Konten dari Pengguna

Memahami Kenapa Harga Emas Naik Terus dan Peluang Jenis Investasi Lainnya

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
1 November 2024 15:47 WIB
·
waktu baca 7 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi kenapa investasi emas naik terus. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kenapa investasi emas naik terus. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Dibandingkan jenis investasi lainnya, emas cenderung lebih rendah risiko, tetapi tetap bisa memberikan keuntungan. Apalagi, akhir-akhir ini harga emas naik terus. Tahukah Anda kenapa harga emas naik terus?
ADVERTISEMENT
Harga emas mencatatkan rekor tertinggi, mengejutkan para analis di Wall Street. Namun, kenaikan harga emas kali ini terjadi bersamaan dengan sentimen positif investor terhadap ekonomi Amerika Serikat yang turut mendorong aset berisiko, seperti saham
Ada berbagai faktor yang menyebabkan kenapa harga emas naik terus. Mulai dari kondisi global hingga inflasi. Artikel ini akan menjabarkan secara detail faktor-faktor yang menjadi penyebabnya.

Kenapa Harga Emas Naik Terus?

Ilustrasi kenapa investasi emas naik terus. Foto: Shutterstock
Harga emas keluaran logam mulia Antam 24 karat naik cukup tinggi. Mengutip situs Logam Mulia Antam, satuan emas hari ini, 1 November 2024, yaitu Rp825.559 per 0,5 gram dan Rp1.550.868 per 1 gram.
Lantas, kenapa harga emas naik terus? Dirangkum dari situs OJK, berikut penjelasannya:
ADVERTISEMENT

1. Ketidakpastian Kondisi Global

Berbagai situasi yang terjadi di dunia, mulai dari ekonomi, politik, krisis, resesi, dan perang menjadi salah satu pemicu naik dan turunnya harga emas.
Seperti yang pernah terjadi pada 1998 di mana terjadi kondisi ekonomi dan politik yang kacau di Indonesia, membuat harga emas melonjak naik.
Sementara itu, belakangan ini terjadi berita kenaikan harga emas yang diakibatkan situasi perang dagang Amerika Serikat dan China. Situasi tersebut membuat para investor global berbondong-bondong untuk berinvestasi aset aman, salah satunya emas.
Maka, tak heran harga emas semakin naik karena peminatnya semakin banyak. Namun, saat situasi mulai aman dan emas akan kekurangan peminat, bisa jadi harga emas akan turun.

2. Penawaran dan Permintaan Emas

Hukum penawaran dan permintaan pun berlaku pada emas. Semakin besar permintaan emas dibanding penawarannya, membuat harga emas naik.
ADVERTISEMENT
Sebaliknya, harga emas akan turun apabila penawaran lebih besar dibandingkan permintaannya.
Sebagaimana diketahui, ketersedian emas di dunia emas cukup terbatas. Produksi emas diperoleh dari hasil pertambangan juga daur ulang emas.

3. Kebijakan Moneter

Naik turunnya harga emas juga tergantung kebijakan moneter dari bank sentral Amerika Serikat. Kebijakan yang dimaksud yakni kebijakan menaikkan atau menurunkan suku bunga.
Apabila bank sentral menurunkan suku bunga, harga emas berpotensi mengalami kenaikan.
Sebab, dolar menjadi kurang menarik sebagai pilihan investasi dan orang-orang akan cenderung menempatkan uangnya dalam bentuk emas.

4. Inflasi

Inflasi adalah salah satu faktor utama kenapa harga emas semakin naik, hal tersebut pun berdampak pada harga emas. Semakin tinggi tingkat inflasi, maka semakin mahal harga emas.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut karena masyarakat enggan menyimpan aset mereka dalam bentuk uang karena risiko kehilangan nilainya cukup mudah.
Sehingga mereka memiliki berinvestasi emas yang harganya cenderung stabil, terutama ketika inflasi. Karena emas semakin diminati, harga emas pun semakin naik.

5. Nilai Tukar Dolar Amerika Serikat

Harga emas dalam negeri mengacu pada harga emas internasional yang dikonversi dari dolar Amerika Serikat (AS) ke dalam mata uang rupiah.
Maka dari itu, harga emas sangat dipengaruhi pergerakan rupiah terhadap dolar AS.
Apabila nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah, maka harga emas akan naik. Sebaliknya, jika nilai tukar rupiah menguat, harga emas bisa jadi turun.
ADVERTISEMENT

Kenapa Banyak Orang Memilih Investasi Emas?

Ilustrasi investasi emas. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Ada banyak instrumen investasi yang dapat dipilih. Namun, emas merupakan salah satu yang paling banyak peminatnya karena minim risiko.
Investasi emas bukanlah membeli emas perhiasan, melainkan logam mulia. Dihimpun dari Panduan Berinvestasi Emas untuk Pemula oleh Melvin Mumpuni dan Stacia Sitohang, berikut beberapa alasan yang membuat seseorang memilih investasi emas:

1. Aman

Emas adalah instrumen investasi yang cenderung aman sebab nilainya cenderung stabil. Apabila ingin investasi emas, sebaiknya memilih logam mulia yang bersertifikat dan diakui mancanegara, contohnya yang diproduksi PT Aneka Tambang (ANTAM).

2. Menguntungkan

Dalam jangka panjang, yakni lebih dari 5 tahun, harga emas cenderung stabil dan berpotensi dapat mengalahkan inflasi.
Hal tersebut menjadi salah satu faktor orang-orang memilih emas sebagai instrumen investasinya.
ADVERTISEMENT

3. Mudah Dicairkan

Emas memiliki likuiditas tinggi, sehingga emas dapat dijual dan ditukarkan dengan uang tunai secara cepat.
Pemilik emas dapat langsung menjual ke toko emas dan mendapatkan uang langsung.
Berbeda dengan instrumen investasi lain yang membutuhkan beberapa hari hingga bisa dicairkan dalam bentuk uang.

