Memahami Pengertian Kerajinan Berbasis Media Campuran

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
21 September 2020 13:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi kerajinan berbasis media campuran. Foto: iStock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kerajinan berbasis media campuran. Foto: iStock
ADVERTISEMENT
Kerajinan berbasis media campuran merupakan salah satu kerajinan yang bertujuan untuk mengubah bentuk suatu benda dengan memadukan dua bahan baku, dominan dan tambahan. Tujuannya untuk membuat kerajinan terlihat lebih menarik, namun tetap mempertahankan fungsi asli dari benda tersebut.
ADVERTISEMENT
Selain agar lebih menarik, pembuatan kerajinan berbasis media campuran ternyata juga memiliki tujuan lain, di antaranya untuk menghemat bahan baku utama, menjadikan karya terlihat lebih modern, dan meningkatkan estetika karya.
Bahan baku yang biasa digunakan untuk membuat kerajinan berbasis media campuran adalah batuan, kayu, plastik, kayu, dan logam. Bahan-bahan tersebut juga harus diperhatikan sifatnya agar tidak merusak bahan campuran lainnya.
Dari beragamnya bahan yang digunakan, ada beberapa contoh hasil kerajinan berbasis media campuran. Di antaranya adalah gantungan kunci, pigura logam, dan kalung batu mulia.
Ilustrasi kerajinan berbasis media campuran. Foto: iStock
Karena menciptakan bentuk karya yang baru, maka kerajinan berbasis media campuran memerlukan pembuatan rancangan yang tepat. Rancangan yang dibuat harus mempertimbangkan bentuk seperti apa yang diinginkan pada produk kerajinan yang dibuat.
ADVERTISEMENT
Berikut ini adalah dua petunjuk perancangan karya agar menciptakan kerajinan berbasis media campuran yang sesuai dengan tujuannya, modern dan unik.

Stilasi Bahan Baku

Stilasi merupakan strategi perubahan dengan menyederhanakan bentuk produk kerajinan. Penyederhanaannya dapat dilakukan dengan mengurangi bentuknya yang dirasa berlebihan atau dengan cara menambah bentuknya jika dirasa kurang menarik.

Deformasi Bahan Baku

Sementara yang kedua adalah deformasi atau merubah produk kerajinan hingga menjadi bentuk yang benar-benar baru dan bersifat permanen. Perubahan bentuk ini harus diimbangi dengan pengetahuan tetang obyek atau produk asalnya dengan tujuan perubahan yang diharapkan dapat terlihat dengan maksimal.
(Rav)