Konten dari Pengguna

Memahami Konsep Ramah Lingkungan dalam Islam dan Contohnya

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
27 September 2024 16:40 WIB
·
waktu baca 7 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi ramah lingkungan dalam Islam. Foto: Unsplash/Joel Cross
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ramah lingkungan dalam Islam. Foto: Unsplash/Joel Cross
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ramah lingkungan dalam Islam yaitu menjaga alam dan tidak melakukan kegiatan yang dapat membawa dampak negatif pada bumi. Hal ini dijelaskan dalam beberapa ayat Al-Qur'an.
ADVERTISEMENT
Umat Islam diperintahkan untuk bersikap ramah lingkungan karena alam merupakan sumber kehidupan yang diciptakan Allah Swt. Lingkungan yang rusak dapat mempengaruhi kehidupan manusia serta membahayakan generasi mendatang.
Untuk memahami lebih lanjut konsep ramah lingkungan dalam Islam beserta dalil dan contohnya, simak penjelasan di bawah ini.

Konsep Ramah Lingkungan dalam Islam

Ilustrasi ramah lingkungan dalam Islam. Foto: Pexels/Nextvoyage
Islam memiliki banyak konsep yang mengajarkan umatnya menjaga dan memelihara lingkungan. Dikutip dari buku Islam Agama Ramah Lingkungan oleh Yusuf Al Qaradhawi, konsep ramah lingkungan dalam Islam meliputi kegiatan menanam pohon dan penghijauan.
Ramah lingkungan dalam Islam juga artinya memanfaatkan lahan mati, menjaga kebersihan dan sumber daya alam, serta menjaga kesehatan manusia.
Konsep ramah lingkungan dalam Islam juga berperilaku adil kepada sesama makhluk ciptaan-Nya dan tak berlebihan apabila melakukan sesuatu, termasuk saat memanfaatkan lingkungan.
ADVERTISEMENT
Buku tersebut juga menjelaskan bahwa dengan menjaga lingkungan artinya menjaga jiwa. Sebab, dengan lingkungan yang sehat, kehidupan manusia akan terjamin. Sebaliknya, ketika lingkungan rusak dan terjadi pencemaran, kehidupan manusia akan terancam.
Dijelaskan juga bahwa menjaga lingkungan sama dengan menjaga harta. Sebagaimana Allah Swt membekali manusia dengan harta untuk menjalani kehidupan di bumi. Adapun, harta yang dimaksud bukanlah uang, melainkan sumber daya alam di bumi.

Dalil tentang Ramah Lingkungan dalam Islam

Ilustrasi ramah lingkungan dalam Islam. Foto: Unsplash/Tim Swaan.
Islam menegaskan kepada umatnya agar ramah lingkungan demi kemaslahatan dan rahmat di bumi. Perintah tersebut ditegaskan dalam ayat-ayat suci Al-Qur'an.
Maka, menjaga kelestarian ciptaan Allah Swt termasuk dalam ibadah yang akan mendatangkan pahala. Dirangkum dari situs NU Online, berikut beberapa firman Allah Swy dalam Al-Qur'an yang menjelaskan agar manusia bersikap ramah lingkungan:
ADVERTISEMENT

1. Al-A'raf Ayat 56

Dalam ayat ini, ditegaskan agar manusia tak merusak bumi. Larangan yang dimaksud mencakup semua hal, mulai dari merusak pergaulan, jasmani dan rohani, serta sumber-sumber penghidupan.
وَلَا تُفْسِدُوْا فِى الْاَرْضِ بَعْدَ اِصْلَاحِهَا وَادْعُوْهُ خَوْفًا وَّطَمَعًاۗ اِنَّ رَحْمَتَ اللّٰهِ قَرِيْبٌ مِّنَ الْمُحْسِنِيْنَ ۝٥٦
Artinya: "Janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi setelah diatur dengan baik. Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut dan penuh harap. Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat dengan orang-orang yang berbuat baik." (QS Al-A'raf: 56)

