Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
Memaknai Hari Raya Saraswati, Hari Turunnya Ilmu Pengetahuan bagi Umat Hindu
26 Maret 2022 16:49 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Hari Raya Saraswati menjadi salah satu perayaan penting bagi umat Hindu Bali. Hari Raya Saraswati adalah hari turunnya ilmu pengetahuan. Hari ini diperingati sebagai momen pemujaan kepada Dewi Saraswati.
ADVERTISEMENT
Mengutip buku 150++ Tradisi Hari Raya di Dunia tulisan Redaksi Plus, Dewi Saraswati merupakan lambang ilmu pengetahuan yang diibaratkan seorang wanita cantik berwibawa yang penuh simpati.
Dewi Saraswati memiliki empat tangan, masing-masing memegang kerompak yang menyimbolkan usaha mendalami ilmu pengetahuan, bunga teratai (lambang kesucian), genitrix (belajar seumur hidup), dan alat musik (ilmu pengetahuan itu indah dan berirama).
Di samping itu, Dewi Saraswati juga dipercaya memiliki kendaraan berupa angsa yang bermakna dapat memilih mana yang baik dan mana yang tidak baik atau salah.
ADVERTISEMENT
Tradisi Perayaan Hari Raya Saraswati
Seperti yang telah disebutkan, pada Hari Saraswati, dilakukan pemujaan pada Dewi Saraswati untuk memberi penghormatan kepada sang dewi pengetahuan.
Lebih lanjut, Ni Made Yuni Gumala dkk dalam buku Gizi Kuliner Tradisional Bali menjelaskan, pada hari ini, semua pustaka, terutama Weda dan sastra-sastra agama , dikumpulkan sebagai lambang istana pemujaan Dewi Saraswati.
Pustaka-pustaka tersebut ditata dengan rapi di sebuah tempat. Setelah itu dihaturkan upacara Saraswati dan banten (sesajen) Saraswati, daksina, beras wangi, serta dilengkapi dengan kum-kuman (air kembang dan wangi-wangian).
Banten dalam prosesi perayaan Hari Saraswati adalah unsur yang paling penting. Di dalamnya terdapat daun Bingin (beringin) dan Jaja (Jaja) Sesamuhan sebagai perlambang kehadiran Tuhan sebagai Yang Mahatahu dan Mahasuci.
ADVERTISEMENT
Jajan Sesamuhan atau Jajan Saraswati itulah yang menjadi inti dari perayaan Hari Saraswati. Jajan Saraswati merupakan lambang dari Dewi Saraswati sebagai manifestasi Tuhan dalam wujudnya yang maha tahu dan sumber dari ilmu pengetahuan.
Jajan Sesamuhan umumnya berbentuk cicak dan ongkara, terbuat dari adonan tepung beras dan ketan yang dicampur air. Cicak sendiri merupakan simbol untuk mengungkapkan sesuatu yang sempurna, tidak berujung, dan tidak berakhir.
Ada dua bentuk cicak pada sajian Jajan Saraswati. Kedua cicak tersebut menyimbolkan purusmena dan pradana, hitam dan putih. Maknanya, apa pun bentuk ilmu pengetahuan, isinya selalu suci dan benar, hanya saja manusia belum tentu menggunakannya sebagai tujuan baik.
Selain Jajan Saraswati, ada beberapa pelengkap lain, yaitu daun beringin yang melambangkan kesucian. Biasanya daun beringin diselipkan di telinga ketika natab Banten Saraswati. Harapannya, setelah menjalani Tapa Brata Saraswati umat Hindu akan kembali suci.
ADVERTISEMENT
Setelah merayakan Hari Saraswati, keesokan harinya umat Hindu melanjutkan tradisi dengan melaksanakan prosesi Banyu Pinaruh. Upacara keagamaan ini bertujuan untuk membersihkan dan menyucikan diri.
(ADS)