Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Memahami Renungan Penting dalam Roma 12 Ayat 12 bagi Umat Nasrani
28 September 2021 18:36 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Agama Kristen mengajarkan umatnya untuk terus memiliki pengharapan kepada Tuhan Yesus. Ini dapat terwujud ketika seseorang membiarkan Tuhan Yesus memikirkannya, sehingga ia tidak lagi sibuk memikirkan diri sendiri.
ADVERTISEMENT
Renungan soal pengharapan tercantum dalam Roma 12 ayat 12 yang berbunyi: “Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa!“
Ayat tersebut menjelaskan tentang betapa pentingnya bersukacita dalam pengharapan, bersabar dalam kesesakan, dan bertekun dalam berdoa. Agar lebih memahaminya, berikut penjelasan makna dari roma 12 ayat 12 yang bisa Anda renungi.
Makna Roma 12 Ayat 12
Orang Kristen seharusnya senantiasa bersukacita, sebab nikmat Tuhan selalu dilimpahkan kepadanya. Bila seseorang menikmati kelimpahan tersebut, bukan hanya batin saja yang merasakan, namun lahir pun harus demikian
Bahkan, ketika menjumpai kesukaran, umat Kristen dianjurkan untuk tetap bersukacita dalam pengharapan. Sebab, ia bukanlah orang-orang yang tanpa Allah dan tanpa kristus. Hidupnya selalu dibawah pengawasan Tuhan, sehingga pengharapan dan iman pun harus ia sertakan.
ADVERTISEMENT
Selain bersukacita, sabar dalam kesengsaraan juga harus menjadi prinsip hidup umat Kristen. Ia harus bisa sabar dalam menghadapi berbagai ujian dan cobaan hidup. Sebab, Tuhan selalu bersamanya, maka tidak perlu ada yang dikhawatirkan.
Sabar dalam kesengsaraan dapat dimaknai dengan ketekunan dalam berdoa. Ini dapat membuatnya tinggal dalam kenikmatan akan Tuhan, tinggal dalam hadirat-Nya dan kehendak-Nya.
Mengutip buku Benih Firman Tuhan di Tengah Pergumulan Gereja di Papua oleh M. Th. Mawene, dijelaskan bahwa salah satu ciri hidup Kristen adalah unsur sukacita karena iman kepada Allah dan berharap sepenuhnya pada apa yang akan dikerjakan-Nya. Sehingga, sekalipun krisis hidup menekan, ia tidak khawatir, tidak sedih, dan susah. Ia justru bergembira dalam iman kepada Tuhan.
Hal ini berkaitan erat dengan dua aspek lain, yakni bersabar dalam kesusahan dan tetap bertekun dalam doa. Inilah aspek-aspek penting kehidupan orang Kristen dalam menghadapi berbagai kesukaran dan tantangan kehidupan.
ADVERTISEMENT
Sebab, Tuhan mengizinkan kesulitan datang untuk membuat umat-Nya bergerak, tidak lembek, dan tahan menderita. Bisa jadi, ketika seseorang diuji dengan kesusahan, dicoba dengan penderitaan, didera dengan malapetaka, ia menjadi lebih kuat dari sebelumnya.
Sebaliknya, jika diuji dengan kenikmatan, kesenangan, dan kelimpahan, ia justru mudah terlena dan lupa akan kehadirat Tuhan. Saat itulah, seorang hamba mudah jatuh dan menjauh dari-Nya.
Mengutip buku AHA Moment: 142 Kisah Inspirasional yang Mengubah Hidup Anda oleh Yohanes Heryjanto, sejatinya, segala masalah dan ujian hidup ada bukan untuk menjadikan seseorang jauh dari Tuhan, melainkan supaya ia lebih mengandalkan Tuhan dan bertekun dalam doa. Tuhan pasti membelanya, maka janganlah berputus asa dan tawar hati.
“Janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan.” (Yesaya 41:10)
ADVERTISEMENT
(MSD)