Konten dari Pengguna

Mengapa Salat Dapat Mencegah Diri dari Perbuatan Tercela? Ini Penjelasannya

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
17 Oktober 2023 11:19 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi seorang Muslim yang melaksanakan salat. Foto: Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi seorang Muslim yang melaksanakan salat. Foto: Pexels
ADVERTISEMENT
Sebagian Muslim mungkin menanyakan alasan mengapa salat dapat mencegah diri dari perbuatan tercela. Dalam ajaran Islam, salat merupakan tiang dan landasan utama dari agama. Ibadah ini wajib dilaksanakan oleh umat Muslim sesuai pada waktunya.
ADVERTISEMENT
Salat merupakan bentuk dzikrullah (mengingat Allah SWT) yang sejati. Artinya, salat adalah waktu yang tepat di mana seorang Muslim dengan khusyuk mengingat Allah tanpa diganggu oleh hal-hal lain.
Ketika salat, seorang Muslim mengosongkan hati dari segala sesuatu yang bersifat duniawi dan hanya fokus pada ibadah yang dikerjakan. Adanya rasa khusyuk dalam salat ini dapat mencegah umat Muslim dari perbuatan keji dan munkar. Mengapa demikian?

Mengapa Salat Dapat Mencegah Diri dari Perbuatan Tercela?

Ilustrasi salat dapat mencegah diri dari perbuatan tercela. Foto: Pexels
Alasan utama mengapa salat dapat mencegah diri dari perbuatan tercela adalah karena ini sesuai dengan janji Allah. Dalam Alquran surat Al-Ankabut ayat 45, Allah berfirman:
اتْلُ مَا أُوحِيَ إِلَيْكَ مِنَ الْكِتَابِ وَأَقِمِ الصَّلَاةَ ۖ إِنَّ الصَّلَاةَ تَنْهَىٰ عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ ۗ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ ۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ
ADVERTISEMENT
Artinya: "Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Alquran) dan dirikanlah salat. Sesungguhnya salat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar.
Dan sesungguhnya mengingat Allah (salat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadah-ibadah yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan." (QS. Al-Ankabut: 45)
Berdasarkan ayat tersebut, sangat jelas bahwa orang yang mendirikan salat akan dijauhkan dari perbuatan tercela, yakni perbuatan yang menimbulkan aib besar serta bertentangan dengan syariat Islam.
Namun, agar salat berpengaruh terhadap diri seorang Muslim, baik mencegah perbuatan tercela maupun mendatangkan manfaat, maka salatnya harus memenuhi syarat, rukun, adab, dan hal-hal lain sesuai yang diajarkan oleh Rasulullah SAW.
Hal tersebut hanya dapat tercapai jika seorang Muslim bersungguh-sungguh dalam mengerjakan salat. Kesungguhan salat yang dimaksud di sini adalah salat yang khusyuk.
ADVERTISEMENT
Menurut laman Kementerian Agama RI (Kemenag RI), salat yang khusyuk adalah ketika dalam menjalankannya yang bersangkutan merasa benar-benar bertemu dan dekat dengan Allah.
Tidak hanya sebatas memenuhi syarat dan rukun salat, melainkan hatinya harus benar-benar hadir untuk mempersembahkan diri kepada Tuhannya.
Mengutip buku Berjumpa Allah dalam Salat oleh Musthafa Khalili, seorang Muslim yang taat menjalankan salat dengan khusyuk akan mampu menumbuhkan berbagai sifat dan moral baik pada dirinya, serta menjauhkannya dari sifat dan perbuatan tercela.
Jadi, apabila salat dilaksanakan dengan memelihara syarat, rukun, wajib, adab-adab, dan kekhusyukan di dalamnya, niscaya ibadah ini akan menjauhkan umat Muslim dari perbuatan keji dan munkar.
Jika seorang Muslim selalu menunaikan salat dengan benar, ia akan selalu aktif dalam kegiatan-kegiatan kebaikan. Selain itu, ia juga akan selalu memiliki semangat dalam memperjuangkan kebenaran serta menolak segala kemunkaran, kezaliman, dan perbuatan tercela lainnya.
ADVERTISEMENT
Itulah penjelasan singkat mengapa salat dapat mencegah diri dari perbuatan tercela yang perlu dipahami umat Muslim.
(SFR)