Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Memahami Tugas Quality Control beserta Fungsinya di Perusahaan
3 Januari 2025 18:28 WIB
·
waktu baca 7 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Fungsi dan tugas quality control (pengendali mutu) memainkan peran penting dalam sebuah perusahaan. Sebab, mereka mampu mengurangi kerusakan produk, sehingga perusahaan dapat menekan potensi kerugian.
ADVERTISEMENT
Dalam praktiknya, tim quality control di sebuah perusahaan biasanya dipimpin oleh manajer gudang dan terdiri dari dua orang atau lebih, tergantung pada skala produksi.
Salah satu anggota tim bertugas mengawasi kualitas di lini produksi, sementara yang lain fokus pada inspeksi barang di gudang. Untuk memahami secara lebih rinci fungsi dan tugas quality control, simak penjelasannya di bawah ini.
Fungsi Utama Quality Control
Dalam jurnal berjudul Pelaksanaan Quality Control Produksi untuk Mencapai Kualitas Produk yang Meningkat Fikron Al Choir menjelaskan bahwa quality control bertanggung jawab memeriksa proses dan hasil kerja yang telah atau sedang dilakukan.
Melalui quality control, dapat segera diketahui apakah produk yang dihasilkan perusahaan sesuai dengan standar yang telah ditentukan sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Untuk memastikan standar tersebut tercapai, quality control melakukan proses pengawasan, dimulai sejak tahap perancangan hingga penyediaan bahan baku dan komponen pendukung.
Selain itu, quality control juga memiliki beberapa fungsi utama di perusahaan, di antaranya sebagai berikut:
1. Menjamin Konsistensi Kualitas Produk
Quality control berfungsi memastikan setiap produk yang dihasilkan memiliki kualitas yang konsisten. Konsistensi ini penting untuk menjaga kepercayaan pelanggan dan reputasi perusahaan.
Menurut Juran dalam bukunya Juran's Quality Handbook, quality control dapat mendeteksi dan mencegah masalah kualitas sebelum produk sampai ke konsumen. Hal ini membantu perusahaan memenuhi standar yang diharapkan oleh pasar.
2. Mengurangi Jumlah Produk Cacat
Fungsi lainnya adalah mengidentifikasi cacat pada produk atau proses produksi. Quality control tidak hanya fokus pada produk akhir, tetapi juga pada perbaikan proses produksi.
ADVERTISEMENT
Quality control juga melakukan pengujian dan inspeksi selama proses produksi. Langkah ini memungkinkan perusahaan mendeteksi potensi masalah sebelum produk memasuki tahap akhir. Deteksi dini ini mengurangi kemungkinan produk cacat sampai ke pelanggan.
Dengan menganalisis penyebab utama cacat, quality control dapat membantu perusahaan mengatasi masalah kualitas. Tak hanya itu, perusahaan juga dapat menghemat biaya dan meminimalkan kerugian ketika jumlah produk cacat dapat ditekan.
3. Meningkatkan Efisiensi Proses Produksi
Melalui proses pemantauan dan analisis proses produksi, quality control dapat mengidentifikasi area, mesin, hinga produk yang memerlukan perbaikan.
Analisis ini dapat meningkatkan efisiensi dengan mengurangi pemborosan waktu, material, dan sumber daya lainnya. Efisiensi proses produksi sangat penting karena memiliki dampak langsung terhadap kinerja operasional, biaya produksi, dan daya saing perusahaan di pasar.
ADVERTISEMENT
Proses produksi yang efisien memungkinkan perusahaan menghasilkan lebih banyak produk dalam waktu yang lebih singkat tanpa mengorbankan kualitas. Hal ini mampu meningkatkan kapasitas produksi dan memastikan bahwa perusahaan dapat memenuhi permintaan pasar dengan lebih baik.
Dalam pasar yang kompetitif, efisiensi proses produksi memberi perusahaan keunggulan. Dengan biaya produksi yang lebih rendah dan kemampuan menghasilkan produk berkualitas tinggi, perusahaan dapat bersaing lebih baik dan mempertahankan pangsa pasar.
4. Meningkatkan Kepuasan Pelanggan
Kualitas produk yang baik adalah kunci untuk memenuhi ekspektasi pelanggan. Hal inilah yang menjadi fokus utama quality control.
Mereka memastikan produk sesuai standar, membantu perusahaan menciptakan pengalaman positif bagi pelanggan. Dengan kualitas yang konsisten, pelanggan akan merasa lebih aman dan nyaman dalam memilih produk atau layanan tersebut.
ADVERTISEMENT
Kepuasan pelanggan akan meningkat ketika mereka merasa bahwa perusahaan memiliki komitmen tinggi terhadap kualitas dan bahwa mereka bisa mengandalkan produk atau layanan yang ditawarkan.
Oleh karena itu, penerapan sistem quality control yang efektif tidak hanya menjaga reputasi perusahaan tetapi juga memperkuat hubungan jangka panjang dengan pelanggan.
5. Memastikan Kepatuhan terhadap Regulasi
Perusahaan harus memastikan bahwa produk mereka memenuhi peraturan dan standar industri yang berlaku. Dalam hal ini, quality control membantu perusahaan mematuhi regulasi melalui inspeksi dan pengujian yang sistematis.
6. Mendukung Inovasi Produk
Quality control juga berperan dalam mendukung inovasi dengan memberikan data yang relevan tentang kualitas produk dan proses produksi. Data ini dapat digunakan untuk mengembangkan produk baru yang lebih baik.
