Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Memahami Isi Yohanes 4 yang Membahas Percakapan Yesus dengan Perempuan Samaria
6 Januari 2022 12:45 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Yohanes 4 merupakan bagian dari Injil Yohanes dalam perjanjian baru Alkitab Kristen. Pasal ini didasarkan pada kesaksian Yohanes, seorang dari ke-12 rasul pertama Yesus Kristus.
ADVERTISEMENT
Yohanes 4 memuat percakapan Yesus dengan perempuan Samaria. Dalam perikop tersebut dijelaskan tentang penyembahan dalam roh yang lebih menekankan pada ibadat batiniah.
Mengutip buku 365 Anak Tangga Menuju Hidup Berkemenangan oleh Eka Darmaputera, Yesus mengritik perempuan Samaria yang lebih setia menekankan ibadat lahir, namun melalaikan ibadat batinnya. Agar lebih mendalami maknanya, berikut penjelasan tentang Yohanes 4 yang bisa Anda simak.
Isi Yohanes 4
Dalam Yohanes 4, Yesus memulai percakapan dengan perempuan Samaria yang membutuhkan pertolongan-Nya. Perempuan ini merupakan penduduk wilayah Palestina bagian utara yang dulunya bagian dari Kerajaan Israel.
Perempuan Samaria setia melakukan persembahan di Bukit Gerizin, sama seperti umat Yahudi Yerusalem. Meski begitu, ia tetap tidak mengenal Yesus Kristus sebagai juruselamatnya.
Ibadat lahiriah yang dilakukan oleh perempuan Samaria tidak membawanya pada kepatuhan secara batin. Ia tetap melakukan perbuatan tercela yang dibenci Tuhan seperti zina dan permusuhan.
ADVERTISEMENT
Yesus pun akhirnya mengajarkan peribadatan batiniah yang bertujuan untuk menyembah roh dalam kebenaran. Perempuan Samaria itu mengakui perbuatan dosanya. Ia bersaksi secara terbuka kepada Yesus Kristus.
Disebutkan dalam buku Teologi Sukses: Antara Allah dan Mamon oleh Ir. Herlianto, ia mulai mengenal air hidup yang membawa pada kehidupan yang kekal. Air ini tidak membuatnya haus lagi, melainkan memancarkan mata air sampai pada hidup yang kekal.
Pada Yohanes 4 ayat 13 dan 14, Tuhan Yesus berfirman: "Barangsiapa minum air ini, ia akan haus lagi, tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal.”
Dalam percakapan yang berlangsung, Yesus mengubah ketidakpercayaan menjadi sikap percaya, gelap menjadi terang, dan kejahatan menjadi kebenaran. Semua itu terjadi karena pemaknaan yang benar tentang penyembahan roh.
ADVERTISEMENT
Dari Yohanes 4, dapat dipelajari tentang hakikat penyembahan roh yang sesungguhnya. Menyembah dalam roh bukan hanya sekedar ibadat lahiriah, melainkan batiniah.
Percakapan antara Yesus dan perempuan Samaria mampu melahirkan buah-buah iman kepada umat. Dalam Yohanes 4 ayat 41 dan 42, Yesus berfirman:
Dan lebih banyak lagi orang yang menjadi percaya karena perkataan-Nya, (4:42) dan mereka berkata kepada perempuan itu: "Kami percaya, tetapi bukan lagi karena apa yang kaukatakan, sebab kami sendiri telah mendengar Dia dan kami tahu, bahwa Dialah benar-benar Juruselamat dunia." (4:43)
(MSD)