Konten dari Pengguna

Memahami Apa yang Dimaksud dengan Syura dan Dalilnya

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
25 Oktober 2024 11:50 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi apa yang dimaksud dengan syura adalah. Foto: Unsplash.com/Claire Nakkachi
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi apa yang dimaksud dengan syura adalah. Foto: Unsplash.com/Claire Nakkachi
ADVERTISEMENT
Apa yang dimaksud dengan syura adalah salah satu sistem pemerintah keislaman. Syura bisa disebut sebagai sebuah prinsip yang menegaskan bahwa semua masalah kekuasaan dapat dibicarakan dan diselesaikan bersama-sama.
ADVERTISEMENT
Konsep syura ini dapat ditemukan dalam beberapa ayat di Al-Qur'an dan hadis. Sementara itu, pelaksanaannya dapat disesuaikan dengan kondisi masyarakat sehingga telah mengalami modifikasi.
Untuk penjelasan lebih lengkap tentang apa yang dimaksud dengan syura, simaklah artikel ini hingga habis!

Apa yang Dimaksud dengan Syura?

Ilustrasi apa yang dimaksud dengan syura adalah. Foto: unsplash
Mengutip karya ilmiah berjudul Relevansi Sistem Demokrasi dalam Ketatanegaraan Indonesia dengan Sistem Syura dalam Islam Ditinjau dari Perspektif Fiqih Siyasah oleh Jhon Hendra, UIN Sultan Syarif Kasim Riau, kata syura berasal dari bahasa Arab, yaki sya-wa-ra yang artinya mengeluarkan madu dari sarang lebah.
Dalam bahasa Indonesia, syura diartikan sebagai musyawarah, yakni segala sesuatu yang dapat diambil atau dikeluarkan dari yang lain, termasuk pendapat, untuk memperoleh kebaikkan.
ADVERTISEMENT
Pengertian syura tersebut semakna dengan lebah yang mengeluarkan madu di mana menghadirkan manfaat baik bagi manusia. Sehingga, keputusan yang diambil berdasarkan syura merupakan sesuatu yang baik dan berguna untuk kepentingan hidup manusia.
Lalu, secara istilah, apa yang dimaksud dengan syura adalah proses mengemukakan pendapat dan saling merevisi antara peserta.
Pendapat lain tentang syura yaitu kegiatan berkumpul untuk meminta pendapat apabila terjadi suatu permasalahan di mana peserta yang hadir saling mengeluarkan pemikirannya masing-masing.

Dalil Syura

Ilustrasi syura. Foto: Unsplash/Jud Mackrill
Kata syura muncul beberapa kali dalam Al-Qur'an dan hadis. Berikut uraiannya yang disadur dari karya ilmiah berjudul Relevansi Sistem Demokrasi dalam Ketatanegaraan Indonesia dengan Sistem Syura dalam Islam Ditinjau dari Perspektif Fiqih Siyasah oleh Jhon Hendra, UIN Sultan Syarif Kasim Riau:
ADVERTISEMENT