2. Al-Baqarah Ayat 30

Ketika Nabi Adam a.s diciptakan, malaikat bertanya kepada Allah SWT kenapa Adam yang dijadikan khalifah di bumin jika keturunannya yang akan menjadi perusak di bumi.
Kemudian, Allah Swt menjawab bahwa kedudukan Nabi Adam a.s sebagai khalifah di bumi untuk melaksanakan perintah-perintah-Nya dan memakmurkan bumi serta memanfaatkan segala yang ada.
ADVERTISEMENT
Dengan demikian, ayat ini dapat dimaknai bahwa kita sebagai keturunan Nabi Adam a.s diciptakan Allah untuk memakmurkan bumi. Artinya, kita diciptakan bukan untuk merusak atau membawa dampak negatif terhadap bumi.
وَاِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلٰۤىِٕكَةِ ِانِّيْ جَاعِلٌ فِى الْاَرْضِ خَلِيْفَةًۗ قَالُوْٓا اَتَجْعَلُ فِيْهَا مَنْ يُّفْسِدُ فِيْهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاۤءَۚ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَۗ قَالَ اِنِّيْٓ اَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُوْنَ ۝٣٠
Artinya: "(Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, "Aku hendak menjadikan khalifah di bumi." Mereka berkata, "Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu?" Dia berfirman, "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui."" (QS Al-Baqarah: 30)

3. Al-Baqarah Ayat 205

Dalam surat Al-Baqarah ayat 205 dijelaskan bahwa Allah Swt tak menyukai kerusakan, termasuk kerusakan di bumi serta merusak tanaman-tanaman dan ternak.
ADVERTISEMENT
وَاِذَا تَوَلّٰى سَعٰى فِى الْاَرْضِ لِيُفْسِدَ فِيْهَا وَيُهْلِكَ الْحَرْثَ وَالنَّسْلَۗ وَ اللّٰهُ لَا يُحِبُّ الْفَسَادَ ۝٢٠٥
Artinya: "Apabila berpaling (dari engkau atau berkuasa), dia berusaha untuk berbuat kerusakan di bumi serta merusak tanam-tanaman dan ternak. Allah tidak menyukai kerusakan." (QS Al-Baqarah: 205)

4. Shad Ayat 28

Melalui surat Shad ayat 28, Allah Swt menegaskan perbedaan perlakuan-Nya pada orang beriman dan beramal saleh dengan orang-orang yang berbuat kerusakan di bumi.
اَمْ نَجْعَلُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ كَالْمُفْسِدِيْنَ فِى الْاَرْضِۖ اَمْ نَجْعَلُ الْمُتَّقِيْنَ كَالْفُجَّارِ ۝٢٨
Artinya: "Apakah (pantas) Kami menjadikan orang-orang yang beriman dan beramal saleh sama dengan orang-orang yang berbuat kerusakan di bumi? Pantaskah Kami menjadikan orang-orang yang bertakwa sama dengan para pendurhaka?" (QS Shad: 28)
ADVERTISEMENT

5. Ar-Rum Ayat 41

Melalui ayat ini, Allah Swt menjelaskan bahwa kerusakan di bumi, baik di laut dan darat, akibat perbuatan tangan manusia yang mengikuti hawa nafsu. Maka dari itu, Allah Swt menghendaki mereka untuk kembali ke jalan yang benar.
ظَهَرَ الْفَسَادُ فِى الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ اَيْدِى النَّاسِ لِيُذِيْقَهُمْ بَعْضَ الَّذِيْ عَمِلُوْا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُوْنَ ۝٤١
Artinya: "Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan perbuatan tangan manusia. (Melalui hal itu) Allah membuat mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka agar mereka kembali (ke jalan yang benar)." (QS Ar-Rum: 41)

