Memahami Kondisi Kaki X Pada Anak dan Penyebabnya

Kaki anak. Foto: Thinkstock

Pertumbuhan anak tentunya adalah hal penting yang tak boleh terlewatkan oleh para orangtua. Mulai dari kepala hingga kaki biasanya tak luput dari pantauan.

Sayangnya, terkadang pertumbuhan tersebut tidak selalu berjalan sesuai harapan. Tidak sedikit orang yang mendapati kelainan yang dialami oleh anak mereka saat masa tumbuh kembang.

Salah satu yang sering dikeluhkan oleh orangtua ialah kelainan yang terjadi pada tungkai atau kaki anak. Orangtua cenderung merasa khawatir, jika kondisi tungkai telah menunjukkan bentuk yang dinilai tidak normal.

Kelainan ini biasanya akan membuat kaki tampak seperti huruf O atau X. Namun, Anda tidak perlu khawatir karena kelainan bentuk kaki ini merupakan kondisi yang normal. Simak penjelasannya dibawah ini.

Apakah normal memiliki kaki X?

Ilustrasi kaki X

Kaki X dikenal sebagai genu valgum atau knock knee dalam dunia medis. Kelainan ini menyebabkan kedua lutut saling menyentuh atau hampir menyentuh, bahkan saat kondisi kaki terpisah.

Sebenarnya kaki x merupakan hal yang normal terjadi ketika anak berusia 3-4 tahun. Dokter spesialis bedah ortopedi dan traumatology RS Pondok Indah dr. Faisal Miraj menuturkan, siklus normal pertumbuhan tungkai dan hampir terjadi oleh semua anak.

Sampai usia 2 tahun, bentuk kaki cenderung melengkung seperti huruf O. Kondisi ini disebabkan oleh posisi janin saat dalam rahim.

Menginjak usia 3-4 tahun tungkai akan melengkung keluar atau membentuk huruf X. Secara bertahap, kondisi ini akan membentuk tungkai menjadi lurus.

Hal yang perlu diperhatikan oleh ibu, jika bentuk tungkai tidak sesuai dengan siklus di atas. Selain itu, ibu juga perlu memperhatikan besar sudut kelengkungan, terlebih jika sampai membuat gaya berjalan anak jadi aneh.

Kondisi tersebut tentunya menandakan bahwa terjadi kelainan pada tungkai anak. Jika tidak segera ditangani, tungkai akan dalam posisi seperti itu hingga anak berusia dewasa.

Penyebab kaki X

Kendati demikian, kondisi tersebut dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya:

(RAA)