Memahami Apa itu Kufur Nikmat, Perbuatan Nista yang Dilaknat Allah SWT

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
20 April 2021 14:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi kufur nikmat. Foto: Freepik
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kufur nikmat. Foto: Freepik
ADVERTISEMENT
Umar bin Khatab pernah mengatakan bahwa salah satu ciri orang beriman adalah bersyukur ketika mendapat nikmat. Namun terkadang ketika seseorang merasa telah berada di atas angin, ia menjadi lalai.
ADVERTISEMENT
Alih-alih berterimakasih kepada Allah dan menggunakan pemberian tersebut di jalan yang diridhai-Nya, ia malah memanfaatkannya untuk memuaskan hawa nafsu semata. Inilah yang disebut kufur nikmat. Semua rezeki, prestasi, dan kesehatan yang diterima malah menjauhkan dirinya dari Allah SWT.
Agar tidak menjadi orang yang terjerumus dalam kekufuran, pahami apa yang dimaksud kufur nikmat dan balasan atas perilaku tersebut:

Pengertian Kufur Nikmat

Ilustrasi angkuh. Foto: Freepik
Mengutip Risiko Kufur Nikmat Studi Penafsiran Alquran Surat Ibrahim Ayat 7 tulisan Istianah Yuniarti (2017), kufur nikmat adalah penyalahgunaan nikmat-nikmat Allah SWT, tidak mendayagunakan nikmat-Nya pada hal-hal yang diridai, dan tidak berterimakasih atas nikmat yang diperoleh dalam hidup. Mereka tidak menyadari bahwa harta dan kebahagiaan yang diterima datangnya dari Allah SWT.
ADVERTISEMENT
Dalam surat Luqman ayat 12, Allah SWT memerintahkan umat-Nya untuk bersyukur. “Sungguh, telah Kami berikan hikmah kepada Luqman, yaitu ‘Bersyukurlah kepada Allah. Siapa saja yang bersyukur, maka sungguh ia bersyukur untuk dirinya sendiri. Tetapi siapa saja yang tidak bersyukur (kufur nikmat), maka sungguh Allah Maha Kaya, Maha Terpuji”.
Apakah rasa syukur itu cukup ditunjukkan dengan mengucap Alhamdulillah? Menurut Imam Al Ghazali, syukur tidak hanya diucapkan secara lisan, tetapi juga dengan perbuatan. Yakni menggunakan pemberian Allah untuk hal-hal bermanfaat yang dikehendaki-Nya.
Menurutnya, kufur nikmat disebabkan karena kebodohan dan kelalaian seseorang. Sedangkan mengutip islam.nu.or.id, menurut Syekh M Nawawi Banten tindakan ini hanya dilakukan oleh orang yang memiliki standar moral rendah.

Balasan Bagi Orang yang Kufur Nikmat

Ilustrasi balasan orang yang kufur nikmat. Foto: Freepik
Sikap mudah bersyukur berasal dari kerendahan hati dan kesadaran bahwa rezeki, ilmu, dan kesehatan semuanya berasal dari Allah Ta’ala. Oleh sebab itu, Allah akan memberi tambahan nikmat bagi hamba-Nya yang pandai bersyukur, sedangkan mereka yang kufur akan menerima balasan yang pedih.
ADVERTISEMENT
“Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat." (QS Ibrahim ayat 7).
Dalam Alquran, dikisahkan ada suatu negeri yang penuh dengan nikmat Allah. Namun karena penduduk negeri tersebut mengingkari anugerah yang diberikan, mereka tertimpa musibah yang tidak lain disebabkan oleh perbuatan mereka sendiri.
“Sebuah negeri yang dahulunya aman lagi tenteram, rezeki datang kepadanya melimpah ruah dari segenap tempat, tetapi penduduknya mengingkari nikmat-nikmat Allah, karena itu Allah menimpakan kepada mereka bencana kelaparan dan ketakutan, disebabkan apa yang mereka perbuat.” (QS. An-Nahl Ayat 112)
(ERA)