Memahami Arti Tersier yang Ramai Dibahas di Medsos

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
22 Mei 2024 10:31 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi arti tersier. Foto: Unsplash.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi arti tersier. Foto: Unsplash.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kata tersier belakangan ramai dibahas di medsos setelah pejabat Kemdikbud menyebut perguruan tinggi sebagai tertiary education (pendidikan tersier). Tersier adalah kata yang digunakan untuk menyebut tingkatan sesuatu berdasarkan urgensinya.
ADVERTISEMENT
Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kemendikbudristek Tjitjik Sri Tjahjandarie mengatakan bahwa pendidikan tinggi adalah tertiary education yang sifatnya tidak wajib.
“Kita bisa melihat bahwa pendidikan tinggi adalah tertiary education. Jadi bukan wajib belajar. Artinya, tidak seluruh lulusan SLTA/SMK wajib masuk perguruan tinggi karena sifatnya pilihan,” kata Tjitjik yang dikutip dalam video yang beredar di X.
Pernyataan Tjitjik pun menuai kecaman publik, terutama dari kalangan mahasiswa. Mereka menganggap bahwa pernyataan tersebut bertentangan dengan tujuan negara yang tertuang dalam Pembukaan UUD 1945, yakni mencerdaskan kehidupan bangsa.
Sebenarnya, apa makna tersier? Simak penjelasan lengkapnya dalam uraian berikut.

Pengertian Tersier

Ilustrasi arti tersier. Foto: Unsplash.
Mengutip laman Online Etymology Dictionary, tersier berasal dari kata “tertiarius” atau “tertius” yang dalam bahasa Latin berarti “peringkat ketiga”. Kata tersebut dipopulerkan oleh Giovanni Arduino, seorang geolog asal Italia.
ADVERTISEMENT
Pada awalnya, kata “tersier” digunakan untuk mengklasifikasikan masa geologis. Namun, saat ini kata tersebut telah digunakan secara luas dalam berbagai konteks.
Tersier kerap digunakan dalam pemeringkatan sesuatu berdasarkan kepentingan atau urgensi. Kata tersebut sangat umum dipakai untuk merinci tingkatan kebutuhan manusia.
Dalam ilmu ekonomi, kebutuhan manusia dapat dibedakan menjadi tiga tingkatan berdasarkan intensitasnya, yakni kebutuhan primer, kebutuhan sekunder, dan kebutuhan tersier.
Dikutip dari buku Menakar Ekonomi di Era Pandemi Covid-19 & New Normal oleh Hamdan Firmansyah dkk., kebutuhan primer adalah kebutuhan pokok mendasar yang harus segera dipenuhi karena menyangkut kelangsungan hidup manusia. Contohnya, makanan pokok, air, dan tempat tinggal.
Kebutuhan sekunder adalah kebutuhan yang melengkapi kebutuhan primer. Kebutuhan ini bersifat penting, namun tidak mendesak sehingga dapat dipenuhi setelah kebutuhan primer. Contoh dari kebutuhan sekunder adalah alat komunikasi atau akses kesehatan.
ADVERTISEMENT
Adapun kebutuhan tersier adalah kebutuhan yang paling kecil intensitasnya. Kebutuhan ini dapat dipenuhi setelah kebutuhan primer dan sekunder terpenuhi. Kebutuhan tersier bersifat tidak penting dan tidak mendesak.
Seringkali kebutuhan tersier diasosiasikan dengan segala sesuatu yang mewah dan mahal. Pemenuhan kebutuhan ini berkaitan dengan prestise dan kedudukan ekonomi seseorang di masyarakat.

Contoh Kebutuhan Tersier

Ilustrasi arti tersier. Foto: Pexel.
Pada dasarnya, kebutuhan tersier antarindividu berbeda-beda. Perbedaan tersebut disebabkan karena beberapa faktor, seperti status sosial, tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, pergaulan, hingga lingkungan tempat tinggal.
Dihimpun dari buku Seri Panduan Belajar dan Evaluasi Ekonomi SMP/MTS Kelas VII oleh Luvy Sofiah, dkk, berikut beberapa contoh kebutuhan tersier yang biasa ditemui dalam kehidupan sehari-hari.
ADVERTISEMENT
(GLW)