Konten dari Pengguna

Mengapa Kita Dianjurkan untuk Berkompetisi dalam Kebaikan? Ini Keutamaannya

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
26 Januari 2022 16:32 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi berkompetisi dalam kebaikan Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi berkompetisi dalam kebaikan Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Agama Islam telah menyeru umatnya untuk senantiasa berkompetisi dalam kebaikan atau disebut dengan fastabiqul khairat. Perintah tentang hal tersebut telah tercantum dalam Surat Al-Baqarah ayat 148. Allah Swt berfirman:
ADVERTISEMENT
وَلِكُلٍّ وِّجْهَةٌ هُوَ مُوَلِّيْهَا فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرٰتِۗ اَيْنَ مَا تَكُوْنُوْا يَأْتِ بِكُمُ اللّٰهُ جَمِيْعًا ۗ اِنَّ اللّٰهَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
“Dan setiap umat mempunyai kiblat yang dia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah kamu dalam kebaikan. Di mana saja kamu berada, pasti Allah akan mengumpulkan kamu semuanya. Sungguh, Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.”
Kebaikan yang dimaksud dalam ayat ini adalah melakukan perbuatan yang menunjukkan sikap taat dan patuh menjalankan perintah Allah Swt. Umat Muslim diperintahkan menjauhi larangan-Nya yang dapat membawa pada lubang kemaksiatan.
Lalu, mengapa kita dianjurkan untuk berkompetisi dalam kebaikan? Ulasan berikut akan membahasnya secara tuntas dalam sudut pandang keagamaan.

Keutamaan dan Anjuran Berkompetisi dalam Kebaikan bagi Umat Islam

Berkompetisi dalam kebaikan memberikan sebuah pemahaman tentang prinsip keimanan seorang Muslim. Ia akan bersegera, berlomba, dan berusaha menjadi yang terdepan dalam melaksanakan ketaatan kepada Allah Swt.
com-Ilustrasi menjalankan ibadah Sholat Foto: Shutterstock
Anjuran berkompetisi dalam kebaikan atau fastabiqul khairat sebenarnya banyak dijelaskan dalam dalil-dalil shahih. Salah satunya hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim. Dalam hadits tersebut, Rasulullah SAW bersabda:
ADVERTISEMENT
“Bersegeralah melakukan amal-amal saleh (kebajikan). (Sebab) sebuah fitnah akan datang bagai sepotong malam yang gelap. Seseorang yang paginya mukmin, sorenya menjadi kafir. Dan seseorang yang sorenya bisa jadi mu’min, paginya menjadi kafir. Ia menjual agamanya dengan harga dunia.”
Disebutkan dalam buku Pasti Bisa: Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMA/MA Kelas XI, umat yang berkompetisi dalam kebaikan niscaya akan mendapatkan kesuksesan di dunia dan akhirat. Allah meridhoi setiap langkahnya, memudahkan urusannya, dan memberikan ganjaran pahala kepadanya.
Saat berkompetisi dalam kebaikan, seorang Muslim akan berfokus pada amalan-amalan baik yang hendak ia lakukan. Tidak ada waktu baginya untuk bersantai dan bermalas-malasan. Alhasil, waktu yang dimiliki pun bisa dimanfaatkan dengan maksimal.
Orang yang gemar beramal saleh senantiasa mengisi waktu luangnya dengan hal-hal yang diridhoi Allah Swt. Dia selalu dinamis, bergerak dari satu amalan ke amalan lainnya. Dalam surat Al-Insyirah ayat 7 Allah Swt berfirman:
ADVERTISEMENT
فَاِذَا فَرَغۡتَ فَانۡصَبۡۙ
“Maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain).”
Ilustrasi Mengaji di Masjid Foto: Kementerian Pariwisata
Jumhur ulama mengatakan bahwa Fastabiqul khairat membawa banyak keutamaan bagi umat Muslim. Dikutip dari buku Akidah Akhlak Madrasah Aliyah Kelas XII karya H. Aminudddin, contoh sikapnya adalah sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
(MSD)