Memahami Arti Kata Menuntun Menurut Ki Hajar Dewantara

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
21 Maret 2024 11:30 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi guru. Foto: Pexels.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi guru. Foto: Pexels.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Definisi pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara adalah proses menuntun segala kodrat yang ada pada anak agar meraih kebahagiaan setinggi-tingginya. Demi mencapai tujuan tersebut, setiap pendidik perlu memahami arti kata ‘menuntun’ menurut Ki Hajar Dewantara dengan sebaik-baiknya.
ADVERTISEMENT
Ki Hajar Dewantara adalah tokoh pahlawan nasional yang dijuluki Bapak Pendidikan Indonesia berkat kontribusinya memajukan dunia pendidikan. Salah satu peran besar Ki Hajar Dewantara adalah membangun Sekolah Taman Siswa dan menciptakan konsep Tripusat Pendidikan.
Konsep tersebut membagi pendidikan ke dalam tiga lingkungan, sehingga membantu para pendidik (pamong) dalam menuntun seseorang mencapai potensi terbaiknya. Sebenarnya, apa arti kata ‘menuntun’ pada hakikat pendidikan yang dijabarkan Ki Hajar Dewantara?

Arti Kata Menuntun Menurut Ki Hajar Dewantara

Ilustrasi guru. Foto: Pexels.
Ki Hajar Dewantara mengemukakan bahwa tujuan pendidikan adalah menuntun semua kodrat yang ada pada anak, sehingga mencapai keselamatan dan kebahagian yang setinggi-tingginya, baik sebagai manusia maupun anggota masyarakat.
Menurut Dr Ali Anwar Yusuf dalam buku Filsafat Pendidikan Kontemporer (2023), arti kata menuntun dalam hakikat pendidikan yang digagas Ki Hajar Dewantara adalah membimbing semua kodrat yang ada dalam diri anak agar mencapai potensi terbaiknya.
ADVERTISEMENT
Seorang pendidik bertanggung jawab dalam mengarahkan potensi bawaan yang sudah dimiliki anak sekaligus memperbaiki tingkah lakunya, bukan untuk mengubah mereka.
Demi mencapai tujuan tersebut, diperlukan sistem pendidikan yang memerdekakan. Maksud merdeka di sini adalah siswa diberikan kebebasan untuk belajar sesuai dengan minat, bakat, dan potensinya.
Guru hanya memberikan dasar-dasar ilmu pengetahuan dan muridlah yang menentukan pengetahuan apa saja yang ingin mereka pelajari secara lebih dalam.

Pedoman untuk Mencapai Tujuan Pendidikan

Ilustrasi guru. Foto: Unsplash.
Dalam menuntun siswa mencapai potensi terbaiknya, Ki Hajar Dewantara memberikan pedoman yang dapat dijadikan acuan tenaga pendidik dalam menjalankan peran dan tugasnya.
Pedoman tersebut dikenal dengan Trilogi Ki Hajar Dewantara yang isinya sebagai berikut:
ADVERTISEMENT

1. Ing Ngarso Sung Tulodo

Ing ngarso sung tulodo yang artinya “di depan memberikan teladan”. Seorang guru harus mampu menjadi teladan bagi muridnya. Oleh karena itu, penting bagi tenaga pendidik untuk menjaga sikap dan perilaku dalam kehidupan sehari-hari.

2. Ing Madyo Mangun Karso

Ing madyo mangun karso berkaitan dengan optimistis. Arti prinsip ini adalah “di tengah memberikan semangat”. Sebagai pemimpin di bidang pendidikan, guru dituntut untuk mampu membangkitkan semangat belajar anak didiknya. Hal ini mustahil diwujudkan jika guru tidak memiliki sikap optimistis.

3. Tut Wuri Handayani

Prinsip ketiga adalah tut wuri handayani yang artinya "di belakang memberikan dorongan". Peran guru bukan hanya sebagai pengajar, tetapi juga sebagai pengganti orangtua siswa di sekolah.
Dalam menjalankan peran sebagai pengganti orangtua di sekolah, guru memiliki kewajiban untuk mendukung anak muridnya dari sisi akademis, emosional, serta spiritual.
ADVERTISEMENT
(GLW)