Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Memahami Apa Itu FMCG, Ciri-ciri hingga Jenisnya
14 Oktober 2024 12:35 WIB
·
waktu baca 7 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Tahukah Anda apa itu FMCG? Istilah ini merupakan singkatan dari Fast Moving Consumer Goods. Orang-orang yang bergerak di industri makanan atau barang umumnya sudah tidak asing lagi dengan FMCG.
ADVERTISEMENT
Adapun, FMCG merupakan sebutan untuk produk yang sangat laku di pasaran dan memiliki harga terjangkau, yaitu produk yang diperlukan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Perusahaan yang memproduksi FMCG umumnya sudah tergolong dalam perusahaan besar dan dapat memproduksi banyak jenis produk. Untuk memahami lebih lanjut tentang apa itu FMCG, simak penjelasan di bawah ini.
Apa Itu FMCG?
Menyadur karya ilmiah berjudul Proses Bisnis E-Commerce pada "Only Original" oleh Celvin Charlie Putra Pratama, Universitas Multimedia Nusantara, beberapa contoh barang yang dikategorikan sebagai FMCG adalah keperluan pribadi, kebutuhan rumah tangga, minuman ringan, pembersih kamar mandi, perlengkapan alat tulis, hingga paket makanan dan minuman.
Maka, dapat disimpulkan bahwa FMCG adalah produk yang digunakan sehari-hari. Umumnya, produk ini dijual dalam jumlah banyak dengan harga relatif murah.
ADVERTISEMENT
Karena merupakan produk non-durable yang diperlukan untuk penggunaan sehari-hari, maka FMCG memiliki perputaran omzet yang cepat dengan biaya produksi relatif murah.
Konsumen produk FMCG paling tidak membutuhkannya sekali dalam sebulan. Sebab, masa simpan jenis produk ini relatif singkat karena sifatnya yang cepat rusak atau habis.
Ciri-ciri FMCG
Setelah memahami apa itu FMCG, penting juga untuk mengetahui ciri-cirinya. Dikutip dari buku Product Management in India oleh Ramanuj Majumdar, berikut beberapa ciri FMCG yang dilihat dari perspektif konsumen dan pemasar.
1. Dari Perspektif Konsumen
Ciri-ciri FMCG dari perspektif konsumen dapat dilihat dari harga hingga rentang waktu pembelian barang, yaitu:
ADVERTISEMENT
2. Dari Perspektif Pemasar
Dari perspektif pemasar, ciri-ciri FMCG dapat dilihat berdasarkan jumlah produk yang dijual hingga perputaran persediaan di pasaran. Berikut uraiannya:
Jenis-jenis FMCG
Dihimpun dari Investopedia, berikut beberapa jenis barang FMCG yang bisa dijumpai di pasaran:
ADVERTISEMENT
Contoh Perusahaan FMCG
Dirangkum dari situs Investopedia dan sumber lainnya, ada beberapa contoh perusahaan FMCG, yaitu:
1. Nestle
Nestle adalah perusahaan multinasional dari Swiss yang berfokus pada pengolahan makanan dan minuman. Perusahaan ini memproduksi berbagai produk, termasuk permen, susu formula bayi, sereal, air minum dalam kemasan, dan lainnya.
2. PepsiCo
PepsiCo merupakan perusahaan makanan Amerika yang memproduksi minuman ringan dan makanan ringan. Beberapa produk dari PepsiCo adalah Pepsi, Lay's, Quaker, 7UP, Cheetos, dan masih banyak lagi.
3. Proctor and Gamble Company
Proctor and Gamble Company (PG) adalah perusahaan barang konsumen dari Amerika yang memproduksi produk kesehatan, perawatan pribadi, dan kebersihan, seperti sabun, produk kecantikan, dan lainnya.
4. JBS Foods
JBS Foods merupakan bisnis di bidang pengolahan daging dari Brasil. Perusahaan ini menjual berbagai jenis daging yang dibutuhkan masyarakat, seperti sapi, ayam, salmon, babi, dan berbagai produk sampingan daging.
ADVERTISEMENT
5. Unilever
Perusahaan FMCG yang cukup populer adalah Unilever. Ini adalah perusahaan dari Inggris yang memproduksi barang-barang kecantikan, sereal, minuman berenergi, produk perawatan kesehatan, dan produk lainnya.
6. Anheuser-Busch InBev SA
Anheuser-Busch InBev SA adalah perusahaan bir dari Belgia. Perusahaan ini dikenal sebagai pembuat bir terbesar di dunia, termasuk Budweiser.
7. Tyson Foods Inc.
Contoh perusahaan FMCG selanjutnya adalah Tyson Foods. Perusahaan asal Amerika ini memproduksi olahan daging, seperti ayam, babi, dan sapi. Merek-merek dari produk ini yaitu Jimmy Dean dan Hillshire Farms.
