Konten dari Pengguna

Manfaat Melantunkan Pujian Setelah Adzan

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
28 Desember 2021 8:03 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi pujian setelah adzan. Foto: Freepik.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pujian setelah adzan. Foto: Freepik.
ADVERTISEMENT
Di beberapa masjid dan musala, terdapat kebiasaan atau tradisi melantunkan pujian setelah adzan berupa syair-syair islami yang berisikan doa, nasihat, serta harapan. Pujian ini dilantunkan berulang-ulang sampai imam datang.
ADVERTISEMENT
Pujian setelah adzan bertujuan mengajak umat Muslim agar segera berangkat ke masjid guna melaksanakan ibadah sholat berjamaah. Ada beragam pujian setelah adzan termasuk dalam bahasa Jawa.
H.M. Anshary dalam buku Fiqih Kontroversi Jilid 1 menjelaskan, secara historis pujian dalam bahasa Jawa ini berasal dari pola dakwah para wali songo. Pujian tersebut bertujuan sebagai daya tarik bagi orang-orang di sekitar masjid yang masih belum mengenal Islam. Setelah adanya kebiasaan ini, secara berangsur-angsur mereka mau masuk Islam dan berdatangan mengikuti sholat berjamaah di masjid.
Jika ditinjau dari aspek syariat, memang tidak ada dalil syar’i mengenai pujian setelah adzan. Namun, terdapat dalil yang menganjurkan untuk membaca doa antara adzan dan iqomah, yaitu hadits riwayat Abu Ya'la.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku 100 Hujjah Aswaja Yang Dituduh Bid’ah, Sesat, Syirik dan Kafir oleh Ma’ruf Khozin, dalam hadits tersebut Rasulullah bersabda, “Doa yang dibaca antara adzan dan iqamat adalah mustajab atau dikabulkan oleh Allah SWT. Maka berdoalah kamu sekalian.” (HR. Abu Ya’la)
Masih dari sumber yang sama, melantunkan pujian di dalam masjid telah dilakukan sejak zaman Rasulullah. Dikisahkan bahwa Hassan bin Tsabit melantunkan syair-syair pujian kenabian di Madinah di hadapan Rasulullah dan para sahabat, sebagaimana diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim.
Umar ra lewat di masjid sementara Hassan membaca syair. Hassan melirik kepadanya dan berkata, “Saya membaca syair di masjid, dan di dalamnya ada orang yang lebih baik daripada Anda."
Kemudian umar menoleh ke Abu Hurairah dan bertanya. “Saya bersumpah untukmu demi Allah, apakah kamu mendengar Rasulullah bersabda: “Kabulkan saya Ya Allah, kokohkan Hasan dengan malaikat Jibril." Abu Hurairah menjawab, “Ya saya mendengarnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
ADVERTISEMENT

Manfaat Melantunkan Pujian Setelah Adzan

Ilustrasi manfaat pujian setelah adzan. Foto: Freepik.
Dikutip dari buku Tanya Jawab Islam oleh Piss KTB, ada beberapa manfaat melantunkan pujian setelah adzan ditinjau dari beberapa aspek, yaitu:
Membaca pujian setelah adzan merupakan amalan yang diperbolehkan oleh Rasulullah. Syaikh Ismail Az-Zain menjelaskan kebolehan melantunkan syair nabi asalkan berisi puji-pujian kepada Allah dan Rasul, nasihat, pelajaran tata krama dan ilmu yang bermanfaat agar didengarkan oleh seluruh umat Muslim di sekitarnya.
Selain menambah syiar agama, amalan ini merupakan strategi yang sangat jitu untuk menyebarkan ajaran Islam di tengah masyarakat, karena di dalamnya terkandung beberapa pujian kepada Allah, dzikir, dan nasihat.
Lantunan pujian syair yang indah dapat menambah semangat dan membuat suasana masjid lebih khidmat. Selain itu, pujian dapat mengobati rasa jemu sembari menunggu waktu sholat jamaah dimulai. Tujuan lainnya, agar para jamaah tidak membicarakan hal-hal yang tidak perlu dan mengurangi pahala ketika menunggu sholat jamaah dilaksanakan.
ADVERTISEMENT
Dengan beberapa alasan inilah, amalan pujian setelah adzan menjadi amaliah yang baik dan dianjurkan. Namun, dengan satu catatan, tidak mengganggu orang yang sedang melaksanakan sholat. Tentunya harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi masjid atau musala masing-masing.
(IPT)