Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.3
Konten dari Pengguna
Memahami Apa Itu Remitansi, Fungsi, dan Dampak Positifnya
6 Januari 2025 18:30 WIB
·
waktu baca 7 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Bagi negara-negara penerima, remitansi bisa jadi sumber devisa yang penting. Bahkan, total transaksi dalam remitansi biasanya lebih besar dibandingkan bantuan internasional atau investasi asing langsung di beberapa negara berkembang.
Apa Itu Remitansi?
Menurut buku International Economics karya Paul R. Krugman dan Maurice Obstfeld, remitansi didefinisikan sebagai aliran dana yang dikirim oleh individu dari satu negara ke negara lain, terutama oleh pekerja migran kepada keluarga mereka di tanah air.
Aliran ini memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian rumah tangga dan makroekonomi negara penerima. Oleh karena itu, remitansi berperan penting dalam mendukung perekonomian, khususnya di negara-negara berkembang.
Dalam jurnal berjudul Dampak Remitansi terhadap Investasi Domestik: Analisis Peranan Perkembangan Sektor Keuangandan Kualitas Institusi pada Negara Berkembang yang ditulis oleh Wilastra, dkk dari Universitas Padjajaran dijelaskan bahwa remitansi memegang peranan penting dalam mendukung perekonomian nasional, terutama sebagai salah satu sumber devisa negara asal.
ADVERTISEMENT
Selain itu, remitansi juga berkontribusi pada perkembangan sektor keuangan melalui aliran dana yang diterima oleh pihak ketiga, seperti perbankan atau institusi keuangan lainnya. Proses ini meningkatkan akumulasi tabungan nasional, yang pada gilirannya meningkatkan ketersediaan dana di pasar pinjaman.
Dana yang terkumpul kemudian disalurkan oleh lembaga perbankan dalam bentuk kredit kepada masyarakat atau sektor swasta, menjadi salah satu sumber utama pembiayaan bagi calon investor.
Selain didorong oleh motif altruistik, alasan investasi juga menjadi faktor utama dalam pengiriman remitansi. Investasi yang dilakukan oleh pekerja migran di negara asal sangat dipengaruhi oleh kerangka institusi dan kebijakan yang berlaku di negara tersebut.
Ketidakstabilan politik, birokrasi yang rumit, dan tingkat korupsi yang tinggi di negara asal dapat memengaruhi besaran remitansi yang dikirim untuk tujuan investasi.
ADVERTISEMENT
Dalam konteks yang lebih sederhana, remitansi adalah layanan keuangan yang mencakup pengiriman dana dari dalam negeri ke luar negeri (Outward Remittance) maupun dari luar negeri ke dalam negeri (Inward Remittance).
Pengiriman dana ini dapat dilakukan melalui transfer ke rekening bank penerima atau diambil secara tunai. Selain itu, berbagai metode dapat digunakan dalam proses ini, termasuk layanan pengiriman uang seperti Western Union.
Fungsi Remitansi
Sebagai salah satu aliran keuangan internasional terbesar, remitansi tentunya memiliki beberapa fungsi, yaitu:
1. Mendukung Konsumsi Rumah Tangga
Fungsi utama remitansi adalah meningkatkan daya beli rumah tangga penerima. Menurut buku Migration and Development: A Global Perspective karya Hein de Haas, remitansi digunakan untuk memenuhi kebutuhan dasar, seperti makanan, pendidikan, kesehatan, dan perumahan.
ADVERTISEMENT
Penelitian dalam jurnal World Development oleh Adams dan Page (2020) menunjukkan bahwa remitansi memiliki dampak signifikan dalam mengurangi tingkat kemiskinan di negara-negara berkembang. Aliran dana ini membantu keluarga penerima mencapai standar hidup yang lebih baik dan meningkatkan kesejahteraan sosial mereka.
2. Meningkatkan Investasi di Sektor Pendidikan
Remitansi sering kali digunakan untuk membiayai pendidikan anggota keluarga di negara asal. Umumnya, keluarga penerima remitansi memiliki akses yang lebih baik ke layanan pendidikan.
Penelitian oleh Yang dan Martinez (2018) dalam jurnal Journal of Development Economics menunjukkan bahwa remitansi berkontribusi pada peningkatan tingkat partisipasi pendidikan, terutama di wilayah pedesaan. Investasi dalam pendidikan ini tidak hanya memberikan manfaat jangka pendek tetapi juga meningkatkan peluang ekonomi generasi mendatang.
3. Mendorong Pembangunan Infrastruktur Lokal
Remitansi juga memiliki fungsi sebagai sumber pendanaan untuk pembangunan infrastruktur lokal. Dana yang diterima sering digunakan untuk membangun atau memperbaiki rumah, infrastruktur desa, atau proyek komunitas.
ADVERTISEMENT
Selain itu, aliran remitansi dapat menciptakan dampak positif pada ekonomi lokal melalui peningkatan aktivitas konstruksi dan pembelian bahan bangunan. Remitansi dapat berfungsi sebagai penggerak utama pembangunan infrastruktur lokal di negara-negara berkembang.
4. Meningkatkan Stabilitas Ekonomi Nasional
Bagi negara-negara berkembang, remitansi adalah salah satu sumber devisa terbesar yang berperan dalam menstabilkan perekonomian. Remitansi sering kali membantu negara penerima menjaga keseimbangan neraca pembayaran dan mendukung stabilitas nilai tukar mata uang.
5. Mengurangi Ketimpangan Ekonomi Antarwilayah
Remitansi sering kali mengalir ke daerah-daerah terpencil yang memiliki akses terbatas terhadap peluang ekonomi lainnya. Hal ini membantu mengurangi ketimpangan ekonomi antarwilayah.