4. Rendah Risiko

Alasan selanjutnya kenapa memilih emas untuk investasi adalah karena risiko yang rendah.
Para investor menyebut emas sebagai pegangan yang aman, terlebih jika mata uang sedang naik turun. Investasi emas juga dikenal dapat menahan kenaikan harga atau inflasi.

5. Tak Membutuhkan Dana Besar

Emas yang dijual di pasaran sangat beragam, mulai dari berat yang ringan hingga 1.000 gram.
Hal tersebut yang membuat seseorang mudah untuk berinvestasi emas, sebab bisa dimulai dengan dana yang minim.
ADVERTISEMENT

6. Mudah Dipindahkan

Berbeda dengan uang yang jumlahnya banyak, memindahkannya pun lebih sulit. Sementara, dengan harga yang sama, ukuran emas akan lebih kecil, sehingga memindahkannya lebih mudah.

7. Kepemilikan dan Pengelolaan Sendiri

Alasan terakhir kenapa investasi emas karena instrumen ini menawarkan kepemilikan aset oleh diri sendiri. Sehingga, pemilik emas mendapatkan kuasa penuh atas emas tersebut.
Pemilik emas dengan mudah menggunakan emas, baik untuk dijual kembali atau dipindahkan.

Jenis-jenis Instrumen Investasi Lain

Ilustrasi investasi. Foto: Unsplash
Investasi adalah aktivitas menyimpan atau menempatkan dana pada periode tertentu dengan harapan penyimpanan tersebut bisa memberikan keuntungan atau peningkatan nilai.
Apabila kebutuhan utama dan cadangan dana darurat telah terpenuhi, disarankan untuk melakukan investasi.
Ada banyak keuntungan dari investasi, yaitu meningkatkan aset, melindungi aset dari kemungkinan inflasi, dan mencapai kebebasan finansial.
ADVERTISEMENT
Selain emas, masih banyak instrumen investasi yang bisa dipilih. Disadur dari situs Kemenkeu, berikut uraiannya:

1. Properti

Properti tergolong jenis investasi jangka panjang karena pemilik harus menahannya dalam waktu yang cukup lama untuk mendapatkan keuntungan.
Cara investasi properti pun cukup beragam, mulai dari membeli tanah kemudian membangunkan, selanjutnya menjual dengan harga yang cukup tinggi.
Selain itu, pemilik juga dapat menyewakan properti sehingga mendapatkan penghasilan dari hasil sewa tersebut.
Investasi properti termasuk memiliki risiko rendah karena harganya yang cenderung naik. Namun, yang menjadi perhatian adalah aset bangunan yang bisa rusak sehingga membutuhkan perawatan penting agar nilai properti tetap terjaga.

2. Saham

Saham adalah bentuk investasi yang paling populer. Saham merupakan bukti kepemilikan sebuah perusahaan.
ADVERTISEMENT
Keuntungan dari investasi ini berupa dividen dan pertumbuhan nilai saham ketika diperjualbelikan kembali. Namun, tak semua perusahaan membagikan dividen pada investornya.
Saham dapat dibilang sangat potensial, tetapi memiliki risiko yang tinggi. Calon investor saham perlu memahami dengan seksama sebelum memilih investasi ini.

3. Deposito

Deposito hampir sama dengan menabung di bank, bedanya pada tingkat bunga yang lebih tinggi dengan tabungan biasa. Bahkan, semakin tinggi uang yang didepositokan, semakin banyak bunga yang diperoleh.
Selain itu, terdapat waktu jatuh tempo yang tak ada di tabungan. Tenor deposito beragam, ada yang maksimal 12 bulan dan beberapa bank ada yang menawarkan hingga 24 bulan.
Meskipun deposito memiliki suku bunga yang lebih tinggi, uang yang ditabung tak dapat diambil sewaktu-waktu hingga tenor yang telah ditentukan sebelumnya terpenuhi.
ADVERTISEMENT

4. Obligasi Pemerintah

Obligasi pemerintah adalah instrumen investasi yang dapat dibilang aman dan rendah risiko. Obligasi pemerintah merupakan surat utang yang diterbitkan pemerintah Indonesia, kemudian ditawarkan pada masyarakat secara perseorangan.
Beberapa jenis obligasi pemerintah hanya dapat dibeli dalam periode waktu tertentu. Selain itu, tak semua obligasi dapat diperjualbelikan di pasar sekunder. Pun jangka waktu obligasi juga bervariasi.
Jenis obligasi pemerintah bermacam-macam, yaitu Obligasi Negara Ritel Indonesia (ORI), Sukuk Ritel (SR), Sukuk Tabungan (ST), Saving Bond Ritel (SBR), dan lainnya.
Apabila ingin berinvestasi pada obligasi pemerintah, sebaiknya memilih yang sesuai dengan kebutuhan dan jumlah dana yang dimiliki. Sebab, beberapa jenis obligasi hanya ditawarkan pada waktu tertentu.

5. Reksadana

Reksadana merupakan instrumen investasi di mana dana dari beberapa investor dikumpulkan dalam satu wadah untuk diinvestasikan ke dalam pasar modal dalam portfolio manajer investasi.
ADVERTISEMENT
Reksadana cocok untuk investor pemula yang masih memiliki keterbatasan dana. Sebelum membeli reksadana, pastikan untuk memilih produk yang sesuai dengan profil risiko, preferensi dasar yang diinginkan, dan kebutuhan.
(NSF)