6. Al-A'raf Ayat 58

Surat Al-A'raf ayat 58 menjelaskan jenis-jenis tanah di muka bumi ada yang subur apabila dicurahi hujan sedikit saja, tetapi ada yang tak subur meskipun sudah dicurahi hujan lebat. Maka, umat Islam diminta untuk bersyukur atas kekayaan yang ada di bumi dan tidak merusaknya.
ADVERTISEMENT
وَالْبَلَدُ الطَّيِّبُ يَخْرُجُ نَبَاتُهٗ بِاِذْنِ رَبِّهٖۚ وَالَّذِيْ خَبُثَ لَا يَخْرُجُ اِلَّا نَكِدًاۗ كَذٰلِكَ نُصَرِّفُ الْاٰيٰتِ لِقَوْمٍ يَّشْكُرُوْنَࣖ ۝٥٨
Artinya: "Tanah yang baik, tanaman-tanamannya tumbuh subur seizin Tuhannya. Adapun tanah yang tidak subur, tanaman-tanamannya hanya tumbuh merana. Demikianlah Kami jelaskan berulang kali tanda-tanda kebesaran (Kami) bagi orang-orang yang bersyukur." (QS Al-A'raf: 58)

Contoh Sikap Ramah Lingkungan yang Diajarkan Nabi Muhammad saw

Ilustrasi ramah lingkungan dalam Islam. Foto: Unsplash/michael
Sebagai utusan Allah Swt, Nabi Muhammad saw tak hanya mengajarkan ritual keagamaan, melainkan juga mengingatkan umatnya untuk menjaga kelestarian lingkungan. Sebab, apabila lingkungan rusak, manusia pun akan merasakan dampaknya.
Bagaimana pun, manusia dan lingkungan akan saling terkait dan membutuhkan. Mengutip situs NU Online, ada beberapa sikap ramah lingkungan diajarkan Nabi Muhammad saw, yaitu :
ADVERTISEMENT

1. Melarang Mencemari Lingkungan

Dalam sebuah hadis, Nabi Muhammad saw menegaskan agar umatnya tak mencemari lingkungan. Ia melarang keras seseorang buang air besar di sungai yang mengalir, jalan yang dilalui orang, dan tempat berteduh.
Pada hadis lain, disebutkan bahwa Nabi Muhammad juga melarang seseorang untuk buang air besar di air yang tidak mengalir karena akan merusak air tersebut.

2. Menghemat Air

Dikisahkan bahwa Nabi Muhammad menegur sahabatnya bernama Sa'ad karena berlebih-lebihan menggunakan air ketika berwudhu, meskipun saat itu air sednag tersedia melimpah.
Nabi Muhammad menganjurkan agar umat Islam menggunakan air dengan hemat. Sebab, air adalah salah satu kekayaan alam yang paling penting dalam kehidupan manusia.

3. Menanam Tumbuhan

Dalam upaya menjaga lingkungan, Nabi Muhammad menganjurkan umatnya untuk menanam tumbuh-tumbuhan di lahan yang sekiranya kosong. Dengan menanam pohon tersebut, umat Islam akan mendapatkan pahala sebagaimana pahala orang bersedekah.
ADVERTISEMENT

4. Menghidupkan Tanah Mati

Kemudian, Nabi Muhammad saw menyerukan kepada sahabatnya agar menghidupkan tanah yang tak dikelola. Dengan begitu, diharapkan siapapun dapat menikmati hasilnya. Maka, umat Islam yang menanam atau menabur benih akan mendapatkan pahala.
"Barang siapa menghidupkan tanah yang mati, maka baginya pahala. Apa yang dimakan oleh binatang darinya, maka itu baginya pahala sedekah." (HR An-Nasai, Ibn Hibban, dan Ahmad)

5. Menjaga Kebersihan dan Keamanan Lingkungan

Menjaga kebersihan dan keamanan lingkungan adalah salah satu amal baik yang bisa dilakukan umat Islam. Sebab, menjaga kebersihan sangat disukai Allah Swt. Sementara itu, amal buruk manusia salah satunya adalah merusak lingkungan.

Kebiasaan Baik yang Bisa Menjaga Lingkungan

Ilustrasi ramah lingkungan dalam Islam. Foto: Unsplash/Markus Kammermann
Mengutip buku Pelestarian Lingkungan Hidup oleh Sabartiyah, menjaga dan melestarikan lingkungan adalah tanggung jawab semua makhluk hidup.
ADVERTISEMENT
Allah Swt telah menciptakan alam dengan keseimbangan yang sempurna dan menjadikan manusia sebagai khalifah untuk mengelola bumi. Berikut beberapa kebiasaan yang baik yang bisa dilakukan umat Islam dalam menjaga lingkungan:
(NSF)