Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Memahami Teori Hukum Mendel I dan II beserta Proses Persilangannya
2 Februari 2022 14:00 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Menurut Triwibowo Yuwono dalam buku Biologi Molekuler, prinsip yang digunakan Mendel dalam teori ini cukup sederhana. Beliau membuat persilangan antarbunga Pisum sativum yang mempunyai fenotipe berbeda-beda.
Kemudian, warna bunga dan kenampakan biji yang muncul dari hasil persilangan tersebut dijadikan dasar untuk melakukan analisis matematika. Dalam ilmu biologi , teori ini disebut juga sebagai Hukum Segregasi Bebas.
Dalam penemuannya, Gregor Mendel mengemukakan Hukum Mendel I dan II. Bagaimana proses persilangannya? Simak artikel berikut untuk mengetahui jawabannya.
Hukum Mendel 1 dan 2
Teori yang dikemukakan Mendel dalam penelitiannya termasuk dalam persilangam monohibrid dan dihibrid. Pada persilangan monohibrid, penelitian hanya menyangkut pola pewarisan satu sifat saja.
Mendel melakukan persilangan monohibrid untuk enam macam sifat, yaitu warna bunga (ungu-putih), warna kotiledon (hijau-kuning), warna biji (hijau-kuning), bentuk polong (rata-berlekuk), permukaan biji (halus-keriput), dan letak bunga (aksial-terminal).
ADVERTISEMENT
Sedangkan pada persilangan dihibrid, Mendel melibatkan pola perwarisan dua macam sifat sekaligus. Beliau melakukan persilangan galur murni kedelai berbiji kuning-halus dengan galur murni berbiji hijau-keriput.
Hasilnya, didapatkan kedelai generasi F1 yang semua bijinya bersifat kuning-halus. Ketika tanaman F1 ini dibiarkan menyerbuk sendiri, maka diperoleh empat macam individu generasi F2.
Jika gen yang menyebabkan biji berwarna kuning-hijau adalah gen G dan g. Kemudian, gen yang menyebabkan biji halus-keriput adalah gen W dan w. Maka, persilangan dihibrid kedelai dapat digambarkan dalam turunan di bawah ini:
Setelah F1 didapatkan, persilangan dilanjutkan dengan mencari keturunan F2 kedelai. Mengutip jurnal Ahmad Syahir Bin Ismail yang berjudul Genetika (2018), berikut proses turunannya:
Dari persilangan di atas, dapat dihasilkan 16 keturunan kedelai dengan sifat biji kuning-halus, kuning-keriput, hijau-halus, dan hijau-keriput. Adapun perbandingan jumlahnya adalah 9 : 3 : 3 : 1.
ADVERTISEMENT
(MSD)