Quality control memberikan ruang bagi perusahaan untuk mengeksplorasi solusi baru sambil tetap menjaga kepuasan pelanggan.
ADVERTISEMENT
Seiring waktu, feedback yang diperoleh dari proses quality control dapat mempercepat siklus inovasi, memungkinkan perusahaan untuk memperkenalkan produk yang lebih inovatif dan sesuai dengan kebutuhan pasar.
Apa Saja Tugas Quality Control?
Tujuan utama dari quality control adalah memastikan bahwa produk yang dihasilkan memenuhi standar kualitas yang telah ditetapkan, baik dari segi fungsionalitas, keamanan, maupun estetika.
Quality control tidak hanya berfokus pada produk akhir, tetapi juga melibatkan proses sepanjang jalur produksi untuk mengidentifikasi dan mengoreksi potensi masalah sebelum produk sampai ke konsumen.
Menurut jurnal Penerapan Quality Control yang Tepat yang diterbitkan oleh Universitas Pakuan, ada beberapa tugas quality control yang sangat penting dalam perusahaan, yaitu:
ADVERTISEMENT
1. Pemeriksaan Bahan Baku
Salah satu tugas utama quality control adalah memeriksa kualitas bahan baku yang digunakan dalam produksi. Bahan baku yang buruk atau tidak memenuhi spesifikasi dapat menyebabkan cacat pada produk akhir.
Proses ini penting untuk memastikan bahwa setiap bagian yang digunakan dalam proses produksi memenuhi kualitas yang diinginkan.
2. Pengawasan Selama Proses Produksi
Quality control juga bertugas memonitor kualitas selama proses produksi berlangsung. Ini adalah tahap kritis di mana masalah atau cacat produk dapat ditemukan lebih awal, sebelum mencapai tahap akhir.
Tim quality control biasanya melakukan pemeriksaan rutin pada berbagai titik sepanjang lini produksi. Mereka memeriksa apakah setiap tahapan produksi berjalan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.
3. Pengujian Produk Jadi
Setelah produk selesai diproduksi, quality control melakukan pemeriksaan akhir pada produk jadi untuk memastikan bahwa produk tersebut memenuhi spesifikasi yang diinginkan.
ADVERTISEMENT
Pengujian ini meliputi berbagai aspek, mulai dari performa, fungsionalitas, ukuran, hingga aspek estetika seperti kemasan dan penampilan produk.
Produk yang gagal uji kualitas akan ditarik untuk diperbaiki atau dibuang agar tidak sampai ke tangan konsumen.
4. Penyusunan Laporan Kualitas
Tugas quality control tidak hanya terbatas pada inspeksi dan pengujian produk. Mereka juga memiliki tanggung jawab untuk menyusun laporan kualitas yang rinci.
Laporan ini mencakup hasil inspeksi dan pengujian, serta analisis tentang apakah produk memenuhi standar yang ditetapkan atau tidak.
Laporan kualitas dapat memberikan wawasan yang berguna bagi manajemen untuk memahami tren kualitas. Selain itu, laporan juga dapat membantu dalam pengambilan keputusan terkait perbaikan proses atau pelatihan karyawan.
Hal ini juga menjadi dasar bagi perusahaan untuk memastikan kepatuhan terhadap regulasi dan standar industri.
ADVERTISEMENT
5. Pencegahan Cacat Produk (Defect Prevention)
Selain tugasnya dalam mendeteksi cacat, quality control juga memiliki peran penting dalam mencegah cacat sejak awal. Pencegahan cacat lebih penting daripada deteksi karena dapat menghemat waktu, biaya, dan sumber daya.
Quality control melakukan analisis akar penyebab (root cause analysis) untuk memahami mengapa cacat tertentu muncul dan mencari solusi untuk mencegahnya terulang di masa depan.
6. Audit Kualitas dan Kepatuhan
Quality control juga terlibat dalam proses audit untuk memastikan bahwa proses produksi mematuhi standar internal dan eksternal yang berlaku.
Audit kualitas adalah evaluasi sistematis terhadap proses, prosedur, dan hasil produk untuk memastikan bahwa semua aspek operasi perusahaan berjalan sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan. Audit ini dapat dilakukan secara internal oleh tim quality control sendiri atau oleh auditor eksternal yang ditunjuk.
ADVERTISEMENT
7. Pelatihan dan Pengembangan Karyawan
Bagian dari tugas quality control yang tidak kalah penting adalah memberikan pelatihan kepada karyawan di berbagai bagian produksi.
Pelatihan ini bertujuan untuk memastikan bahwa setiap orang dalam proses produksi memahami pentingnya kualitas dan bagaimana cara menjaga kualitas di setiap tahap.
Quality control umumnya memberikan pengetahuan mengenai teknik inspeksi, penggunaan alat ukur, dan pemecahan masalah untuk mengurangi cacat produksi.
8. Evaluasi Kepuasan Pelanggan
Tugas quality control juga mencakup pengumpulan dan analisis umpan balik dari pelanggan mengenai produk yang telah dikirimkan. Umpan balik ini sangat penting untuk memahami apakah produk yang dikirimkan memenuhi ekspektasi pelanggan atau tidak.
Jika terdapat keluhan atau masalah kualitas yang terdeteksi, quality control akan bekerja sama dengan departemen terkait untuk mengevaluasi masalah tersebut dan mencari solusi.
ADVERTISEMENT
(DR)