Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Mengapa Allah Mengutus Para Nabi dan Rasul? Ini Penjelasannya
3 Maret 2021 15:02 WIB
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Manusia adalah makhluk yang tidak luput dari lupa dan salah. Untuk itu, Allah SWT mengutus para nabi dan rasul untuk menjadi pengingat bagi umat Muslim.
ADVERTISEMENT
Mengutip buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti tulisan Kemenag (2019:195-196), sebuah riwayat dari Ibnu Hibban yang bersumber dari pernyataan Abu Dzar al-Ghifari kepada Rasulullah Muhammad SAW menyebutkan bahwa ada 124.000 nabi dan 313 rasul yang diutus Allah SWT.
Nabi sendiri merupakan seorang laki-laki yang diberikan wahyu oleh Allah SWT untuk diri sendiri. Sementara itu rasul adalah laki-laki yang diberikan wahyu oleh Allah SWT untuk diri sendiri dan orang lain.
Kehadiran nabi serta rasul di antara manusia bukan tanpa alasan, semuanya memiliki tujuan tersendiri. Pengutusan ini dilakukan untuk memenuhi tugas dari Allah SWT.
Mengapa Allah Mengutus Para Nabi dan Rasul?
Mengutip Jurnal Kebutuhan Manusia Terhadap Dakwah dan Filsafat karya Ashadi Cahyadi (2013: 14-15), pada dasarnya tidak semua manusia mampu mempertahankan dan mengikuti fitrah agama. Ketika lahir ke dunia, manusia akan bertemu dengan hal-hal duniawi dan melalaikan janjinya kepada Allah semasa dalam kandungan.
ADVERTISEMENT
Ketika keinginannya tidak terpenuhi, manusia bisa saja mengalami keguncangan jiwa dan mengalami gangguan secara fisik seperti stres, berbuat hal yang jahat, dan lainnya.
Karena itulah, Allah mengutus rasul-Nya sebagai tauladan umat manusia. Rasul bertugas untuk menjelaskan cara hidup yang benar di bumi sesuai dengan fitrah. Aturan ini disampaikan oleh rasul melalui dakwah.
Dengan kata lain, Allah SWT mengutus nabi serta rasul untuk menyampaikan wahyu kepada umat Muslim . Wahyu ini bisa berupa suhuf, mushaf, atau risalah kenabian yang lainnya.
Fungsi Nabi dan Rasul
Mengutip buku Kenabian (Nubuwwah) dalam Al-Qur'An tulisan Lanjah Pentashihan Mushaf Al-Qur'An (2012:40-48), ada beberapa fungsi nabi dan rasul menurut Al-Quran , di antaranya:
Menjadi Saksi
Allah SWT mengutus nabi serta rasul untuk menjadi saksi atas hidup orang-orang beriman dan amalan yang mereka lakukan. Selain itu, nabi dan rasul juga menjadi saksi atas keingkaran orang-orang yang tidak beriman. Allah SWT berfirman:
ADVERTISEMENT
"Sesungguhnya Kami telah mengutus seorang Rasul (Muhammad) kepada kamu, yang menjadi saksi terhadapmu, Sebagaimana Kami telah mengutus seorang rasul kepada Fir'aun."
Menyampaikan Risalah
Seluruh nabi dan juga rasul bertugas untuk memberitakan kabar baik kepada manusia terkait wahyu yang telah diberikan oleh Allah. Selain itu, Allah juga menjamin keselamatan nabi dari gangguan orang kafir dalam menjalani tugas mulia ini.
Menyerukan Kebenaran
Tugas nabi serta rasul berikutnya, yakni mengajak manusia untuk bertaubat dari segala dosa. Nabi dan rasul juga berupaya membimbing dan membantu umat manusia untuk kembali ke jalan yang benar.
Membacakan Ayat Suci
Semua nabi serta rasul bertugas untuk membacakan ayat-ayat suci yang telah diwahyukan Allah. Sebagai contoh, Nabi Daud membacakan kitab Zabur, Nabi Isa membacakan kitab Injil pada Bani Israil, dan Nabi Musa membacakan kitab Taurat pada Bani Israil.
ADVERTISEMENT
(GTT)