8. Coca-Cola Co.
Coca-Cola adalah perusahaan dari Amerika yang memproduksi soda, minuman olahraga, dan lainnya. Produknya yang paling populer adalah Coca-Cola.
9. L'Oreal Co.
L'Oreal Co adalah perusahaan dari Prancis yang memproduksi kosmetik, perawatan kulit, tata rias, parfum, pewarna rambut, dan produk perawatan rambut.
ADVERTISEMENT
10. British American Tobacco
British American Tobacco merupakan perusahaan Inggris yang berfokus pada rokok dan produk-produk lainnya yang mengandung nikotin.
11. Indofood
Selain perusahaan dari luar negeri, ada perusahaan FMCG dari Indonesia yang cukup populer, salah satunya Indofood. Perusahaan ini terkenal dengan produksi mi instan Indomie yang sering dikonsumsi masyarakat.
Selain Indomie, Indofood juga memproduksi berbagai produk makanan, minuman, dan bumbu penyedap.
12. Wings
Lalu, ada Wings yang memproduksi berbagai jenis kebutuhan masyarakat, seperti sabun, makanan, shampo, dan minuman.
13. Mayora Indah
Mayora adalah perusahaan FMCG yang menghadirkan berbagai kebutuhan dasar masyarakat Indonesia, seperti biskuit, permen, dan kopi.
Potensi Pasar FMCG di Indonesia
Menyadur karya ilmiah berjudul Proses Bisnis E-Commerce pada "Only Original" oleh Celvin Charlie Putra Pratama, Universitas Multimedia Nusantara, potensi pasar industri FMCG di Indonesia berdasarkan prediksi badan riset Euromonitor, disebutkan bahwa akan ada 80 juta konsumen atau setara dengan 40 persen total konsumen di ASEAN pada 15 tahun ke depan.
ADVERTISEMENT
Pola pertumbuhan FMCG di Indonesia hadir untuk beberapa fokus daerah, seperti Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Jakarta, Jawa Timur, Jawa Barat, dan Sulawesi. Sementara itu, kondisi pasarnya yakni masyarakat dihadapkan dengan berbagai banyak pilihan produk FMCG yang begitu variatif.
Dengan banyaknya varian produk yang ada di pasar Indonesia serta berbagai keunggulannya, membuat perusahaan FMCG sulit mendapatkan loyalitas pada konsumen.
Adapun, makanan dan produk berbahan dasar susu merupakan produk dengan pertumbuhan tertinggi, yakni naik sebesar 8,6 persen dan 5,9 persen.
Lebih lanjut, merujuk karya ilmiah berjudul Analisis Capital Structure Terhadap Kinerja Keuangan Ditinjau dari Profitabilitas dan Likuiditas Perusahaan oleh Desy Ernawati, Universitas Atma Jaya Yogyakarta, sektor perusahaan FMCG taraf nasional maupun multinasional memiliki peran penting untuk memenuhi kebutuhan primer masyarakat.
ADVERTISEMENT
Maka, banyak indsutri di sektor ini yang memanfaatkan kesempatan dengan melakukan ekspansi bisnis dan membangun citra perusahaan agar bisa bersaing dengan kompetitor.
Oleh karena itu, perusahaan FMCG diharapkan dapat bertahan dan beroperasi secara berkelanjutan. Sebab, secara tak langsung hal ini memengaruhi jumlah perolehan pendapatan yang dihasilkan.
Tantangan Perusahaan FMCG
Seiring dengan berkembangnya teknologi, banyak e-commerce yang mulai bermunculan. Hal ini tentu saja memengaruhi perusahaan FMCG karena kebiasaan konsumen yang berubah.
Disadur dari situs Investopedia, berikut beberapa tantangan perusahaan FMCG:
1. Pertumbuhan Penjualan yang Melambat
Tantangan pertama adalah melambatnya pertumbuhan penjualan, terutama di daerah pedesaan. Hal tersebut dapat dikaitkan dengan inflansi, perubahan preferensi konsumen, serta meningkatnya persaingan dari pelaku lokal dan regional.
ADVERTISEMENT
2. Munculnya Kompetitor
Merek-merek baru dapat menggeser pasar perusahaan FMCG yang telah muncul lebih awal, terutama merek-merek yang menawarkan produk yang lebih dipersonalisasi serta melayani preferensi konsumen baru.
3. Persaingan yang Semakin Ketat
Pertumbuhan merek dagang swasta dan konsolidasi rantai ritel telah meningkatkan persaingan untuk mendapatkan pangsa pasar. Oleh karena itu, perusahaan FMCG dituntut untuk terus berkembang agar tak tergerus pasar.
4. Perkembangan Preferensi Konsumen
Perusahaan FMCG harus melayani preferensi konsumen dengan berbagai kelompok usia. Misalnya, kelompok usia muda lebih menyukai produk yang lebih personal, sedangkan kelompok konsumen tua lebih menyukai penawaran tradisional.
(NSF)