Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
Konten dari Pengguna
Materi Isra Miraj yang Penting untuk Dipahami Umat Islam
25 Januari 2025 12:00 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dalam sejarah Islam , ada banyak peristiwa besar yang membawa makna mendalam, salah satunya adalah Isra Miraj. Peristiwa ini dikenal sebagai perjalanan luar biasa Nabi Muhammad SAW yang memiliki nilai dan pelajaran penting bagi umat Islam.
ADVERTISEMENT
Isra Miraj bukan sekadar peristiwa perjalanan biasa, tetapi menjadi momen bersejarah yang mengajarkan banyak hal, mulai dari keimanan, kedekatan dengan Allah SWT, hingga kewajiban salat lima waktu. Oleh karena itu, penting bagi umat Islam untuk memahami materi Isra Miraj agar bisa memetik hikmah dari peristiwa besar ini.
Selain itu, materi Isra Miraj juga bisa dijadikan landasan untuk membuat teks ceramah, bahan diskusi, materi pembelajaran, dan berbagai kegiatan keagamaan lainnya.
Materi Isra Miraj
Berikut informasi lengkap tentang pengertian, sejarah, ayat yang menerangkan, serta makna dari peristiwa Isra Miraj yang perlu diketahui umat Islam:
Pengertian Isra Miraj
Mengutip buku Kisah Isra’ dan Mi’raj Nabi Muhammad Saw oleh Syofyan Hadi, Isra Miraj adalah peristiwa penting dalam Islam yang terjadi pada malam 27 Rajab. Peristiwa ini terdiri dari dua bagian, yaitu Isra dan Miraj.
ADVERTISEMENT
Isra adalah perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram di Makkah ke Masjidil Aqsa di Yerusalem, sedangkan Miraj merupakan perjalanan Nabi ke langit hingga Sidratul Muntaha.
Pada perjalanan ini, Nabi Muhammad SAW menerima perintah langsung dari Allah SWT untuk melaksanakan salat lima waktu.
Peristiwa Terjadinya Isra Miraj
Isra Miraj terjadi setelah Nabi Muhammad SAW mengalami masa-masa sulit, yakni kehilangan istri tercinta, Khadijah, dan pamannya, Abu Thalib untuk selamanya.
Di momen Isra, Nabi Muhammad SAW melakukan perjalanan dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa dengan menaiki Buraq, seekor makhluk istimewa yang sangat cepat. Di Masjidil Aqsa, beliau memimpin salat bersama para nabi terdahulu.
Setelah itu, Nabi melanjutkan perjalanan Miraj ke langit. Dalam buku Asmaul Husna dan Kisah-Kisah Teladannya oleh Teguh Sulistyowati dan As-Sukoharj dijelaskan bahwa di setiap lapisan langit beliau bertemu dengan para nabi:
ADVERTISEMENT
Setelah melewati langit ketujuh, Nabi Muhammad SAW sampai di Sidratul Muntaha, tempat tertinggi, di mana beliau menerima perintah salat lima waktu langsung dari Allah SWT.
Ayat tentang Isra Miraj
Peristiwa Isra Miraj disebutkan dalam Al-Quran, salah satunya pada Surah Al-Isra ayat 1 yang berbunyi:
سُبْحٰنَ الَّذِيْٓ اَسْرٰى بِعَبْدِهٖ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اِلَى الْمَسْجِدِ الْاَقْصَا الَّذِيْ بٰرَكْنَا حَوْلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنْ اٰيٰتِنَاۗ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ
ADVERTISEMENT
Artinya:
Selain itu, Surah An-Najm ayat 13-18 juga menggambarkan perjalanan Nabi Muhammad SAW ke Sidratul Muntaha, tempat Nabi menyaksikan keagungan Allah SWT.
Makna Isra Miraj
Disadur dari buku Kejadian Isra' Mi'raj: Sebelum-Saat-Sesudah karya Shabri Shaleh Anwar, Isra Miraj mengajarkan banyak hal penting bagi umat Islam.
Salah satunya adalah kewajiban salat lima waktu yang diterima langsung oleh Nabi Muhammad SAW. Salat menjadi pengingat hubungan seorang muslim dengan Allah SWT.
Selain itu, perjalanan ini mengajarkan keteguhan hati dan kesabaran. Nabi Muhammad SAW menunjukkan bahwa meskipun menghadapi berbagai cobaan, beliau tetap menjalankan tugasnya sebagai utusan Allah dengan penuh keikhlasan.
ADVERTISEMENT
Pertemuan Nabi dengan para nabi di setiap lapisan langit juga memberikan pelajaran tentang persaudaraan dan pentingnya saling mendukung dalam menyampaikan kebaikan. Peristiwa ini juga menegaskan kebesaran Allah SWT dan keistimewaan Nabi Muhammad SAW sebagai Rasul terakhir.
Dengan memahami Isra Miraj, umat Islam diharapkan dapat memperkuat keimanan, menjaga salat lima waktu, dan meneladani keteguhan Nabi Muhammad SAW dalam menjalankan perintah Allah.
(SAI)