Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Memahami Arti Allah Maha Esa untuk Memperkuat Keimanan
19 Mei 2021 17:57 WIB
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Allah Maha Esa (Al Ahad), itulah salah satu gelar Sang Pencipta yang termasuk ke dalam Asmaul Husna . Islam disebut agama tauhid karena menjadikan Allah sebagai satu-satunya sesembahan yang benar dengan segala kekhususannya.
ADVERTISEMENT
Allah SWT menegaskan keesaannya dalam surat Thaha ayat 14 yang artinya, “Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku. Maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku."
Melansir tafsir Kemenag, tauhid merupakan pokok dan kewajiban pertama yang harus diajarkan lebih dahulu kepada manusia sebelum pelajaran-pelajaran agama yang lain. Lantas, apa arti Allah Maha Esa dalam agama Islam ?
Arti Allah Maha Esa
Yang dimaksud Allah Maha Esa adalah tunggal dalam Dzat, sifat, dan perbuatan-perbuatan-Nya. Berikut adalah penjelasannya mengutip buku Kumpulan Tanya Jawab Keagamaan yang disusun Pustaka Ilmu Sunni Salafiyah (2015),
Maknanya adalah tidak ada dzat yang menyerupai Dzat Allah ta'ala. Dzat Allah juga tidak tersusun dari bagian-bagian karena tarkib (tersusun) termasuk sifat makhluk, sementara Allah Mah Suci dari sifat-sifat makhluk.
ADVERTISEMENT
Tidak ada makhluk yang mempunyai sifat-sifat serupa Allah ta'ala. Artinya tidak ada satupun manusia dan makhluk lainnya yang memiliki sifat qudroh (kuasa), iradah (kehendak), dan sifat-sifat Allah lainnya.
Dalam surat Al-Ikhlas ayat 1-4, Allah berfirman, “Katakanlah (Muhammad), Dialah Allah, Yang Maha Esa, Allah tempat meminta segala sesuatu. Allah tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia.”
Semua hal yang terjadi di dunia diciptakan oleh Allah SWT, tidak ada yang bisa terwujud tanpa seizin-Nya. Oleh sebab itu manusia diperintahkan untuk berikhtiar, karena Allah akan memberi pahala dan anugerahnya. Pada saat yang sama, Allah juga bisa menghukum manusia dengan keadilan-Nya.
ADVERTISEMENT
Sebagaimana firman Allah dalam surat Al Baqarah ayat 255 yang artinya:
“Allah tidak ada Tuhan melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. KepunyaanNya apa yang ada di langit dan di bumi. Siapakah yang dapat memberi syafaat di sisi Allah tanpa izinnya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendakiNya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar”.
(ERA)