Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.90.0
Konten dari Pengguna
Memahami Makna Al Karim dalam Asmaul Husna, Motivasi untuk Tidak Meragukan Allah
14 Januari 2021 15:07 WIB
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Al Karim merupakan salah satu dari 99 Asmaul Husna yang mencerminkan keagungan Allah SWT sebagai penguasa seluruh alam. Mengutip dari Understanding Quran, secara bahasa karim, akram, dan ikraam berasal dari akar kata kaaf-raa-meem yang memiliki dua arti.
ADVERTISEMENT
Arti pertama adalah menjadi dermawan atau memberi, sedangkan arti kedua adalah sangat dihormati atau dihargai. Dengan demikian, makna karim meliputi semua yang mengindikasikan hal yang baik, dermawan, dan mulia.
Dalam Asmaul Husna, Al Karim sering dimaknai sebagai Yang Maha Mulia, Yang Maha Dermawan, atau Yang Maha Pemurah. Kata ini beberapa kali disebutkan dalam Alquran , salah satunya adalah surat Al-Mu’minun ayat 116 yang berbunyi:
فَتَعَٰلَى ٱللَّهُ ٱلْمَلِكُ ٱلْحَقُّ ۖ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ رَبُّ ٱلْعَرْشِ ٱلْكَرِيمِ
Fa ta'ālallāhul-malikul-ḥaqq, lā ilāha illā huw, rabbul-'arsyil karīm
Artinya: "Maka Tinggi Allah, Raja Yang Sebenarnya; tidak ada Tuhan selain Dia, Tuhan (Yang mempunyai) 'Arsy yang mulia".
Sementara itu, Imam Al-Ghazali menjelaskan makna Al-Karim sebagai yang memaafkan meski memiliki kekuatan, menepati janji yang telah dikatakan, dan mengabulkan permohonan lebih dari yang diminta. Dan Dia tidak keberatan pada apapun yang diminta atau siapa yang meminta.
ADVERTISEMENT
Mengapa Allah SWT disebut Al Karim?
Penjelasan mengapa Al Karim menjadi salah satu nama Allah dapat dilihat dari surat Al Infitar ayat 6-8 yang berbunyi:
“Hai manusia, apakah yang telah memperdayakan kamu (berbuat durhaka) terhadap Tuhanmu Yang Maha Pemurah. Yang telah menciptakan kamu lalu menyempurnakan kejadianmu dan menjadikan (susunan tubuh)mu seimbang, dalam bentuk apa saja yang Dia kehendaki, Dia menyusun tubuhmu.”
Melalui ayat tersebut, dapat dipahami bahwa Allah SWT menciptakan manusia dari yang sebelumnya tidak ada menjadi ada, dan menyempurnakan penciptaan tubuh manusia hingga mampu menjalankan tugas-tugas. Itu adalah bukti bahwa Allah Maha Pemurah.
Selain itu Allah juga memaafkan dosa-dosa hamba-Nya yang mau bertaubat dengan sungguh-sungguh. Bahkan jika orang tersebut telah berlumuran dosa sekalipun. Dalam surat Az-Zumar ayat 53-59, Allah berfirman:
ADVERTISEMENT
"Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
---
Itulah makna dari Asmaul Husna Al Karim. Dengan mengetahui maknanya, semoga umat Muslim selalu bersyukur atas semua nikmat yang diberikan oleh Allah SWT dan agar tidak pernah meragukan kasih sayang dan kemurahan-Nya.
(ERA)