1. Al-Qur'an Surat Al-Baqarah Ayat 233

Dalam surat Al-Baqarah ayat 233, terdapat penjelasan tentang kesepakatan atau musyawarah yang harus ditempuh suami istri apabila mereka ingin menyapih anak sebelum dua tahun.
Sehingga, bisa ditegaskan bahwa dalam kehidupan berumah tangga harus saling bermusyawarah untuk menyelesaikan masalah. Berikut isi ayatnya:
۞ وَالْوٰلِدٰتُ يُرْضِعْنَ اَوْلَادَهُنَّ حَوْلَيْنِ كَامِلَيْنِ لِمَنْ اَرَادَ اَنْ يُّتِمَّ الرَّضَاعَةَۗ وَعَلَى الْمَوْلُوْدِ لَهٗ رِزْقُهُنَّ وَكِسْوَتُهُنَّ بِالْمَعْرُوْفِۗ لَا تُكَلَّفُ نَفْسٌ اِلَّا وُسْعَهَاۚ لَا تُضَاۤرَّ وَالِدَةٌ ۢ بِوَلَدِهَا وَلَا مَوْلُوْدٌ لَّهٗ بِوَلَدِهٖ وَعَلَى الْوَارِثِ مِثْلُ ذٰلِكَۚ فَاِنْ اَرَادَا فِصَالًا عَنْ تَرَاضٍ مِّنْهُمَا وَتَشَاوُرٍ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْهِمَاۗ وَاِنْ اَرَدْتُّمْ اَنْ تَسْتَرْضِعُوْٓا اَوْلَادَكُمْ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْكُمْ اِذَا سَلَّمْتُمْ مَّآ اٰتَيْتُمْ بِالْمَعْرُوْفِۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَ وَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ بِمَا تَعْمَلُوْنَ بَصِيْرٌ ۝٢٣٣
Artinya: "Ibu-ibu hendaklah menyusui anak-anaknya selama dua tahun penuh, bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Kewajiban ayah menanggung makan dan pakaian mereka dengan cara yang patut.
ADVERTISEMENT
Seseorang tidak dibebani, kecuali sesuai dengan kemampuannya. Janganlah seorang ibu dibuat menderita karena anaknya dan jangan pula ayahnya dibuat menderita karena anaknya. Ahli waris pun seperti itu pula.
Apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) berdasarkan persetujuan dan musyawarah antara keduanya, tidak ada dosa atas keduanya. Apabila kamu ingin menyusukan anakmu (kepada orang lain), tidak ada dosa bagimu jika kamu memberikan pembayaran dengan cara yang patut.
Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan." (QS Al-Baqarah: 233)

2. Al-Qur'an Surat Ali Imran Ayat 159

Surat Ali Imran ayat 159 turun bersamaan dengan peristiwa perang Uhud yang membawa kekalahan bagi umat Islam. Di bawah ini isi ayatnya:
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ ۝١٥٩
ADVERTISEMENT
Artinya: "Maka, berkat rahmat Allah engkau (Nabi Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Seandainya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka akan menjauh dari sekitarmu.
Oleh karena itu, maafkanlah mereka, mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam segala urusan (penting).
Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertawakal." (QS Ali Imran: 159)
Maksud dari ayat di atas adalah Allah SWT memerintahkan Nabi Muhammad saw untuk bermusyawarah dengan para sahabat pada setiap urusan peperanagan dan duniawi lainnya, seperti ekonomi, politik, hingga kemasyarakatan.

3. Al-Qur'an Surat Asy-Syura Ayat 38

وَالَّذِيْنَ اسْتَجَابُوْا لِرَبِّهِمْ وَاَقَامُوا الصَّلٰوةَۖ وَاَمْرُهُمْ شُوْرٰى بَيْنَهُمْۖ وَمِمَّا رَزَقْنٰهُمْ يُنْفِقُوْنَۚ ۝٣٨
Artinya: "(juga lebih baik dan lebih kekal bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhan dan melaksanakan salat, sedangkan urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarah di antara mereka.
ADVERTISEMENT
Mereka menginfakkan sebagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka;" (QS Asy-Syura: 38)
Maksud dari surat Asy-Syura ayat 38 adalah Allah swt menggambarkan sifat orang mukmin, salah satunya mereka yang mementingkan musyawarah dalam setiap masalah yang dihadapi.
Musyawarah dapat menjadi jalan keluar untuk menyelesaikan segala bentuk persoalan, mulai dari rumah tangga hingga negara.

4. Hadis Diriwayatkan dari Sayyidina Ali

Para sahabat sering meminta pendapat kepada Rasulullah saw. Kemudian, Rasulullah saw menyarankan agar bermusyawarah untuk mendapatkan keputusan bersama.
عن علي بن أبي طالب ، قال : قلت يا رسول الله الأمر ينزل بنا بعدك لم ينزل به قرآن ، ولم نسمع منك فيه شيئا ، قال : اجمعوا العابدين من المؤمنين ، فاجعلوها شورى بينكم ولا تقضوه برأيواحد
ADVERTISEMENT
Artinya: "Diriwayatkan dari sahabat Ali RA, ia berkata kepada Rasulullah SAW, "Wahai Rasulullah, akan datang kepada kami sepeninggalmu nanti rentetan permasalahan yang tidak terdapat penyelesaiannya baik dari Al-Qur'an maupun sunahmu."
Rasulullah SAW menjawab, "Kumpulkan para hamba yang mukmin dari umatku lalu musyawarahlah di antara kalian dan jangan kamu putuskan suatu perkara berdasarkan satu pendapat saja.""
(SF)