Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.8
Konten dari Pengguna
Memahami Prinsip dan Tujuan Pendidikan Inklusif
20 Agustus 2024 8:00 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Pemerintah gencar menerapkan pendidikan inklusif untuk mewujudkan pemerataan akses pendidikan di Tanah Air. Memahami prinsip dan tujuan pendidikan inklusif adalah tugas guru untuk mewujudkan capaian tersebut.
ADVERTISEMENT
Inklusif secara harfiah artinya terbuka atau dapat diikuti oleh setiap orang dengan latar belakang dan kondisi yang berbeda-beda. Pendidikan inklusif adalah sistem pendidikan yang memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada semua peserta didik yang memiliki kelainan, keterbatasan fisik, atau bakat istimewa untuk mengikuti pembelajaran dalam lingkungan yang sama dengan peserta didik pada umumnya.
Saat ini, sekolah yang menerapkan pendidikan inklusif makin banyak jumlahnya. Namun, penyelenggaraannya masih belum optimal. Untuk memahami lebih jauh tentang pendidikan inklusif, simak informasinya dalam ulasan berikut.
Tujuan Pendidikan Inklusif
Pemerintah wajib mewujudkan penyelenggaraan pendidikan yang menghargai keanekaragaman dan tidak diskriminatif terhadap peserta didik. Tujuan dari pendidikan inklusif tertuang Permendiknas Nomor 70 Tahun 2009 tentang Pendidikan Inklusif bagi Peserta Didik yang Memiliki Kelainan dan Memiliki Potensi Kecerdasan dan/atau Bakat Istimewa.
ADVERTISEMENT
Pendidikan inklusif pada dasarnya diselenggarakan untuk memenuhi amanat UUD 1945 pasal 28 H ayat 2 yang berbunyi, “setiap orang berhak mendapat kemudahan dan perlakuan khusus untuk memperoleh kesempatan dan manfaat yang sama guna mencapai persamaan dan keadilan”.
Penyelenggaraan sekolah inklusif juga bertujuan untuk menghargai keanekaragaman dan tidak diskriminatif terhadap peserta didik. Sekolah harus memberi kesempatan seluas-luasnya bagi peserta didik yang memiliki kelainan fisik, emosional, mental, atau bakat istimewa untuk memperoleh pendidikan yang bermutu sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya.
Prinsip Pendidikan Inklusif
Penyelenggaraan sekolah inklusi di Indonesia masih belum optimal. Ada banyak tantangan yang dihadapi oleh pemerintah dan tenaga pendidik dalam menerapkan pendidikan inklusi.
Contohnya ketidaksiapan orang tua, jumlah dan kualitas guru yang belum memadai, serta terbatasnya sarana prasarana penunjang belajar bagi siswa berkebutuhan khusus.
ADVERTISEMENT
Dalam menyelenggarakan pendidikan inklusi, ada beberapa prinsip yang harus diterapkan oleh tenaga pendidik agar dapat terlaksana secara optimal. Berikut prinsip-prinsip pendidikan inklusif seperti dikutip dari Pedoman Khusus Penyelenggaraan Pendidikan Inklusif terbitan Kemdikbud.
1. Prinsip pemerataan dan peningkatan mutu
Pendidikan inklusif merupakan upaya pemerataan akses layanan pendidikan dan peningkatan mutu pendidikan. Dengan pendidikan inklusi, peserta didik berkebutuhan khusus yang tinggal di wilayah terpencil bisa mendapatkan kesempatan yang sama untuk menuntut ilmu di sekolah negeri maupun swasta.
2. Prinsip keberagaman
Dalam menyelenggarakan pendidikan inklusi, guru perlu menyikapi perbedaan individual dari sisi kemampuan, bakat, minat, serta kebutuhan peserta didik dengan tepat. Salah satu caranya adalah dengan menerapkan pembelajaran berdiferensiasi.
3. Prinsip kebermaknaan
Pendidikan inklusif harus menciptakan dan menjaga komunitas kelas yang ramah, menghargai perbedaan, serta bermakna bagi kemandirian peserta didik.
ADVERTISEMENT
4. Prinsip keberlanjutan
Pendidikan inklusif diselenggarakan secara berkelanjutan pada semua jenis, jalur, serta jenjang pendidikan.
5. Prinsip keterlibatan
Penyelenggaraan pendidikan inklusif harus melibatkan seluruh komponen pendidikan terkait.
(GLW)