Dalam beberapa studi, dapat dibuktikan bahwa aliran remitansi meningkatkan distribusi pendapatan di wilayah pedesaan. Selain itu, remitansi juga dapat menjadi alat efektif untuk mengurangi kesenjangan ekonomi antara kawasan perkotaan dan pedesaan.
ADVERTISEMENT
6. Sumber Modal untuk Investasi Usaha
Selain untuk konsumsi, remitansi juga dapat berfungsi sebagai modal awal untuk memulai usaha kecil dan menengah. Dana remitansi dapat membantu menciptakan lapangan kerja baru dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
Remitansi telah terbukti mampu berkontribusi terhadap pengembangan usaha mikro di negara-negara penerima, meningkatkan produktivitas, dan menciptakan ekonomi yang lebih berkelanjutan.
Dampak Positif Remitansi
Remitansi memiliki dampak besar terhadap berbagai aspek kehidupan, baik di tingkat individu maupun nasional. Mengutip buku Di Balik Remitansi karya Anis Hidayah dan beberapa sumber lainnya, remitansi memberikan beberapa dampak positif, yaitu:
1. Mengurangi Kemiskinan
Remitansi memiliki kontribusi signifikan dalam mengurangi tingkat kemiskinan di negara-negara berkembang. Dana yang diterima keluarga penerima sering kali digunakan untuk memenuhi kebutuhan dasar, seperti makanan, pendidikan, dan kesehatan.
ADVERTISEMENT
Selain itu, aliran dana remitansi memungkinkan rumah tangga miskin meningkatkan standar hidup mereka tanpa harus bergantung pada bantuan pemerintah.
2. Mendukung Pendidikan Masyarakat Daerah
Remitansi sering kali digunakan oleh keluarga penerima untuk membiayai pendidikan anak-anak mereka. Anak-anak dari rumah tangga penerima remitansi memiliki peluang lebih besar untuk menyelesaikan pendidikan dasar hingga menengah dibandingkan dengan yang tidak menerima remitansi.
Dana ini membantu menutupi biaya pendidikan, termasuk uang sekolah, buku, dan transportasi. Dalam jangka panjang, investasi pendidikan ini meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan membuka peluang ekonomi yang lebih baik bagi generasi mendatang.
3. Meningkatkan Kesehatan Masyarakat
Remitansi juga berkontribusi pada peningkatan kesehatan keluarga penerima. Aliran dana dari remitansi sering digunakan untuk membayar biaya pengobatan, asuransi kesehatan, atau akses ke fasilitas medis yang lebih baik.
ADVERTISEMENT
Peningkatan kualitas kesehatan ini tidak hanya berdampak pada individu, tetapi juga meningkatkan produktivitas masyarakat secara keseluruhan.
4. Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Lokal
Remitansi memiliki efek berganda pada perekonomian lokal. Dalam jurnal bertajuk Remittances and Local Development oleh Ratha Dilip (2021), disebutkan bahwa dana remitansi yang diterima keluarga sering kali digunakan untuk konsumsi barang dan jasa lokal.
Ketika keluarga penerima remitansi menerima aliran dana dari anggota keluarga yang bekerja di luar negeri, uang tersebut sering digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti makanan, pakaian, dan barang kebutuhan lainnya.
Peningkatan konsumsi ini secara langsung mendorong aktivitas ekonomi lokal, menciptakan permintaan terhadap produk dan jasa, sehingga memacu pertumbuhan bisnis lokal. Dengan demikian, remitansi dapat mendorong pertumbuhan usaha kecil dan menengah (UKM) di komunitas setempat.
ADVERTISEMENT
Selain itu, beberapa keluarga menggunakan remitansi untuk berinvestasi dalam usaha mikro, seperti membuka toko atau bisnis kecil, yang menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan daya beli masyarakat.
5. Menambah Cadangan Devisa Negara
Bagi negara penerima, remitansi menjadi salah satu sumber devisa utama. Remitansi dapat membantu menstabilkan perekonomian negara melalui peningkatan cadangan devisa, yang pada akhirnya mendukung stabilitas nilai tukar mata uang.
6. Meningkatkan Investasi Domestik
Berbagai penelitian mengungkapkan bahwa remitansi memberikan dampak positif terhadap investasi domestik. Secara langsung, remitansi berkontribusi pada peningkatan total tabungan nasional yang dapat digunakan untuk mendanai kebutuhan investasi.
Sementara itu, secara tidak langsung, remitansi mampu mendorong investasi domestik melalui beberapa mekanisme, seperti stabilisasi konsumsi (consumption smoothing), pengembangan sektor keuangan, serta peningkatan investasi rumah tangga di sektor pendidikan dan kesehatan.
ADVERTISEMENT
7. Membantu Pendapatan Rumah Tangga
Remitansi juga memiliki peran penting dalam mengurangi kesenjangan ekonomi antara wilayah pedesaan dan perkotaan. Menurut penelitian dalam jurnal The Impact of Remittances on Income Inequality oleh Barham dan Boucher (2020), dana remitansi sering kali mengalir ke daerah-daerah terpencil, di mana akses terhadap lapangan kerja dan sumber pendapatan lainnya sangat terbatas.
Hal ini membantu meningkatkan pendapatan rumah tangga di daerah terpencil, sehingga mengurangi ketimpangan ekonomi antarwilayah.
(DR)
Bursa Efek Indonesia (BEI) membekukan sementara perdagangan (trading halt) sistem perdagangan pada pukul 11:19:31 waktu Jakarta Automated Trading System (JATS). Hal ini dipicu oleh penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencapai 5,02% ke 6.146.