara, dan paru-paru. Infeksi ini sering terjadi karena adanya virus. Beberapa gejala ISPA yaitu:
(NSF)