Konten dari Pengguna

Memahami Apa Itu Bohir, Istilah dalam Politik yang Makin Populer

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
22 Oktober 2024 18:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Bohir belakangan ini banyak digunakan saat berdiskusi soal politik. Foto: Pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Bohir belakangan ini banyak digunakan saat berdiskusi soal politik. Foto: Pexels.com
ADVERTISEMENT
Dalam berbagai diskusi atau percakapan seputar politik, ada berbagai istilah asing yang mungkin akan terdengar. Salah satu yang belakangan ini semakin populer adalah "bohir." Sebenarnya, apa itu bohir?
ADVERTISEMENT
Menurut KBBI, bohir artinya pemilik proyek, pemilik modal, atau klien. Istilah ini berasal dari bahasa Belanda "Bouwheer," yang secara harfiah bermakna pemberi tugas atau pemilik proyek.
Awalnya, kata ini lebih sering digunakan dalam dunia konstruksi atau bisnis yang merujuk pada pihak yang mendanai suatu proyek. Namun, dalam konteks politik, arti kata bohir memiliki makna yang sedikit berbeda.

Arti Bohir

Apa itu bohir? Bohir adalah pemberi modal untuk kampanye politik dengan harapan mendapat imbalan setelah calon yang mereka dukung terpilih. Foto: Pexels.com
Istilah bohir dalam dunia politik merujuk pada individu atau kelompok yang memberikan dukungan finansial kepada calon politik, seperti calon kepala daerah atau calon legislatif.
Dalam buku 71 Kasus Viral Di Indonesia: Bagian 1 oleh Dr. Monang Siahaan, SH. MM, bohir digambarkan sebagai pemberi modal untuk kampanye politik dengan harapan mendapat imbalan setelah calon yang mereka dukung terpilih. Imbalannya bisa berupa kemudahan dalam proyek, kontrak, kemudahan khusus terhadap kebijakan, atau hal apa pun yang menguntungkan para bohir.
ADVERTISEMENT
Dalam diskusi atau pembahasan politik, bohir sering dianggap sebagai pihak yang tidak memberikan dukungan, tetapi juga "berinvestasi" demi memperoleh keuntungan di kemudian hari. Oleh karena itu, istilah bohir dalam konteks ini memiliki konotasi negatif.
Menurut Dr. Anantawikrama dalam buku Sosiologi Korupsi: Kajian Multiperspektif, Integralistik, dan Pencegahannya, bohir di dunia politik kerap diasosiasikan dengan rentenir politik. Mereka memberikan pinjaman dana kepada calon politik. Setelah calon tersebut terpilih, bohir bisa meminta imbalan berupa proyek atau fasilitas tertentu.
Pola hubungan semacam ini sering dianggap kurang etis karena nantinya sosok yang didukung merasa berkewajiban untuk memberikan "balas budi" kepada bohir. Akibatnya, batas antara kepentingan publik dan pribadi akan semakin kabur karena keputusan politiknya berisiko mendahulukan kepentingan bohir daripada kepentingan masyarakat luas.
ADVERTISEMENT

Istilah Lain dalam Politik

Adda beberapa istilah lain dalam percakapan politik yang sering digunakan. Foto: Pexels.com
Selain bohir, ada beberapa istilah lain dalam percakapan politik yang semakin sering muncul, di antaranya:
ADVERTISEMENT
(SAI)