Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Memahami Hukum Kasih yang Diajarkan oleh Tuhan Yesus
2 Oktober 2021 18:35 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Umat Nasrani diharuskan untuk menerapkan hukum kasih dalam kehidupan sehari-hari. Perintah mengenai hukum kasih disampaikan sendiri oleh Tuhan Yesus melalui Alkitab, tepatnya Injil Matius dan Markus.
ADVERTISEMENT
Farel Panjaitan Pdt. Mth. Dr. dalam bukunya yang berjudul Firman Hidup 68 menjelaskan bahwa hukum kasih yang disampaikan Yesus menjadi dasar seluruh deklarasi yang pernah dirumuskan pejuang hak asasi manusia sepanjang zaman.
Ini karena deklarasi hukum kasih Yesus menegaskan jaminan harkat dan martabat manusia. Sehingga manusia dan sesama bisa hidup bersama dengan kedamaian, keadilan, serta kebenaran.
Lalu, apa itu hukum kasih? Simak penjelasannya melalui artikel berikut ini.
Apa Itu Hukum Kasih?
Seperti diketahui, hukum kasih dibahas dalam Alkitab. Hukum tersebut membicarakan tindakan pengampunan dan saling memaafkan. Sebelum membahas lebih jauh, berikut bunyi hukum kasih dalam Alkitab:
1. Matius 22:37-40
"Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu , dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.
ADVERTISEMENT
Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi."
2. Markus 12:30-31
"Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu. Dan hukum yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada kedua hukum ini."
Di samping itu ajaran untuk mengasihi dimuat pula dalam Injil Yohanes 12:34-35 yang berbunyi:
"Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi. Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku , yaitu jikalau kamu saling mengasihi."
Melalui ayat Alkitab tersebut, dapat dilihat bahwa hukum kasih mengacu pada dua hal, yaitu kasih terhadap Allah dan kasih terhadap sesama manusia. Kedua hal ini tidak dapat dipisahkan.
ADVERTISEMENT
Mengutip buku Konsepku Membangun Bangso Batak: Manusia, Agama, dan Budaya oleh Bungaran Antonius Simanjuntak (2012), tidak mungkin seorang manusia bisa mengasihi Allah tanpa mengasihi sesama manusia. Sebab, manusia adalah citra Allah.
Inti dari hukum kasih, yaitu manusia harus bersedia memaafkan tindakan seburuk apa pun. Apabila ada seseorang yang menyakiti, umat harus mengampuni dan membalasnya dengan kebaikan.
Kasih terhadap manusia yang dimaksud tidak boleh diskriminatif. Kasih tersebut harus diberikan tanpa membeda-bedakan suku, agama, ras, etnis, budaya, dan faktor perbedaan lainnya.
Di samping itu, ada hukum lain yang hendak disampaikan melalui hukum kasih, yaitu mengasihi diri sendiri. Umat Nasrani harus menerima dan mengasihi diri apa adanya.
(GTT)