Memahami Arti Ing Madyo Mangun Karso, Semboyan Ki Hajar Dewantara

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
28 Februari 2024 10:43 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
 Ilustrasi penerapan ing madyo mangun karso. Foto: Pexels.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi penerapan ing madyo mangun karso. Foto: Pexels.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ing madyo mangun karso adalah salah satu semboyan terkenal yang digagas Ki Hajar Dewantara. Makna ing madyo mangun karso berarti memberi atau membangkitkan semangat.
ADVERTISEMENT
Semboyan ing ngarso sung tulodo, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani seringkali dikutip dalam berbagai seminar pendidikan dan kepemimpinan. Ketiganya merupakan sikap yang harus ada dalam diri seorang pemimpin, termasuk guru.
Untuk memahami makna dari ing madyo mangun karso, simak artikel berikut.

Ing Madyo Mangun Karso Berarti Apa?

Semboyan pendidikan Ki Hajar Dewantara sampai saat ini masih menjadi pedoman bagi guru dalam menjalankan perannya sebagai pendidik generasi penerus bangsa.
Makna trilogi semboyan tersebut sangat mendalam. Dikutip dari laman Kemdikbud, ing ngarso sung tulodo menggambarkan sikap memimpin.
Dalam bahasa Jawa, ing ngarso artinya di depan dan tulodo berarti tauladan. Jadi, arti ing ngarso sung tulodo adalah seorang guru harus menjadi suri tauladan dan memberikan contoh yang baik bagi muridnya.
ADVERTISEMENT
Ing madyo mangun karso menggambarkan sikap semangat dan optimisme. Secara harfiah, ing madyo artinya di tengah, mangun mempunyai arti membangun atau membangkitkan, dan karso bisa diartikan sebagai semangat.
Dengan demikian, ing madyo mangun karso berarti di tengah memberikan semangat. Sebagai pemimpin di bidang pendidikan, guru harus mampu membangkitkan semangat belajar siswa-siswinya.
Sementara tut wuri handayani menggambarkan sikap mendukung dan mengayomi. Tut wuri artinya mengikuti dari belakang dan handayani mempunyai arti memberikan dukungan atau dorongan.
Selain menjadi pendidik, guru juga berperan sebagai pengganti orangtua di sekolah. Guru memiliki kewajiban untuk mendukung muridnya berkembang secara moral, emosional, dan intelektual.

Penerapan Semboyan Ing Madyo Mangun Karso

Ilustrasi penerapan ing madyo mangun karso. Foto: Unspalsh.
Menerapkan semboyan ing madyo mangun karso sangat penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Tanah Air.
ADVERTISEMENT
Guru yang berhasil membangkitkan semangat belajar siswa akan mencetak generasi muda yang cerdas dan unggul. Jika dilakukan secara berkelanjutan, tentunya hal ini dapat memajukan Indonesia.
Tak hanya di dunia pendidikan, semangat dan optimisme dari semboyan ing madyo mangun karso juga dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Di dunia kerja misalnya, bersikap supportive dengan memberikan semangat dan motivasi kepada bawahan diperlukan untuk membentuk tim yang loyal dan solid.
Dikutip dari laman Corporate Finance Institute, berikut ini beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menjadi pemimpin yang supportive.

1. Bersikap empati

Menumbuhkan sikap empati dapat dilakukan dengan memahami situasi dan perspektif anggota tim serta merancang strategi efektif untuk mendukung setiap karyawan.

2. Mendorong kerjasama tim

Bangun tim yang terdiri dari orang-orang berbakat dari berbagai bidang untuk bekerja sama mengerjakan proyek tertentu.
ADVERTISEMENT

3. Ciptakan lingkungan kerja yang mendukung

Menciptakan lingkungan kerja yang mendukung pertumbuhan karyawan sebagai individu dapat meningkatkan produktivitas. Perlakukan pegawai dengan adil dan berikan apresiasi saat mereka meraih pencapaian. Perasaan nyaman yang muncul dari lingkungan kerja akan memunculkan ide-ide baru.
(GLW)