Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Mengapa Kita Tidak Boleh Lupa Waktu dalam Bermain?
24 Januari 2022 18:16 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Dalam kehidupan, aturan dibuat untuk dipatuhi anggota masyarakat. Kaidah dan formulanya perlu dipelajari agar seseorang bisa bergaul dengan luwes dan menyenangkan.
ADVERTISEMENT
Aturan dan tata krama dalam pergaulan dikenal juga dengan istilah etiket. Mengutip buku Aturan Sopan Santun dalam Pergaulan karya Sri Widayati, definisi ini berasal dari bahasa Prancis “etiquette” yang berarti tata cara bersosialisasi yang baik antar sesama manusia.
Tidak hanya saat bekerja dan belajar, saat bermain pun seseorang harus memerhatikan etika dan tata kramanya. Ia tidak boleh main hingga lupa waktu dan melalaikan pekerjaan.
Mereka yang melakukan tindakan tersebut dinilai tidak bijak dan lalai. Nah, ulasan berikut akan menjelaskan alasan mengapa kita tidak boleh lupa waktu dalam bermain.
Aturan dalam Bermain
Lupa waktu saat bermain adalah bentuk dari kelalaian dan rasa tidak bertanggungjawab. Seseorang yang melakukan hal tersebut tidak bisa memprioritaskan hal-hal penting dalam hidupnya. Sehingga, ini bisa berdampak pada menurunnya produktivitas mereka.
Karena alasan tersebut, kita tidak boleh lupa waktu dalam bermain. Sebab, ini merupakan etika dan aturan dasar yang harus dipatuhi seseorang.
ADVERTISEMENT
Dijelaskan dalam buku Mandiri Belajar Ulangan Tematik SD/MI Kelas 2 karya Nidaul Janah, saat bermain ke rumah teman juga ada aturan dasar yang mengikat. Uraiannya adalah sebagai berikut:
Kumpulan aturan tersebut hendaknya dipahami dan dipatuhi dengan baik. Sikap ini bisa menunjukan personalitas dan tata krama seseorang di mata tuan rumah. Kesan yang baik akan tercipta jika seseorang dengan sadar mematuhinya.
Kembali bicara soal manajemen waktu, sebenarnya ada beberapa kesalahan yang kerap dilakukan seseorang. Pertama, mereka tidak pernah merasa cukup dengan waktu 24 jam yang disediakan.
ADVERTISEMENT
Mereka akan terus mengeluhkan minimnya waktu yang dimiliki. Alhasil, mereka pun tidak bisa menjalani rangkaian aktivitasnya dengan maksimal.
Di sisi lain, menjadi sosok perfeksionis juga bisa mengganggu manajemen waktu seseorang. Perfeksionis menghabiskan lebih banyak waktu untuk mengerjakan sesuatu dibandingkan yang tidak.
Ia akan mengulang semua pekerjaannya dari awal hingga mendapatkan hasil yang diinginkan. Tentu saja, hal tersebut sangat melelahkan dan menghabiskan waktu.
(MSD)