Memahami Arti Paskah Bagi Umat Kristen dan Katolik

Ilustrasi Paskah Foto: Unsplash

Dalam waktu dekat, umat Kristen dan Katolik di seluruh dunia akan memperingati Hari Paskah. Ini merupakan peringatan sakral yang berkaitan dengan kebangkitan Tuhan Yesus Kristus dari kematian di kayu salib.

Mengutip Jurnal Mengajarkan Nasionalisme Lewat Momentum Perayaan Paskah: Refleksi Kritis Keluaran 12:1-51 tulisan Harls Evan Siahaan (2017:141), perayaan Paskah tidak pernah jatuh pada penanggalan yang sama setiap tahun.

Kendati demikian, perayaan sakral tersebut selalu jatuh di antara bulan Maret atau April. Tahun ini, Paskah akan dirayakan pada Minggu, 4 April 2021.

Apa Itu Paskah?

Mengutip buku Gereja, Agama-agama, dan Pembangunan Nasional karya Weinata Sairin, M.Th, (2006:66), paskah merupakan peristiwa kebangkitan Yesus Kristus dari kematian di kayu salib.

Peristiwa Paskah dimuat dalam Injil Yohanes 20. Dalam injil tersebut, disebutkan bahwa Maria dan Magdalena mendapati kubur Yesus yang kosong.

Mereka mengira Yesus telah diambil orang lain dari kuburnya. Keduanya pun segera memberitakan hal ini kepada Petrus dan murid lainnya.

Ketika Maria sedang menangis, Yesus menampakkan dirinya kepada Maria. Dia meminta Maria untuk memberitakan kebangkitan Yesus kepada saudara-saudara lain. Setelah itu, Yesus menampakkan diri kepada murid-murid-Nya.

"Kata Yesus kepadanya: 'Janganlah engkau memegang Aku, sebab, Aku belum pergi kepada Bapa, tetapi pergilah kepada saudara-saudara-Ku dan katakanlah kepada mereka, bahwa sekarang Aku akan pergi kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allah-Ku dan Allahmu." (Yohanes 20: 17)

Ilustrasi Paskah Foto: Unsplash

Arti Paskah

Peristiwa Paskah mengandung arti mendalam untuk umat Kristen dan Katolik. Paskah menjadi bukti cinta kasih dan komitmen Tuhan Yesus Kristus terhadap masa depan umat manusia.

Tuhan Yesus rela merangkul penderitaan yang begitu besar, yakni mati di kayu salib. Semuanya dilakukan untuk menebus dosa-dosa umat manusia dan menyelamatkan manusia dari roh maut.

Di sisi lain, Paskah juga membuktikan bahwa Tuhan Yesus tidak terbelenggu oleh kematian. Yesus tidak membiarkan dirinya dipenjara oleh kematian, Dia justru mengalahkan kuasa maut dan bangkit.

(GTT)